Sabtu, 30 Juli 2011

Ngong Ping 360, Disneyland dan Restauran Sedap Gurih

Yap dengan cable car kita meninggalkan terminal cable car di tung chun dan naik melewati rimbun hutan di bukit-bukit hongkong ini, semakin lama cable car beranjak naik dan dari atas kita bisa melihat kota Hongkong yang penuh dengan gedung-gedung tingginya, kemudian juga terlihat bandara Hongkong dengan banyak pesawat2 yang lagi nongkrong, dan terlihat imut2 dari atas sini. Setiap cable car berisi 6 orang, duduk tiga tiga hadap-hadapan. Dibawah kami membentang hutan namun ditengahnya ada semacam trek pad terbuat dari kayu yang menghubungkan antara satu menara dengan menara lainnya dan beberapa kali terlihat ada beberapa rombongan bule yang menyusuri trek dengan berjalan kaki, ow ceritanya lagi treking naik gunung ya..... ya ok juga sih untuk alternatif menuju Ngong Ping. Kalau udah pernah naik cable car di Genting ya mirip2 itulah cable car sama pemandangannya.

Sesampai di terminal akhir cable car kita dah sampai langsung di kawasan Ngong Ping 360,  sekeluarnya dari terminal itu kami langsung ketemu Ngongping Village, sebuah tempat dengan tema desa China dimana disana bertebaran resto dan tempat shopping. Disana ada venue bernama Walking with Budha , sebuah pertunjukan multi media yang menceritakan perjalanan Siddhartha Gautama dari lelaki biasa menjadi Budha. Trus ada Monkey tale theatre yang mempertunjukan secara charming dan comical cerita yang terinspirasi dari cerita terkenal jataka budha.

Disana kami hanya liat2, masuk satu dua toko tapi ga jadi beli apa2, kemudian turun hujan sebentar dan kita neduh di depan toilet...............

Keluar dari Ngongping Village kami menuju Tian Tan Budha, patung budha besar yang merupakan pusat utama Budhisme di Hongkong. Jalanan menuju kesana dihiasi patung2 China (ga ngerti juga itu patung dewa atau pahlawan2 ) di sisi kiri dan kanan jalan, satu dua juga terlihat tenda-tenda yang menjual souvenir. Untuk menuju Tian Tan Budha seperti biasa kita harus menaiki ratusan anak tangga untuk mencapainya. Sesampai diatas kembali kita foto2 dan menikmati hijaunya hutan Hongkong. Ternyata Hongkong bukan hanya berisi hutan beton tapi juga ada hutan beneran. Suatu hal yang mengagumkan juga bagaimana hongkong dengan tanahnya yang terbatas masih bisa mengatur perkembangan kota sehingga tidak mengekspansi hutan dan spot-spot budaya mereka dengan jalan memelihara sekaligus menjadikannya sebagai sumber uang untuk perputaran ekonomi. Yap enggak harus menebang hutan dan menghancurkan bangunan tua untuk mendapatkan uang, dengan memeliharanyapun bisa dapat uang.

Puas mejeng diatas kamipun turun kembali dan sekarang saatnya untuk mengunjungi Po Lin Monastery, alias biara Po Lin, di belakang  biara tersebut terdapat restaurant vegetarian. Jadi setelah puas melihat2 biara kami sempatkan ke restauran tsb karena perut yang sudah minta diisi. Liat2 menu yang murah meriah dapatlah sepiring mie tepung beras. Sekilas seperti mihun goreng dan soal rasa ya gitu deh hehe...pada ga gitu cocok alias ga pada diabisin,apalagi seorang teman yang tadinya dengan semangat ngasih saos sambel ke dalam mi ee...malah rasanya jadi asem..( saya sendiri atas nama menjaga fisik tetap kuat akhirnya menghabiskan mienya selain yang udah di kasih saus sambel....)

















Puas di Ngong Ping 360 kami segera kembali ke Tung Chung untuk melanjutkan perjalanan ke tempat selanjutnya. Kali ini kita naik bus untuk turun dengan bus bernomor 23 dengan harga tiket kalo ga salah HKD27 (pakai octopus card soale) yang melewati jalan turun berbelok-belok persis seperti waktu naik bus yang dari the Peak kemaren dan kami diantar menuju terminal akhir Tung Chung.

Tujuan kami selanjutya adalah Disneyland.................
Dari stasiun Tung Chung kami naik MTR menuju Sunny Bay, dari sana ambil lagi MTR yang menuju Disneyland station. Pas yang dari Sunny bay MTR yang menuju Disney terlihat beda dari yang biasanya, jendela2 MTR nya berbentuk Mickey Mouse, trus didalamnya tempat duduk penumpang juga seperti sofa di rumah yang ada belokannya hehe...  selain itu pegangannya juga berbentuk mickey. Di setiap pojokan terdapat patung2 ikon dari Disney seperti patung donal duck, mickey, mini, gufi, pluto dan laennya.

Stasiun Disney memang khusus dibuat untuk penumpang calon pengunjung taman tersebut sehingga ketika MTR tiba distasiun kita langsung berada di dalam kawasan Disney. Setelah melewati gerbangnya ada jalan yang panjang menuju tempat penjualan tiket untuk masuk ke Disneyland, harga tiket HKD350. 

Selepas dari Disneyland hari sudah malam, bergegas kami naik MTR lagi langsung menuju stasiun Central di Hongkong Island. Misi kami malam ini adalah mencari rumah makan Indonesia yang menurut infonya ada di sekitaran Victoria Park atau Wan Chai. Kami sudah dalam kondisi lapar masakan rumah yang akut. Ada teman yang sudah ga makan dari siang demi menyongsong masakan Indonesia apapun yang dapat di kunjungi. Kami sudah ga konek lagi dengan makanan yang biasa kami makan dari kemaren. Dari Central kami naik tram dan bayar HKD2 , selama perjalanan mata kami melototin semua toko yang bisa terlihat dari dalam tram, penumpang tram naik dan turun selama perjalanan kecuali kami. dan akhirnya ketika tram sampai ke perhentian terakhir restauran Indonesia yang dicari ga ketemu juga. Dengan bingung kami turun dari tram dan coba cari petunjuk dimana posisi kami sekarang. Bengang bengong beberapa lama di nowhere place itu akhirnya kembali tanya ke supir tram apakah tram mereka melewati wan chai dn dijawab iya, ya udah dengan setengah pesimis untuk dapat menemukan restauran Indo kami kembali naik tram dan kembali melototi keramaian jalan-jalan Hongkong yang dipenuhi toko2. Kembali saya ngakur ngakurin jalan yang ditempuh dengan gambar di peta. Tempat nya dah keliatan di peta tapi kok ga keliatan ya dari jalan?  Beberapa saat kemudian salah seorang teman berteriak apakah restauran di maksud dekat dengan sebuah plaza terkenal dan   saya jawab iya. Akhirnya kamipun turun di depan plaza Sogo tersebut dan sesaat kemudian restauran itupun terlihat dari kejauhan. Horeeee akhirnya ketemu nasi dan sambal balado lagi.................

Nama restaurannya adalah Sedap Gurih. Restauran ini di kelola oleh seorang ibu dari Indonesia dibantu beberapa pelayan yang juga berasal dari Indonesia. Menu yang ditawarkan di sana 100% indonesia asli, soal rasanya pun asli seperti masakan di Indonesia , ga ada beda sedikitpun. Ada menu ketoprak, telur dan kentang balado, pecel lele, rendang, rawon, ikan goreng dan ikan teri plus kacang goreng. Cumaaaaaan........... soal harga memang maknyus untuk ukuran backpacker ini hehe.......... harga disana untuk satu porsi lauk tidak termasuk nasi paling murah HKD50 alias sekitar 60 ribu, belum kalau pesan air "rasa-rasa", sayur, nasi tambah dll.. saya sendiri akhirnya pilih menu pecel ikan (yang termasuk murah dan juga dah ada sayurannya) plus air putih (yang ini gratis hehe...). Dan memang saat itu kami merasa berada di food heaven....dan baru menyadari bahwa betapa nikmatnya terong balado itu padahal sewaktu di tanah air menu tersebut jarang2 kami lirik....

Disana kami juga ketemu serombongan bapak2 dan ibu2 Indonesia yang sepertinya merupakan rombongan pejabat yang lagi "studi banding" ikut makan disana. Kami memandang iri melihat menu makanan mereka yang berlimpah dan sebagian malah ga diabisin sedangkan kita sendiri..............(halah lupakan...hahaha........)

Perut kenyang , mata mengantuk, kaki pegel,  badan remek, finally kita tertatih-tatih mencari stasiun MTR terdekat untuk kembali pulang menuju hostel. Tidak lupa kami mampir di Warung Chandra yang menjual keperluan dan makanan sehari2 produk Indonesia. Saya beli sebungkus Indomie goreng dan sekotak coffe mix disana. Sayang pemilik toko Chandra yang juga orang Indonesia ga terima uang koin Hongkong, padahal kita punya banyak nih hasil dari kembalian belanja.

 


Rabu, 20 Juli 2011

Mc D , The Peak dan Ladys Market

Setelah selesai dengan urusan kamar, kami segera bersiap2 untuk menjelajahi kota (atau negara ya...) kamar mandi ada di luar kamar, jadi pada gantian mandi, sama seperti kamar hostel yang kecil, kamar mandinya apalagi, kueeeecil amir sehingga buat bergerak aja susyah alias kalau dah masuk ya kaki anteng aja disitu, ga bisa bergerak kemana2 lagi  haha..........

Setelah mandi, siapkan alat tempur (kamera, duit n octopus card plus peta Hongkong hasil jarahan sewaktu di bandara) kami segera keluar dari penginapan dan ketika keluar dari gedung tersebut keramaian manusia dengan kerlap kerlip lampunya plus tulisan2 China yang gede2 di Mongkok menyambut kami. Tujuan pertama adalah mencari makanan dulu soale makan kami yang terakhir adalah makan tadi malam sedangkan sekarang dah mulai sore lagi......... Keliling2 coba cari makanan dengan tulisan halal hasilnya nihil dan setelah keliling sekitar 2 blok akhirnya diputuskan makan di Mc D. Didalam kita telateni setiap menu yang ada disana, takut ada campur2 nya hehe... dan kemudian semua memilih menu rice + chicken, ini adalah pilihan paling aman. Cuman disini ga ada saus sambel, ketika saya minta petugasnya cuman geleng2 doang, waktu minta saus tomat juga dijawab geleng2... yah terpaksa deh makan tanpa ada rasa pedes2nya, padahal kan saya paling males makan kalo ga ada sambel. ( sewaktu makan kedua kalinya di Mc D akhirnya kita kebagian saus tomat ,tapi itu juga ga dapat sebelumnya gara2 sayanya minta sauce tomato, padahal harusnya " ketchup tomato " )
Tujuan pertama kita sore ini adalah The Peak karena salah seorang teman udah kebelet pengen ketemu Shah Rur Khan di Madame Tussaud. Jadi kita turun menuju stasiun MTR  Mongkok dan naik kereta tujuan Central, dari sana dengan mengikuti petunjuk dipeta kami menyusuri jalan mendaki menuju stasiun peak tram yaitu tram yang akan membawa kita menuju The Peak, keunikan tram ini selain karena umurnya yang dah uzur juga trek rel tram ini yang mendaki 45 derjat karena memang The Peak sendiri adanya di bukit. Tram ini mempunyai tempat duduk yang menghadap ke depan semua dan berbeda dengan tram biasa yang mengelilingi Hongkong Island yang tempat duduknya hadap2 an.

Setiba di The Peak kemudian kita mengunjungi Madame Tussaud, tiket masuknya HKD 140. Kemudian saya sendiri mencoba naik ke lantai /sky terrace dimana kita bisa melihat gedung2 Hongkong dari ketinggian namun berhubung kabut yang turun banyak sekali sehingga penglihatan kita terhalang, bahkan bisa dibilang ga liat apa2, wong semuanya putih. Udara disana lumayan dingin..... Spot kunjungan disana selain Madame tussaud dan terras pandangnya ya...poto2 di depan gedung The Peak, di tram tua, ada taman kecil dibawahnya plus ada mall disana kalau mo shopping2 :) Sempat terlihat banyak juga pengunjung yang foto2 di depan sebuah rumah batu bergaya england gitu yang dihiasi lampu2...tapi kita ga tau rumah apaan itu.

Puas disana kami kembali menuju Central (tepatnya pelabuhan ferry) dengan naik bus, biayanya sekitar HKD 5 (kalo ga salah inget...), dan berhenti pas di depan pier 7 ( atau 8 ya..) dimana kita numpang kapal kayu (ferry)  menyeberang menuju Kowloon, cuman bayar HKD 2 dan kita menikmati perjalanan melewati selat ini sambil menikmati gemerlap lampu2 gedung di Hongkong Island campur kabut :) 

Di Kowloon kita memutuskan naik bis ke Mongkok karena terminal bis nya langsung ada di depan pelabuhan dibandingkan naik MTR karena harus jalan lagi beberapa ratus meter. Namun setelah menunggu 1 jam lebih ternyata bus dengan no. yang kita ingini ga muncul2, kata petugasnya karena ada masalah tekhnis gitu...akhirnya kitapun bingung mo kemana. Tapi ada ibu2 yang kasihan melihat wajah2 kampungan kita ini yang kebingungan ngasih tahu kalau kita bisa naik bis dengan nomor yang lain namun tetap lewat Mongkok. Ya udah kita pun langsung naik bis tsb yang dari tadi dah berseliweran di depan kita dan cuman 15 menit kita sampai kembali di kawasan Mongkok.

Badan dah capek, mata dah mengantuk dan perut  juga minta diisi tapi ternyata hal itu masih kalah dibandingkan dengan keinginan untuk mengunjungi street market yang dah terkenal itu, jadi ketika kaki dah mau sampai ke penginapan kita sepakat untuk membelokan langkah mencari street market yang bernama Ladys Market. Sesuai petunjuk yang kami dapat kami menyusuri jalan yang ada di depan gedung hostel kami, jaraknya lumayan jauh sampai di sebuah perempatan kami belok kanan , tapi kok pasarnya dah mulai tutup? padahal infonya ladys market buka sampai dini hari. Ternyata salah tempat, ini bukan ladys market, pantesan tutup. Kami segera kembali mencari2 tempat tersebut dan akhirnya menemukan pasar dimaksud, dan tau nggak? ternyata pasarnya ada diseberang jalan gedung tempat hostel kami berada !!! ye elah...

Disana dijual macam2 barang, dari sepatu, kaus, patung ,gelang, tas, dll, pokoke pernak pernik ibu-ibu deh plus souvenir2 buat para pelancong. Tempat jualannya model kayak tenda2 gitu, yang didiriin di sebuah jalan yang sengaja ditutup. Disini kami ketemu beberapa orang Indonesia lagi yang asyik tawar2-an. Di tempat pertama kami lihat nawarin baju 3 biji HKD 100, tempat berikutnya 5 biji HKD 100, sikaaaat....  gantungan kunci lebih mahal dari Sing, harganya paling murah sebiji HKD 10, bahkan ada yang nawarin 5 biji HKD 80 ga mau kurang. Kalo tas banyak yang nawarin dengan deal harga HKD 100, gak tau deh kualitas gimana, ga ngerti soale...

Kelar dari sana dengan mengantongi kaus dan gantungan kunci (oleh2 langganan kwkwk.....) kami segera pulang ke hostel dan ga lupa beli mie instant untuk ngeganjel perut.

Sebelum tidur kita sempat diskusi dulu tentang penginapan, inti masalahnya kita hanya booking dua malam di hostel ini, dan untuk malam ketiganya di rundingkan apakah akan menambah satu malam lagi di penginapan ini atau kita akan seaching lagi yang lain dikarenakan kita ada rencana juga akan mengunjungi Shenzen ( ini rencana untung an soale kita juga gak begitu yakin apakah akan bisa lolos memasuki perbatasan atau tidak ). Hasil diskusi diputuskan bahwa kita akan extend satu malam lagi di hostel ini. Rencananya besok baru kita akan konfirmasi ulang dengan pemilik hostel.

Hari Ke Dua di Hongkong

Bangun pagi yang udah menjelang siang karena kecapean semalam kita mandi tanpa sarapan , kemudian kembali bersiap2 untuk explore Hongkong lagi. Tujuan pertama kali ini adalah ke Gian Budha di Ngongping 360. Namun sebelumnya saya konfirmasi dulu ke ruangan FO hostel untuk memberitahukan bahwa kami akan extend satu hari lagi. Namun ternyata encik2 yang punya hostel bilang untuk hari kami extend kamar udah full alias kamar yang kami tempati sekarang ini untuk lusanya udah ada yang booking. Ya sudahlah akhirnya pagi itu kita isi dengan keliling naik lift turun lift mengunjungi setiap hostel yang kami temui di setiap lantai untuk mencari kamar, dan memang lagi apes semua hostel di setiap lantai gedung ini untuk lusa sudah full booking semua. Semua FO nya bisa no room, dari yang fasih berbahasa Inggris sampai yang cuma bisa bahasa isyarat bilang no room. Huahh.... pegimane ini...

Temen ngajak untuk survey ke gedung laen..wah ini aja udah abis waktu setengah hari, belum capenya..huhu..kapan jalan2nya?  Akhirnya kita kembali ke FO hostel kita dan minjem internetnya untuk searching room untuk lusa, bayanginbooking sekarang untuk lusa...apa masih ada ya...

Hasil searching di dapat beberapa kamar yang masih available di penjuru Hongkong ini, harganya dah pasti agak mahal, pilihannya terbatas dan lokasinya.......... ini yang bikin saya rada grogi dari kemaren2, room yang available hanya ada di Chunking Mansion !!! .. tapi apa boleh buat, dari pada tidur di jalan akhirnya kita booking room yang menawarkan harga paling reasonable di sebuah hostel bernama FOUR SEASON hostel..................... ( kalau ga liat tulisan "hostel" dibelakangnya mungkin udah bikin kita teriak kegirangan, room hotel bintang 4 harganya murah banget hehe......).

Kelar urusan penginapan tadi yang bikin pagi cerah kita hilang begitu saja rombongan segera bergerak sesuai rencana awal, tapi sebelumnya kita singgah di sebuah mini market untuk beli roti dan minuman ( belum nyarap bro dari pagi.......), saya memilih sebuah roti isi susu setelah baca2 ingredientnya satu persatu dan mengambil satu sachet yang tampilan bungkusnya seperti susu Milo. Pas makan rotinya sih ok ok aja, tapi pas minum susunya kok kayaknya beda ya, rasanya rasa susu Milo tapi kok ada tambahan rasa berminyak gitu ya........

Ya sudahlah soale kita harus buru2 menuju MTR lagi, tujuannya sekarang ke stasiun Tung Chung, lokasi nya sama dengan bandara Hongkong kemaren. Sekeluarnya dari stasiun Tung Chun dengan mengikuti petunjuk arah sampailah kami di stasiun Cable car Ngongping 360. Saat itu antrian menuju loket cable car sangat panjang sampai ke tangga berjalan di gerbang masuk terminal. Untuk yang udah booking on line di beri jalur khusus sehingga mereka lebiha cepat sampai di loket sedangkan kita yang belum beli tiket terpaksa berjalan pelan2 seperti mobil di jalan tol yang lagi macet.

Di loket di jual tiket untuk single trip atau yang pulang pergi, trus ada juga dua pilihan kabin: cabin standar atau crystal cabin. Beda keduanya adalah kalau Crystal cabin lantainya dibuat dari kaca sehingga penumpang bisa melihat pemandangan di bawah cale car melalui lantai, sedngkan standar cabin lantainya seperti lantai biasa.

Harga tiket nya sbb :

Standar Cabin          Adult               children(3-11)               Senior(>65)

Round Trip              115                       58                               91
Single Trip                80                       41                               65

Crystal cabin

Round Trip               169                     112                              145
Single Trip               118                      79                               103