Kamis, 25 Maret 2010

Lost in Singapore 3

Day 2

Pas bangun keesokan harinya masih ga ngeh kalo jam disini lebih cepat 1 jam, sehigga saya rada heran kok jam 6 di luaran masih gelap baget. Jadilah pagi itu ngenet dulu sambil nungguin breakfast buka. Saya nge net nyari2 lokasi pemberangkatan bus dari Sing ke KL yang deket dari penginapan plus ongkosnya, trus juga nyari lokasi penginapan nantinya di KL sana. Hasil  searching dapatlah lokasi pemberangkatan bus yang deket ada di daerah Golden Mile di Beach Road, ini gak terlalu jauh dari daerah Arab St sini, bisa jalan kaki. Trus search penginapan di KL dapatlah lokasi di daerah Bukit Bintang, disana pusat turisme dan terdapat banyak sekali penginapan dari kelas bintang tujuh sampai yang kelas minus tujuh. Saya sengaja ga book dulu via internet karna mo survei lebih dahulu, karena ada temen milis bilang foto penginapan yang ada di internet kadang bisa beda ama aslinya. Jadi biar ga kecewa ntar saya survey aja disana dan tidak khawatir bakalan ga dapat secara disana buanyak banget penginapannya. Inceran saya yaitu jalan tengkat tong shin di daerah Bukit Bintang. 
Setelah breakfast, mandi dan sempat chit chat dengan sekelompok cewek Indo ABG yang juga lagi traveling di Sing sebentar kemudian saya segera berkemas untuk chek out dari hotel. Hari ini saya berencana mau book bis ke KL kemudian mengunjungi China Garden dan MacRithie Resorvoir. Terus terang saya kurang suka dengan wisata belanja dan lebih suka dengan wisata alam, jadi jauh-jauh kesini ya tetep aja saya nyari wisata alamnya.
Setelah mengembalikan handuk, selimut dan kunci si mba yang jaga mengembalikan uang deposit kemaren sebesar $10 dan saya segera meluncur menuju Golden Mile dengan peta singapore di tangan ( ini pemandangan biasa di sing : banyak orang yang bawa bag besar di punggung dan peta ditangan sambil kepala plengak plongok melihat kesekelilingnya ).
Saya melewati kampung Glam dan juga mesjid Hajjah Fatimah, kemudian setelah melewati jembatan penyeberangan terlihatlah jejeran biro travel dengan bis bis nya yang bagus di pelataran Golden Mile Complex itu. Saya memasuki sebuah travel biro yang sedang direnovasi dan memperhatikan seorang calon penumpang yang sedang book bis dengan CC nya, Mhh... harga yang tertera adalah $30, harga yang reasonable bagi saya karena sebelumnya di internet saya liat rata2 tarif bus semacam nice dan orange bus adalah sekitaran $70, sepertinya bis yang ditawarkan ini yang kelas menengahnya. Beberapa saat kemudian saya di sapa sama CC nya dan saya segera ikutan book tiket untuk pemberangkatan jam 10 malam dan diberitahu bahwa nanti bis akan berhenti di Puduraya jam 4.30 dini hari.

Untuk ke China Garden karena harus beberapa kali tuker bis untuk kesana akhirnya saya memilih naik MRT lagi yaitu di MRT Bugis, cukup jauh dari sana tapi dengan semangat jalan-jalan yang beneran jalan akhirnya saya sampai juga disana. Di MRT Bugis saya ambil tiket single trip di mesin tiketnya, pencet stasiun tujuan dan masukan 2 biji koin $1 dan tiketpun keluar. Senangnya ketika turun di stasiun MRT China Garden kita akan langsung dihadapkan dengan jalur yang menuju gerbang China Garden dan sepertinya stasiun MRT ini memang dibikin dalam rangka memudahkan pengunjung menuju China Garden ini. 
China Garden satu area dengan Jepang Garden, tapi karena keterbatasan waktu saya ga sempat mengexplore yang Jepang nya. Di China garden sesuai dengan namanya merupakan sebentuk taman bernuansa China, disana bertebaran patung-patung tokoh2 dari negeri china termasuk berbagai macam pagoda dan replika kapal China, disana juga ada semacam tempat penangkaran turtle yang di sucikan, tapi ane waktu kesana ga liat turtle nya tuh, yang ada mah sekelompok anak2 TK yang lagi darmawisata disana. Disini ga perlu bayar kalau masuk dan terasa sekali nuansa tamannya alias ga banyak orang dan kita bisa leyeh2. Karena itu disini saya puas2in lagi buat fot-foto an disini sendirian mumpung ga banyak orang yang liat.
 
Sehabis dari sana saya langsung cabut ke stasin MRT China Garden dan kembali membeli tiket single trip menuju MRT Marymouth, karena berdasarkan info yang saya peroleh itu adalah MRT terdekat menuju MacRitchie Reservoir. Tiketnya seharga $2,30.

Hanya satu stasiun yang saya lewatin karena saya harus turun dan di MRT Jurong East dan menyambung dengan MRT jalur merah yang melewati Stasiun MRT Bishan, disana saya turun lagi dan sekali lagi harus menyambung train menuju stasiun MRT Marymouth.
Dan begitu keluar dari sta MRT, holaaaaa.................  terbentanglah pemandangan deretan gedung2 rumah susun dan jalan jalan yang besar, cuma yang bikin bingung adalah ga ada seorangpun yang lalu lalang disana. No pedestrian jam segini, trotoar tampak lengang bahkan tukang sapupun ga ada, saya coba mencari papan petunjuk atau apapun bentuknya yang menunjukan arah menuju reservoir itu, ga ada satu pun. Yang ada hanya nama-nama jalan. Ada satu anak sekolah yang lagi nunggu temennya disana yang saya tanyain, dia cuman bilang sorry.
Waduh bagaimana ini, saya coba menyusuri jalan itu dan kembali mematut-matut peta yang dibawa tapi memang ga ada dijelaskan secara rinci tempat tersebut kecuali terlihat dekat dengan MRT Marymouth. Setelah berjalan sekitar 1 km ke arah utara, tiba2 saya merasa itu jalur yang salah dan kembali balik arah menuju stasiun lagi. Dari sana kemudian mencoba lagi menyusuri jalan yang menuju Upper apaaa gitu.... ketemu bangunan pemadam kebakaran, abis itu setelah 2 km berjalan baru ketemu sebuah halte dengan orang2 yang menunggu disana. Seseorang disana memberitahukan bahwa saya telah salah jalan dan harus kembali ke suatu simpang dimana saya memulai perjalanan tadi dan kemudian melanjutkannya ke arah timur. Lumayan panas siang itu dan keringatpun sudah bercucuran. Sambil jalan saya membuka bekal yang di bungkus dari penginapan tadi, soalnya selama perjalanan itu saya ga menemukan McD atau warung India dan semacamya.

Setelah berputar putar sekitar hampir 2 jaman akhirnya MacRitchie Reservoir itupun saya temukan, lega rasanya ketika melihat papan petunjuknya terpampang didepan saya. Disana ada sebuah danau yang lumayan besar, beberapa anak muda tampak sedang asik menenteng perahu untuk berkano ria, disana terlihat sepi soalnya memang bukan di akhir minggu, semilir angin dari hutan hujan akan menyapa kita disana. Disana juga terdapat tempat-tempat duduk untuk istirahat dan juga sebuah jalur yang dibuat dari susunan papan kayu yang biasanya digunakan untuk jogging. Selain itu disana juga ada trek untuk hiking menuju sebuah jembatan gantung dibagian lain reservoir itu yang berjarak sekitar 2-3 jam perjalanan dari sana. Saya cukup beristirahat disana sebentar menikmati suasananya plus mengambil beberapa foto.

 



3 komentar:

  1. Singapura dan Malaysia memang GMT +8, beda satu jam dengan Indo yang GMT +7. Biar sama dengan di Hongkong demi kepentingan bisnis. Senangnya jalan-jalan sendiri Mas... Itulah seni backpacking... nyasar dan ditipu orang... biar makin rame ceritanya. :)

    BalasHapus
  2. tul..betul..walau pertama nyasar sempet nyesel juga kok brani2 jalan sendirian, gini deh jadinya :D

    BalasHapus
  3. jangan kapok larrr... malah harus merasa semakin tertantang. Enakan backpacking daripada ikut tour... ndak kayak bebek digiring ke mana2. hehehe...

    BalasHapus