Minggu, 13 Februari 2011

It's Time to Travel

Karena salah mencet pas booking pesawat online terpaksalah pagi-pagi selewat tengah malam kita semua dah bangun dan bersiap-siap untuk segera berangkat ke pool mobil Damri.Mencek satu persatu lagi barang bawaan, membangunkan anak2 yang masih sempoyongan dan menghitung tiket2 pesawat.  Saat booking saya ga sadar kalau waktu keberangkatan yang dipilih ternyata jam keberangkatan paling pagi, jam 7.20.....
Dengan perhitungan 2 jam sebelum departure dah harus sampai di bandara, 2 jam diperjalanan dengan bis Damri, 0,5 jam dari rumah ke pool Damri dan 1 jam persiapan di rumah maka jam 2 pagi kami dah bangun dan sibuk cek dan ricek kembali.  Taxi untuk mengantar ke pool dah di hubungi sehari sebelumnya dan dah dikonfirmasi lagi tadi siang, namun ketika jam nya sudah lewat sang taxi malah belum datang, padahal biasanya setengah jam sebelum waktu penjemputan si taxi dah nongkrong di depan rumah. Kekhawatiran pun muncul, bagaimana kalau si taxi lupa? apa alternatif kita untuk keberangkatan kesana? naik angkot? naik ojek? bangunin tetangga buat nganterin? 
kayaknya semua alternatif kalaupun bakal dijalankan maka akan butuh waktu lama..dan itu akan membuat kami semua bakalan telat sampai ke bandara tepat waktu. Selain itu di tempat kami memang tidak ada taxi yang berlalu lalang di jalan seperti di Jakarta, kalaupun ada itu pasti pesanan seseorang.  

Untunglah hanya beberapa menit setelah waktu penjemputan yang dijanjikan akhirnya si taxi datang, sepertinya si sopir rada bingung mencari lokasi penjemputan kami sehingga butuh waktu tambahan untuk menemukannya.

Hanya butuh waktu 20 menit untuk mencapai pool Damri di tengah malam itu,dengan jalanan yang lapang dan sepi. Sempat juga melewati sebuah  pasar pagi yang rame banget kayak pasar di siang hari.

Sesampai kami di pool Damri yang khusus mengantarkan penumpang menuju bandara Soeta, bus pertama di pagi itu sudah siap2 untuk berangkat, dan beberapa menit setelah rombongan kami memasuki bus, kendaraan itupun segera berangkat. Loket pembelian tiket belum buka dan sang kondektur yang menagih pembayaran di atas mobil terlihat banget baru bangun dari tidurnya yang nyenyak namun  di tutupi dengan pakaian seragam batiknya yang bagus. Yap, ini dini hari dan semua orang tampil dengan "mengantuk style". 

Waktu standar perjalanan adalah 2 jam, namun karena jalanan sepi dan perjalanan lancar 1 jam 10 menit kemudian kami sudah sampai di Terminal 2 keberangkatan Bandara Soetta. Begitu turun dari bis kami segera mencari Musholla yang ada di sana untuk sholat Shubuh dan sebagian mencari toilet. Sempat bolak balik dari ujung ke ujung terminal itu karena sedikit bingung dengan petunjuk keberadaan Mushola yang ternyata berada di masing2 ujung terminal.
Sehabis sholat beberapa orang yang belum punya dollar Singapore atau Ringgit Malaysia berusaha mencari money changer yang biasanya ada di tingkat bawah terminal kedatangan namun gagal karena ga satupun booth2 yang buka di pagi itu. Waduh saya kira mereka buka 24 jam, kan penerbangan disana aktif 24 jam. Ya udah ntar dicoba liat money changer yang berada di dalam saja sesudah pemeriksaan imigrasi siapa tau dah buka.

Selesai urusan sholat dan toilet rombongan kami segera memasuki lokasi check in. Cukup 2 orang yang antri sambil membawa tiket dan paspor anggota rombongan yang lainnya di depan booth self check in AirAsia yang ditungguin 3 orang petugasnya yang akan bertugas juga untuk memungut airport tax dan membagikan immigration card karena tidak ada satupun dari kami yang punya bagasi. Kelar urusan chek in dan bayar airport tax sekarang urusan beralih ke acara tulis menulis kartu imigrasi. Pertama cari tempat duduk dulu..namun sebagian saja yang dapat karena terbatasnya tempat duduk di sini. Kedua cari meja untuk menulis dan tak menemukan satupun, kalaupun ada dah ada yang menempati. Akhirnya masing2 kepala keluarga menulis di meja counter check in  beberapa penerbangan yang belum buka. Cukup lama di sesi ini karena karena kartu diisi hanya oleh bapak2nya aja, sementara anak2 dan para ibu tinggal duduk manis menunggu selesai diisiin dan tinggal tanda tangan.
Kemudian rombongan bergerak menuju loket imigrasi, yang kecil2 sambil di gendong orang tuanya  barengan menuju meja petugas, sementara yang remaja tanggung bawa paspor sendiri2 untuk di cap imigrasi. Selewat meja imigrasi kami belok kanan mencari kaunter money changer yang ada disana, but poor.... kaunter itupun belon buka, wak terpaksa nih nuker duit ntar sesampe di Singapore. Ya udah kami berbalik lagi ke arah kanan dari loket imigrasi menuju gerbang D1-D7 di ujung terminal. Eh tapi sebelum sampai disana kami melewati sebuah money changer yang sudah ada
petugasnya, dan salah satunya terlihat sedang melayani seorang bule yang lagi nuker, segeralah kami berhenti disana dan ikutan nuker duit. Dollar Singapore emang lagi kuat bulan ini, Jadi ratenya lebih tinggi daripada yang kami duga, kalau Ringgit sih normal sama kayak terakhir kali kesana. 
Sebelum memasuki gerbang kami berhenti dulu duduk untuk menghabiskan persediaan air minum dan makanan kecil yang dibawa, namun kayaknya para si bolang yang mungkin terlalu antusias untuk mengikuti trip ini kehilangan nafsu makannya, hanya sedikit yang tertarik untuk menyentuh makanan.
Beberapa orang ibu dan anak2 kembali nyari toilet hehe...

Sepuluh menit kemudian kami sudah berada di gerbang keberangkatan di D4, dan baru saja terlihat koran hari ini di pasangkan di newspaper hang di ruangan itu panggilan untuk boarding dah terdengar. Seperti biasa penumpang dengan hot seat dipanggil lebih dahulu dan kemudian baru disusul oleh penumpang lainnya. Kami semua telah dipesankan seat
supaya dapat duduk berdekatan dan tidak terpisah-pisah, anak2 di bagian kanan dan orang tuanya dibagian kiri. Dan layaknya anak2 sebagian dah ribut rebutan kursi, ada yang mau deket jendela, ada yang maunya ditengah atau bahkan kursi  dekat jalan. Keributan baru berakhir ketika pesawat sudah bergerak untuk taxi menuju lapangan pacu.


Anak-anak kembali ribut ketika pembagian makanan tiba, kebetulan pas melakukan booking saya hanya konsen pada pemesan makanan dimana setiap anak harus mendapatkan satu menu yang disediakan, saya tidak sempat lagi mensurvei apa kesukaan dari setiap anak. Jadi begitulah, setiap anak mendapatkan menu kejutan dari si pramugari, ada yang sesuai selera ada yang nggak haha.....

1 jam kemudian ada pemberitahuan dari kapten bahwa pesawat akan mendarat 15 menit lebih cepat dari jadwal.


Begitu mendarat beriringan kami keluar dari pesawat dan langsung menuju imigrasi, selesai dari imigrasi langsung naik monorail menuju terminal 2. Sesampai di sana keliling sebentar nyari toilet lagi (kayaknya ga boleh liat tanda toilet  selama perjalanan ini, tiap liat tanda itu pasti deh mampir :)


Beberapa orang anak pas keluar toilet keluar dengan wajah bingung. " kok ga ada airnya?". Beberapa balik lagi dengan bawa botol aqua hehe.....

Sementara itu kami menemukan water tap disekitar itu dan langsung antri buat ngisi botol air yang kosong (uhui..ga mau rugi)

Selesai urusan toilet kami segera turun menuju terminal MRT, sampai disana tuker duit receh dulu di loket dan kemudian beli tiketnya di ticket machine.
Di Tanah Merah station ganti kereta menuju Kallang Station. Keluar dari station sesuai dengan peta yang udah di print dari inet kami menyusuri jalan selurusan jalur MRT tadi, sampai di persimpangan berbelok ke kanan menyeberangi jalan memasuki jalan lorong 1. Kurang lebih 300 m kemudian ketemu jalur Jalan Geylang Besar. Dari sini kami belok kiri menyusuri jalan tersebut. Lumayan lama jalannya sehingga para si bolang pada ngeluh pegel dan nanya-nanya terus nyampainya kapan.  Yah berhubung ini juga pertama kalinya saya kesini rada bingung juga dan ngejawab standar " bentar lagi sampai" hehe....

Lorong 6 dah ketemu, trus lorong 8 di sebelahnya, wah hampir sampai nih karena tujuan kita adalah lorong 10. Dengan pasti saya memimpin di depan menyebrangi jalan memasuki lorong 10 dan benar saja di sebelah kiri jalan terlihatlah hotel yang telah kita booking jauh2 hari. Namanya Fragrance Sapphire hotel.

Ini penampakannya.




Cuman sayang sekali  sesampai disana waktu baru menunjukan jam 11.30, padahal udah di leletin nih jalan. Check in time memang normalnya jam 15.00, namun saya coba untuk minta early check in sama resepsionisnya. Petugasnya setelah mencek konfirmasi bookingan kami bilang dia bisa kasih early check in tapi ntar jam 13.00 jadi silahkan menunggu.
Yah mo nunggu dimana wong di depan resepsionis cuman ada sofa yang muat 3 orang aja padahal rombongan kita segini banyak. Sepertinya memang hotel sengaja di desain dengan tidak ada kursi di lobby sehingga setiap tamu harus segera menuju room masing2.

Ya sudahlah, ibu-ibu ngajak nyari makan dulu dan sesuai info di inet kami segera menuju lorong 11 di seberang jalan untuk mencari restauran padang itu.
Tapi ga ada restaurant padang disana, adanya rumah makan china di persimpangannya, sedangkan di sepanjang jalan lorong 11 itu adanya gedung perkantoran doang.

Waduh, bagaimana ini. Kami berusaha menyusuri jalan Geylang besar lagi, siapa tau kelewatan, tapi nihil juga, akhirnya balik arah lagi kembali ke lorong 8, di seberangnya malah ketemu mesjid tapi ngga terlihat warung muslim di sebelah2 nya. Rombongan dah mulai gelisah, anak-anak mulai berkicau lagi. Nanya ke Cici pemilik warung tempat muslim food sekitaran situ, beliau menunjuk sebuah kedai makan di persimpangan lorong 8, tapi kok ya di depan warung tulisan china semua, ga ada englishnya, yah kemana lagi nih. Ah kali aja ada disampingnya cuman ga kelihatan aja dari sini. Akhirnya kami samperin warung makan tsb. Asli dari merk dan papan warung ga ada yang menunjukan itu menyediakan halal food, tulisan menu semua dalam aksara china. Saya segera menuju ke jalan disampingnya sapa tau ada warung yang keselip disana. Tiba2 ibu memanggil saya kembali karena si pemilik warung yang kami samperin itu memberitahukan bahwa mereka menyediakan moeslim food namun ada di bagian dalam warung, jadi kami harus melewati warung chinese food itu lebih dahulu baru ketemu bufet yang menyediakan makan halal. Dan benar saja ketika kami sampai di bufet itu di kaca depannya tertulis "Masakan Padang" di sebuah kertas folio kecil......!!!  (pantesan kaga ketemu')

Disana terhampar makanan yang dah familiar dengan kita, ada telor dadar,telor bulet, cumi, ikan goreng, udang balado, kentang goreng, pergedel dll. Yummy...
Satu lauk dengan sayur S$2,5 , lauknya 2 jadi S$5, standarlah, cuman minumannya rada mahal, contohnya 2 teh ama 2 gelas air putih kena S$ 2,5, padahal dulu sempet nyoba di warung india segelas teh cuman 30 sen.

Perut kenyang dan badan perlu istirahat, kami pun kembali ke hotel. Dan dah boleh check in, kunci diterima kamipun segera menuju room masing2.

Ini salah satu ruangannya dengan fasilitas TV LCD.


 


2 komentar: