Ini sambungan dari cerita sebelumnya.
Sebelum melanjutkan cerita perjalanannya, saya ingin cerita tempat kami menginap di Singapore yaitu :
Fragrance Sapphire Hotel
No. 3, Lorong 10 Geylang, Geylang, Singapore 399037
Walaupun berada di daerah Gaylang, namun selama kami menginap disana (1 malam) kami tidak melihat aktivitas dunia malam sedikitpun disekitaran hotel kecuali banyak warung makanan yang buka sampai larut dan ramai dengan pengunjung ( atau mungkin saya ga gitu ngeh ya.... )
Hotelnya sendiri berbentuk modern minimalis, terdiri atas beberapa lantai, tersedia lift dan terlihat bersih. Lobby hanya berisi meja resepsionis dan sekitar dua atau tiga komputer yang sepertinya disewakan, ditambah sofa single di pojokan,kunci kamar menggunakan kartu.
Ruangannya sendiri besarnya standar alias gak gitu besar tapi ga gitu kecil juga yang sampai bikin sesak napas, bersih, toilet juga bersih dan furnishnya baru. Ada hair dryer dikamar buat ibu-ibu, Aminities kamar mandi lengkap.Yah sesuailah dengan expectasi kami sebelumnya, what you get is what you pay lah......
Cuma ada beberapa kekurangannya....(lha?).:
1. Rada jauh dari MRT terdekat yaitu MRT Kallang atau MRT Al Junied
2. Ga ada karpet kamar, sehingga kadang kalau keluar dari toilet bisa bikin becek lantai kamar.
3. Ga ada breakfast
4. Make inet bayar, baik langsung maupun pake wifi
5. Saluran TV nya kok ga ada pilem yak, adanya berita sama sport doang.
6. Ada satu kejadian : kami dari siang berangkat untuk jalan2 lagi dan balik kembali ke hotel di malam hari, pas masuk kok dari kamar mandi tercium bau ga enak. Saya sampai curiga kalau kamar kami dipergunakan oleh orang lain selama kami pergi. tapi gak lah kan kunci dipegang sama kita. Kami curiga bau itu berasal dari jalur pembuangan air yang mungkin menyatu dengan pipa pembuangan dari kamar-kamar lainnya . Anak2 protes, mau klaim ke hotel kayaknya juga gimana.... akhirnya untuk menutup bau, kamar mandi ditutup rapat setelah lantainya kami taburi cairan shampoo untuk sedikit menutupi baunya....
( setelah pulang saya sempat baca dari beberapa review bahwa kejadian bau itu dah sering terjadi di sana dan para pengunjung mempunyai bermacam2 trik untuk mengatasinya )
7. Itu belum cukup, pas malam itu mo mandi showernya ga idup...! ya udah nunggu pagi aja, kirain dimatiin, eh ngga taunya sampai pagi belum juga idup, akhirnya lapor ke hotel dan segera datang tekhnisi yang langsung mengganti kepala showernya, cuman beberapa menit air pun mengucur kembali. Tapi ga apa2, saya menganggap ini kejadian yang bisa terjadi dimana saja.
Ok , sekian tentang hotelnya. Berikutnya setelah kami check ini dan mandi kami segera bersiap-siap kembali untuk " berpusing-pusing" di Singapore. Setelah rombongan lengkap kami menuju jalan raya Geylang menuju halte bis yang berada di depan warung makan Padang tadi. Dan dengan menaiki bus kota no. 100 ( saya jadi hapal jalur bis ini gara2 kejadian pertama ke Singapore dulu disini.) kami menuju Vivo City untuk menyeberang ke pulau Sentosa. Puas2 in poto-poto di depan Vivo City kami segera ke lantai 3 mall itu untuk membeli tiket masuk pulau Sentosa berikut tiket pertunjukan Song of the Sea. Untuk tiket masuk children under 3 years gratis masuk, tapi untuk tiket pertunjukan harus bayar semua kemudian juga dewasa dan anak2 harga disamain, padahal beberapa bulan yang lalu saya lihat ada perbedaan harga untuk adult dan children.
Seperti jalur biasanya, kami menaiki monorail dan langsung turun pas di perhentian pertama sekali. Berjalan santai melewati kolam air mancur menuju Universal Studio, terlihat ramai sekali orang yang berfoto-foto di patung bola dunia yang selalu berputar. kami pun tak membuang waktu ikut mengabadikan diri di bola dunia tersebut. Aneka gaya dan angle pun dibikin :)
Puas dari sana sambil berjalan perlahan-lahan rombongan kami menyusuri jalan yang menuju pantai Sentosa sambil melewati pintu masuk ke Casino, tempat pertunjukan sirkus, museum Singapore, patung Singa besar yang terdapat museum di dalamnya, taman/kolam dengan bentuk ular dan berakhir di pantai Siloso ( benar2 "melewati " doang alias gak mampir2 :) , dibeberapa tempat yang bagus orang tua dan anak2 nya asik ngambil foto lagi. Disana anak2 dengan gembira bermain di pantai Siloso, bikin gunung2 an, kejar2an dengan ombak sambil menyeruput ice drink yang dibeli di seven eleven bawah stasiun monorail.
Ketika hari mulai gelap, kami segera ikut ngantri memasuki venue Song Of The Sea, mo liat si Oscar si ikan bling-bling itu.
Jam sembilan kami meninggalkan pulau Sentosa kembali ke hotel, lagi2 menaiki bis kota no. 100, tapi ternyata sang bus pas balik tidak lagi melewati jalan raya geylang, tapi melewati jalan kallang sehingga kami terpaksa lagi jalan kaki menuju hotel lumayan jauh seperti pertama datang tadi pagi. Tidak lupa mampir dulu di bufet Padang untuk beli nasi bagi anggota rombongan yang belon makan malam.
SINGAPORE - JOHOR BAHRU
Hari kedua setelah sarapan pagi ( lagi2 di warung padang itu...) kami bersiap-siap untuk check out, urus ini urus itu ujung-ujungnya tetep keluar hotel jam 11 siang. Tujuan kami hari ini adalah menuju Marlion Park untuk ketemu sang Singa, ikon kota Singapore. Lagi-lagi nungguin si no. 100 karena jalurnya memang melewati Rafles Square yang dekat dengan Marlion Park. Tak berapa lama bus itu pun datang dan kami duduk dengan santai di dalamnya sambil melihat kesibukan kota. Itung2 city tour lah....
Sesampai di Rafles Square kami menemukan seorang penjual es Singapore, harga sepotongnya hanya S$1, ada rasa mangga, durian, kacang merah, dan coklat, bisa dengan roti atau cukup dengan cup. Tentu saja anak2 segera mengerubunginya.
Siang itu disana udah rame sekali, dan kamipun berbaur di keramaian itu, semua pada sibuk, ya apalagi kalau ga rebutan cari lokasi bagus untuk berfoto dengan segala macam gaya yang unik.
Dari sana kita naik bus lagi yang mengarah ke Pasar Bugis, cuman 3 atau 4 halte kita dah nyampe. Ok, ini shopping time....
Disana serba S$10, gantungan kunci 16 biji, atau baju kaos sebiji, dompet 2 biji, hiasan meja 3 biji, juga ada jam tangan , gelang dan tas. Setelah puas beli oleh-oleh kami segera berjalan menuju Queen Street untuk menaiki bis yang akan mengantar kami ke Johor Bahru
Sebelum melanjutkan cerita perjalanannya, saya ingin cerita tempat kami menginap di Singapore yaitu :
Fragrance Sapphire Hotel
No. 3, Lorong 10 Geylang, Geylang, Singapore 399037
Walaupun berada di daerah Gaylang, namun selama kami menginap disana (1 malam) kami tidak melihat aktivitas dunia malam sedikitpun disekitaran hotel kecuali banyak warung makanan yang buka sampai larut dan ramai dengan pengunjung ( atau mungkin saya ga gitu ngeh ya.... )
Hotelnya sendiri berbentuk modern minimalis, terdiri atas beberapa lantai, tersedia lift dan terlihat bersih. Lobby hanya berisi meja resepsionis dan sekitar dua atau tiga komputer yang sepertinya disewakan, ditambah sofa single di pojokan,kunci kamar menggunakan kartu.
Ruangannya sendiri besarnya standar alias gak gitu besar tapi ga gitu kecil juga yang sampai bikin sesak napas, bersih, toilet juga bersih dan furnishnya baru. Ada hair dryer dikamar buat ibu-ibu, Aminities kamar mandi lengkap.Yah sesuailah dengan expectasi kami sebelumnya, what you get is what you pay lah......
Cuma ada beberapa kekurangannya....(lha?).:
1. Rada jauh dari MRT terdekat yaitu MRT Kallang atau MRT Al Junied
2. Ga ada karpet kamar, sehingga kadang kalau keluar dari toilet bisa bikin becek lantai kamar.
3. Ga ada breakfast
4. Make inet bayar, baik langsung maupun pake wifi
5. Saluran TV nya kok ga ada pilem yak, adanya berita sama sport doang.
6. Ada satu kejadian : kami dari siang berangkat untuk jalan2 lagi dan balik kembali ke hotel di malam hari, pas masuk kok dari kamar mandi tercium bau ga enak. Saya sampai curiga kalau kamar kami dipergunakan oleh orang lain selama kami pergi. tapi gak lah kan kunci dipegang sama kita. Kami curiga bau itu berasal dari jalur pembuangan air yang mungkin menyatu dengan pipa pembuangan dari kamar-kamar lainnya . Anak2 protes, mau klaim ke hotel kayaknya juga gimana.... akhirnya untuk menutup bau, kamar mandi ditutup rapat setelah lantainya kami taburi cairan shampoo untuk sedikit menutupi baunya....
( setelah pulang saya sempat baca dari beberapa review bahwa kejadian bau itu dah sering terjadi di sana dan para pengunjung mempunyai bermacam2 trik untuk mengatasinya )
7. Itu belum cukup, pas malam itu mo mandi showernya ga idup...! ya udah nunggu pagi aja, kirain dimatiin, eh ngga taunya sampai pagi belum juga idup, akhirnya lapor ke hotel dan segera datang tekhnisi yang langsung mengganti kepala showernya, cuman beberapa menit air pun mengucur kembali. Tapi ga apa2, saya menganggap ini kejadian yang bisa terjadi dimana saja.
Ok , sekian tentang hotelnya. Berikutnya setelah kami check ini dan mandi kami segera bersiap-siap kembali untuk " berpusing-pusing" di Singapore. Setelah rombongan lengkap kami menuju jalan raya Geylang menuju halte bis yang berada di depan warung makan Padang tadi. Dan dengan menaiki bus kota no. 100 ( saya jadi hapal jalur bis ini gara2 kejadian pertama ke Singapore dulu disini.) kami menuju Vivo City untuk menyeberang ke pulau Sentosa. Puas2 in poto-poto di depan Vivo City kami segera ke lantai 3 mall itu untuk membeli tiket masuk pulau Sentosa berikut tiket pertunjukan Song of the Sea. Untuk tiket masuk children under 3 years gratis masuk, tapi untuk tiket pertunjukan harus bayar semua kemudian juga dewasa dan anak2 harga disamain, padahal beberapa bulan yang lalu saya lihat ada perbedaan harga untuk adult dan children.
Seperti jalur biasanya, kami menaiki monorail dan langsung turun pas di perhentian pertama sekali. Berjalan santai melewati kolam air mancur menuju Universal Studio, terlihat ramai sekali orang yang berfoto-foto di patung bola dunia yang selalu berputar. kami pun tak membuang waktu ikut mengabadikan diri di bola dunia tersebut. Aneka gaya dan angle pun dibikin :)
Puas dari sana sambil berjalan perlahan-lahan rombongan kami menyusuri jalan yang menuju pantai Sentosa sambil melewati pintu masuk ke Casino, tempat pertunjukan sirkus, museum Singapore, patung Singa besar yang terdapat museum di dalamnya, taman/kolam dengan bentuk ular dan berakhir di pantai Siloso ( benar2 "melewati " doang alias gak mampir2 :) , dibeberapa tempat yang bagus orang tua dan anak2 nya asik ngambil foto lagi. Disana anak2 dengan gembira bermain di pantai Siloso, bikin gunung2 an, kejar2an dengan ombak sambil menyeruput ice drink yang dibeli di seven eleven bawah stasiun monorail.
Ketika hari mulai gelap, kami segera ikut ngantri memasuki venue Song Of The Sea, mo liat si Oscar si ikan bling-bling itu.
Jam sembilan kami meninggalkan pulau Sentosa kembali ke hotel, lagi2 menaiki bis kota no. 100, tapi ternyata sang bus pas balik tidak lagi melewati jalan raya geylang, tapi melewati jalan kallang sehingga kami terpaksa lagi jalan kaki menuju hotel lumayan jauh seperti pertama datang tadi pagi. Tidak lupa mampir dulu di bufet Padang untuk beli nasi bagi anggota rombongan yang belon makan malam.
SINGAPORE - JOHOR BAHRU
Hari kedua setelah sarapan pagi ( lagi2 di warung padang itu...) kami bersiap-siap untuk check out, urus ini urus itu ujung-ujungnya tetep keluar hotel jam 11 siang. Tujuan kami hari ini adalah menuju Marlion Park untuk ketemu sang Singa, ikon kota Singapore. Lagi-lagi nungguin si no. 100 karena jalurnya memang melewati Rafles Square yang dekat dengan Marlion Park. Tak berapa lama bus itu pun datang dan kami duduk dengan santai di dalamnya sambil melihat kesibukan kota. Itung2 city tour lah....
Sesampai di Rafles Square kami menemukan seorang penjual es Singapore, harga sepotongnya hanya S$1, ada rasa mangga, durian, kacang merah, dan coklat, bisa dengan roti atau cukup dengan cup. Tentu saja anak2 segera mengerubunginya.
Siang itu disana udah rame sekali, dan kamipun berbaur di keramaian itu, semua pada sibuk, ya apalagi kalau ga rebutan cari lokasi bagus untuk berfoto dengan segala macam gaya yang unik.
Dari sana kita naik bus lagi yang mengarah ke Pasar Bugis, cuman 3 atau 4 halte kita dah nyampe. Ok, ini shopping time....
Disana serba S$10, gantungan kunci 16 biji, atau baju kaos sebiji, dompet 2 biji, hiasan meja 3 biji, juga ada jam tangan , gelang dan tas. Setelah puas beli oleh-oleh kami segera berjalan menuju Queen Street untuk menaiki bis yang akan mengantar kami ke Johor Bahru
Ini terminal Queen Street.
Bayar langsung di dalam bis causway Link atau CW2 jurusan Larkin Johor bahru S$2,4 per orang. Busnya bagus. Selain bus ini sebenarnya ke Johor bisa dengan bus lainnya seperti SBS dan Singapore - Johor Expres Bus ( ini busnya rada tua kayak bus angkutan kota jakarta itu, jadi pada jarang yang naik...), atau mo pilihan yang nyaman dan cepat ya pakai taksi, tapi taksi bernomor Singapore hanya sampai imigrasi Singapore, kalau taxi JB bablas sampai Johor.
Seperti biasa sampai Waterwood check point kami turun semua sambil nentengin backpack dan menuju kaunter imigrasi, selesai disana antri lagi naikin CW, tapi sekarang CW apa aja, dan yang kami naiki adalah CW1, gak bayar lagi langsung naik aja sambil memperlihatkan tiket CW sebelumnya. Tak berapa lama setelah melintasi Selat kami sampai di JB Imigration. kelar disana kami ga ngantri bus lagi tapi langsung belok kiri menuju City Square buat nyegat taxi di gerbangnya.
Kami menuju Hotel Embassy yang sudah di booking juga jauh-jauh hari. Sopir taxi pertama yang kami tanyain tentang hotel ini geleng2 ga tau, pengemudi taxi berikutnya kami ga nanyain pake nama hotel lagi tapi nama jalannya..eh si sopir langsung tanya nama hotelnya apa? pas dikasih tahu langsung tuh supir tancap gas kesana. Ketika taxi memasuki Jl. Dato Abdullah itu langsung kelihatan bangunan Hotel Embassy yang juga merupakan service apartement itu dari jauh karena bangunannya yang sangat besar.
Cukup bayar RM 6 per taxi kami dah sampai disana. Ruangan yang kami pesan adalah kamar studio ( 1 doble bed + 1 single bed ) dan kamar family yang terdiri dari 2 kamar dengan double bed ditambah ruang tamu.
Ini family/apartmen room 2 kamar.
Hotel Embassy dari kejauhan
Ini kamar kami ( studio room )
Beberapa nilai plus dari hotel ini :
1. Ruangannya besar dan lega.
2. Ada karpet dan aminites hotel lengkap.
3. TV ada acara anak2 :) ( lucu liat spongebob dn patric cakap melayu)
4. Dekat dengan tempat makanan.
5. Ada breakfast dan dikasih koran.
Minusnya :
1. Emang lagi APES.... kolam renang yang jadi alasan utama kita milih hotel ini lagi di renovasi, jadilah anak2 cuman melongo aja..
2. Kalau mo ke tempat keramain (mall, larkin, dll) rada jauh, harus naik taxi lagi.
3. Dengan hotel bintang ini kok kamar mandinya terlalu sederhana ya...cuman shower dan basin doang.
4. Resepsionis ama petugas lainnya rada cuek ( mungkin krn service apartemen kali ya, jadi pelayanannya ga kaya di hotel gitchu..)
Masa abis di kasih konci trus di suruh nyari kamar sendiri, padahal lift mereka itu ada di ruang khusus dan petunjuknya pun kecil ditambah pengamanan kunci yang berlapis. Setelah muter2 kebingungan baru ada yang bantuin.
Setelah beristirahat secukupnya dan tanya2 akhirnya kita keluar dulu untuk cari makan di samping hotel, sepanjang jalan di kanan hotel berderet warung makanan melayu, india dan akhirnya kami ketemu booth warung makanan yang menyediakan makanan Indonesia dengan nama warung "Kak Yanti". Disana menyediakan Ayam Penyet, Mpek-Mpek, Baso dll. Hight lightnya adalah ayam penyet, harganya cuman RM 5 (kayaknya harga diskon deh karena Kak Yantinya seneng ada orang Indonesia yang mengunjungi warungnya dan bisa ngobrol lagi pake bahasa Indonesia ). Mantab.
Abis dari sana ada anak yang kebelet mo buang air, akhirnya buru2 balik dulu ke hotel lagi. Abis itu dari hotel kita naik taxi ke Giant di Pelangi plaza buat nyari oleh2. Ibu2 boleh deh disini belanja sepuasnya, kan pake ringgit.... lumayanlah hehe...
Tak banyak yang bisa dilihat di Johor Bahru, Pemerintah malaysia membangun JB jadi kota industri dan bisnis untuk merespon kedekatan lokasi JB dengan Singapore, ada beberapa tempat wisata seperti Danga bay tapi tidak begitu banyak dan mungkin jarang menjadi tujuan wisata utama.
Seperti biasa sampai Waterwood check point kami turun semua sambil nentengin backpack dan menuju kaunter imigrasi, selesai disana antri lagi naikin CW, tapi sekarang CW apa aja, dan yang kami naiki adalah CW1, gak bayar lagi langsung naik aja sambil memperlihatkan tiket CW sebelumnya. Tak berapa lama setelah melintasi Selat kami sampai di JB Imigration. kelar disana kami ga ngantri bus lagi tapi langsung belok kiri menuju City Square buat nyegat taxi di gerbangnya.
Kami menuju Hotel Embassy yang sudah di booking juga jauh-jauh hari. Sopir taxi pertama yang kami tanyain tentang hotel ini geleng2 ga tau, pengemudi taxi berikutnya kami ga nanyain pake nama hotel lagi tapi nama jalannya..eh si sopir langsung tanya nama hotelnya apa? pas dikasih tahu langsung tuh supir tancap gas kesana. Ketika taxi memasuki Jl. Dato Abdullah itu langsung kelihatan bangunan Hotel Embassy yang juga merupakan service apartement itu dari jauh karena bangunannya yang sangat besar.
Cukup bayar RM 6 per taxi kami dah sampai disana. Ruangan yang kami pesan adalah kamar studio ( 1 doble bed + 1 single bed ) dan kamar family yang terdiri dari 2 kamar dengan double bed ditambah ruang tamu.
Ini family/apartmen room 2 kamar.
Hotel Embassy dari kejauhan
Ini kamar kami ( studio room )
Beberapa nilai plus dari hotel ini :
1. Ruangannya besar dan lega.
2. Ada karpet dan aminites hotel lengkap.
3. TV ada acara anak2 :) ( lucu liat spongebob dn patric cakap melayu)
4. Dekat dengan tempat makanan.
5. Ada breakfast dan dikasih koran.
Minusnya :
1. Emang lagi APES.... kolam renang yang jadi alasan utama kita milih hotel ini lagi di renovasi, jadilah anak2 cuman melongo aja..
2. Kalau mo ke tempat keramain (mall, larkin, dll) rada jauh, harus naik taxi lagi.
3. Dengan hotel bintang ini kok kamar mandinya terlalu sederhana ya...cuman shower dan basin doang.
4. Resepsionis ama petugas lainnya rada cuek ( mungkin krn service apartemen kali ya, jadi pelayanannya ga kaya di hotel gitchu..)
Masa abis di kasih konci trus di suruh nyari kamar sendiri, padahal lift mereka itu ada di ruang khusus dan petunjuknya pun kecil ditambah pengamanan kunci yang berlapis. Setelah muter2 kebingungan baru ada yang bantuin.
Setelah beristirahat secukupnya dan tanya2 akhirnya kita keluar dulu untuk cari makan di samping hotel, sepanjang jalan di kanan hotel berderet warung makanan melayu, india dan akhirnya kami ketemu booth warung makanan yang menyediakan makanan Indonesia dengan nama warung "Kak Yanti". Disana menyediakan Ayam Penyet, Mpek-Mpek, Baso dll. Hight lightnya adalah ayam penyet, harganya cuman RM 5 (kayaknya harga diskon deh karena Kak Yantinya seneng ada orang Indonesia yang mengunjungi warungnya dan bisa ngobrol lagi pake bahasa Indonesia ). Mantab.
Abis dari sana ada anak yang kebelet mo buang air, akhirnya buru2 balik dulu ke hotel lagi. Abis itu dari hotel kita naik taxi ke Giant di Pelangi plaza buat nyari oleh2. Ibu2 boleh deh disini belanja sepuasnya, kan pake ringgit.... lumayanlah hehe...
Tak banyak yang bisa dilihat di Johor Bahru, Pemerintah malaysia membangun JB jadi kota industri dan bisnis untuk merespon kedekatan lokasi JB dengan Singapore, ada beberapa tempat wisata seperti Danga bay tapi tidak begitu banyak dan mungkin jarang menjadi tujuan wisata utama.
Habis blanja blanji hari udah malam dan kitapun balik ke hotel, lagi2 argo meter menunjukan RM 6 sesampai di hotel. Ngobrol ngalor ngidul sampai malam dan akhirnya tertidur dini hari.
Besoknya jam 12 pas kita check out dari hotel dan kembali naik taksi ke JB Sentral/City Square, kali ini kena RM 10, karena si sopir taxi pake muter dulu.
Sesampai di City Square ada yang blanja-blanja lagi ( waduh....), abis itu langsung masuk ke imigrasi, kelar dari sana naik bis CW2 menuju Bugis Street lagi.
Besoknya jam 12 pas kita check out dari hotel dan kembali naik taksi ke JB Sentral/City Square, kali ini kena RM 10, karena si sopir taxi pake muter dulu.
Sesampai di City Square ada yang blanja-blanja lagi ( waduh....), abis itu langsung masuk ke imigrasi, kelar dari sana naik bis CW2 menuju Bugis Street lagi.
Dari bugis mampir lagi ke Bugis village buat nyari kekurangan oleh-oleh (waduh lagi...........) abis itu baru buru-buru menuju stasiun MRT Bugis menuju bandara. Kali ini kami menuju Budget Terminal yang harus naik shutlle bus dulu dari terminal 2 menuju Budget Terminal. jam 5 sore kita pun terbang meninggalkan Singapore.
See you.......
See you.......
Kalo mau belanja2 ke Mustafa centre aja............di situ mcm2 barangan ada di bawah 1 bumbung....di buka 24 hrs lagi. Lokasinya dekat juga dgn bugis junction lebih tepat lagi di Serangoon rd ato "little india". Harga2 nya juga murah.
BalasHapus