Persisnya trip ini sudah direncanakan persis...sekali lagi..persis! setahun yang lalu, ketika secara iseng2 mendapatkan tiket murah dari Jakarta ke Kuala Lumpur, setelah dapat tiket itu jadi bingung mo kemana lagi, akhirnya terpilihlah Hongkong dan kawan kawannya yang menjadi destinasi lanjutan.
Karena penerbangan yang saya ambil adalah penerbangan terakhir yaitu jam 20.30 maka saya berangkat dari kantor sore hari jam 4 an, dengan perhitungan setidaknya perjalanan membutuhkan waktu 2 jam plus 2 waktu yang dialokasikan unutk mengurus segala sesuatunya di bandara nanti. Bis Damri Bandara yang saya tumpangi berjalan lancar tanpa halangan yang berarti walau terlihat jalur dari bandara kendaraan berjalan padat merayap. Jam 6 sore saya turun diterminal 2 pemberangkatan internasional dan sesuai dengan janji bertemu dengan para travemate di depan Hoka Hoka Bento. Setelah meet & greet itu kami segera masuk untuk check in melalui self check in AA itu, bayar airport tax dan bergegas ke loket imigrasi. Sesuai dengan dugaan saya sebelumnya antrian di depan loket imigrasi mengular panjang sekali, kebanyakan dari para pengantri adalah bapak2 dan ibu2 yang mau umrah, dan yang pasti memang penerbangan malam dari terminal ini selalu di penuhi para calon penumpang.
Karena kita check in lebih awal dari waktu departure maka ketika mau masuk ke ruangan boarding kita di tolak dan disuruh menunggu di luar karena saat itu ternyata boarding gate digunakan untuk pesawat tujuan Singapore. Ini pengalaman pertama saya ditolak masuk boarding gate, biasanya mah boleh aja masuk biar nyampur juga dengan penunpang untuk tujuan yang berbeda karena yang penting kita menunggu di ruang boarding yang sesuai dengan yang ada di boarding pass. Ya sudahlah, jadi waktu menunggu itu kita gunakan untuk ngabisin air yang tersisa, tukar baju kantor dengan baju yang lebih nyaman dan melaksanakan sholat.
Jam 20.30 tepat pesawat mulai bergerak untuk lepas landas, bye bye jakarta,. dan jam 23.30 waktu KL pesawat mendarat dengan selamat di LCCT Kuala Lumpur.
Setelah urusan imigrasi yang juga diiringi antrian panjang kami segera menuju ke bagian departure dimana terdapat banyak restauran2 yang masih buka sampai tengah malam dan bahkan sebahagian buka 24 jam. Saya lihat Mc D sudah penuh dengan orang, diseberangnya ada restaurant taste of Asia, akhirnya pilihan ke jatuhkan kesana. Karena selain disana ada kursi sofanya yang empuk harga makanannya berdasarkan list yang terlihat lumayan bersahabat, rangenya sekitar 10 - 12 ringgit per menu. Tapi ternyata disana sebahagian besar menunya sudah habis tinggal menu mee hon plus telur dadar, yah sekali lagi yah sudahlah..... berhubung perut kami lapar sekali maka kami pesan menu yang tersisa itu dan duduk di kursi sofanya. Dan seperti biasa setelah makan kami masih bertahan duduk duduk sambil chicken2 sleep di sana menunggu pagi karena kami harus check in jam 4 untuk penerbangan lanjutan ke Hongkong.
Beberapa orang yang juga seperti kami (nunggu pesawat pagi) terlihat disudut-sudut restaurant. Sekitar jam 2 dinihari datang serombongan keluarga bersama anak2nya dan langsung ambil posisi di sebelah kami duduk, anak-anaknya segera pules tidur di kursi sofa itu dengan posisi memanjang, melihat itu saya juga ikut2 an tiduran berbantalkan ransel dengan menaikan kaki ke atas sofa buat ngelurusin badan dari semula posisi duduk. Sempat pulas beberapa saat sebelum dibangunkan teman yang lain untuk segera check in dan dengan setengah ngantuk kami melakukan check in melalui kios self check in, ternyata sekarang selain menggunakan kios check in disediakan juga sebuah alat ntuk check in menggunakan handphone.
Karena penerbangan yang saya ambil adalah penerbangan terakhir yaitu jam 20.30 maka saya berangkat dari kantor sore hari jam 4 an, dengan perhitungan setidaknya perjalanan membutuhkan waktu 2 jam plus 2 waktu yang dialokasikan unutk mengurus segala sesuatunya di bandara nanti. Bis Damri Bandara yang saya tumpangi berjalan lancar tanpa halangan yang berarti walau terlihat jalur dari bandara kendaraan berjalan padat merayap. Jam 6 sore saya turun diterminal 2 pemberangkatan internasional dan sesuai dengan janji bertemu dengan para travemate di depan Hoka Hoka Bento. Setelah meet & greet itu kami segera masuk untuk check in melalui self check in AA itu, bayar airport tax dan bergegas ke loket imigrasi. Sesuai dengan dugaan saya sebelumnya antrian di depan loket imigrasi mengular panjang sekali, kebanyakan dari para pengantri adalah bapak2 dan ibu2 yang mau umrah, dan yang pasti memang penerbangan malam dari terminal ini selalu di penuhi para calon penumpang.
Karena kita check in lebih awal dari waktu departure maka ketika mau masuk ke ruangan boarding kita di tolak dan disuruh menunggu di luar karena saat itu ternyata boarding gate digunakan untuk pesawat tujuan Singapore. Ini pengalaman pertama saya ditolak masuk boarding gate, biasanya mah boleh aja masuk biar nyampur juga dengan penunpang untuk tujuan yang berbeda karena yang penting kita menunggu di ruang boarding yang sesuai dengan yang ada di boarding pass. Ya sudahlah, jadi waktu menunggu itu kita gunakan untuk ngabisin air yang tersisa, tukar baju kantor dengan baju yang lebih nyaman dan melaksanakan sholat.
Jam 20.30 tepat pesawat mulai bergerak untuk lepas landas, bye bye jakarta,. dan jam 23.30 waktu KL pesawat mendarat dengan selamat di LCCT Kuala Lumpur.
Setelah urusan imigrasi yang juga diiringi antrian panjang kami segera menuju ke bagian departure dimana terdapat banyak restauran2 yang masih buka sampai tengah malam dan bahkan sebahagian buka 24 jam. Saya lihat Mc D sudah penuh dengan orang, diseberangnya ada restaurant taste of Asia, akhirnya pilihan ke jatuhkan kesana. Karena selain disana ada kursi sofanya yang empuk harga makanannya berdasarkan list yang terlihat lumayan bersahabat, rangenya sekitar 10 - 12 ringgit per menu. Tapi ternyata disana sebahagian besar menunya sudah habis tinggal menu mee hon plus telur dadar, yah sekali lagi yah sudahlah..... berhubung perut kami lapar sekali maka kami pesan menu yang tersisa itu dan duduk di kursi sofanya. Dan seperti biasa setelah makan kami masih bertahan duduk duduk sambil chicken2 sleep di sana menunggu pagi karena kami harus check in jam 4 untuk penerbangan lanjutan ke Hongkong.
Beberapa orang yang juga seperti kami (nunggu pesawat pagi) terlihat disudut-sudut restaurant. Sekitar jam 2 dinihari datang serombongan keluarga bersama anak2nya dan langsung ambil posisi di sebelah kami duduk, anak-anaknya segera pules tidur di kursi sofa itu dengan posisi memanjang, melihat itu saya juga ikut2 an tiduran berbantalkan ransel dengan menaikan kaki ke atas sofa buat ngelurusin badan dari semula posisi duduk. Sempat pulas beberapa saat sebelum dibangunkan teman yang lain untuk segera check in dan dengan setengah ngantuk kami melakukan check in melalui kios self check in, ternyata sekarang selain menggunakan kios check in disediakan juga sebuah alat ntuk check in menggunakan handphone.
Semua teman sukses mendapatkan boarding pass nya namun ketika saya mencoba ternyata boarding pass gak keluar. Setelah beberpa kali dicoba akhirnya petugas AA yang lewat menyarankan check in langsung ke counternya. disana dinyatakan bahwa boarding pass ga keluar karena ada transaksi bookingan saya untuk pilihan seat belom "done", walaupun di kartu kredit saya sudah dinyatakan terbayar dan sudah ditagih. Namun saya ga mau banyak berdebat dan akhirnya membayar kembali beberapa ringgit untuk pemesanan seat tersebut dan boarding pass pun didapat, sementara itu ransel saya harus juga ditimbang dan sukurlah beratnya pas 7 kg sesuai ketentuan AA max berat bag yang boleh di bawa masuk kabin, soale kalau lebih kan harus masuk bagasi dan itu berari harus bayar lagi kan.
Sehabis sholat subuh buru2 kami masuk ke gate karena waktu boarding tinggal setengah jam lagi dan jam tujuh lewat 10 menit pesawat kami terbang menuju Hongkong. Perjalanan 4 jam itu rencananya akan saya pakai buat tidur saja sehubungan tadi malam nyaris ga tidur karena itu pas pesawa mengudara dan ga hanya saya saja pada tidur pules (kayaknya semua penumpang deh hehe.....terlihat dari banyaknya pintu jendela yang ditutup ), namun saya sendiri hanya sempat tertidur beberapa saat, selain karena rasa excited mungkin juga dikarenakan tempat duduk di kabin yang ga begitu enak, pertama karena ruang buat kaki yang sempit sehingga lutut jadi sakit karena kegencet seat di depannya, kedua juga sandaran seat yang tegak lurus dan ga bisa di rendahkan. Akhirnya waktu diisi dengan ngisi imigration card yang dibagikan oleh pramugari. Imigration card Hongkong terlihat lebih kecil dari imigration card kita atau punya malaysia dan Thailand yang mempunyai 2 sisi yang harus kita isi kedua-duanya dengan isi yang sama. Ukurannya hanya separoh karena hanya mengisi satu sisi saja, sedang sisi satu lagi langsung terisi karena terletak dibawah sisi yang kita tulisi dan ada kertas copiannya, sehinggga ketika kita mengisi otomastis sisi yang dibawah juga dah terisi.
Sesuai jadwal 4 jam kemudian pesawat mendarat di Bandara Internasional Hongkong di pulau Lantau, rada kedere juga ketika keluar pesawat dah ketemu huruf-huruf kanji yang ga ngerti maksudnya, jangan2 ga ada petunjuk englishnya, tapi ternyata kekhawatiran saya ga terbukti, di bandara tertulis petunjuk dengan tulisan China plus english, sehingga dengan mudah kita mengikuti petunjuk untuk keluar bandara. Sempat bingung sebentar karena petunjuk menuju loket imigrasi malah mengarahkan kita ke lokasi kereta, dan ternyata memang kita harus naik kereta itu dulu utuk sampai ke loket imigrasi, mungkin letaknya berada di terminal lain (mungkin ya, ga tau pasti juga sih...), setelah ketemu lokat imigrasinya ternyata dah banyak penummpang yang mengantre , kebanyakan yang mau masuk adalah keluarga dengan anak-anak nya, mungkin lagi musm liburan kali ya.
Sejam lebih kayaknya ngantri disana sebelum akhirnya kita lolos memasuki negara Hongkong. Kami segera menuju terminal bis di ujung lorong bandara, namun ketika telah sampai di terminal bis baru ingat kalau kita belom beli Octopus Card buat bayar bis nya. Akhirnya balik lagi ke dalam bandara untuk mencari loket yang menjualnya. Ketemunya di loket yang menjual tiket kereta. Walaupun ke downtown kita bisa juga menggunakan kereta namun karena tiket bis lebih murah maka kami tetap memutuskan naik bis, biayanya hanya HKD 33.
Perjalanan dari bandara ke Mongkok tempat tujuan kita lumayan lama sekitaran 1 jam, sempat deg2an juga karena sesuai petunjuk kita harus berhenti di perhentian ke 6, namun baru 3 atau 4 kali berhenti petunjuk di dalam bis menyatakan kita sudah mau berhenti di perhentian ke 6. Lha ada yang salah ga ya? Namun kami memutuskan segera turun walaupun hitungan kita baru perhentian ke 5 dan ternyata dimana kita berhenti memang tempat yang kita tuju, mungkin bis tersebut tidak berhenti di tiap halte tergantung dari ada atau tidak adanya penumpang yang mau naik atau turun sehingga melewati beberapa halte dimana seharusnya bis itu berhenti.
kami memasuki jalan Aegryl dan menemukan bangunan besar dimana didalamnya ada lah lokasi penginapan kami. Di dalam gedung tersebut banyak terdapat hostel2 dan hostel yang telah kami pesan berada di lantai 14. Tidak banyak orang di lobi gedung ketika kami tiba dan begitu sampai di lantai 14 ternyata sudah banyak juga orang yang akan melakukan check ini dan sebahagian besar adalah orang dari Indonesia !!
Hostel kami menyediakan tempat tidur tingkat dalam setiap kamarnya dengan kamar mandi di luar. elain itu disediakan air panas dan air galon di luar kamar plus banyak tisue.... gak tau buat apa :)
Wah,seru ya sepertinyaaa...
BalasHapusseru dooong...:)
BalasHapus