Kenapa saya bilang ini mungkin trip Laskar Pelangi yang terakhir ? Ini dikarenakan salah satu situs wisata wajib dari setiap trip Laskar Pelangi dalam waktu dekat ini akan punah. Situs itu yaitu Replika sekolah anak-anak laskar pelangi yang didirikan di bekas tanah dimana sekolah anak-anak laskar pelangi benar-benar berdiri dulunya sekarang hanya tinggal rangkanya sajanya seperti terlihat pada gambar. Atap dan dinding sekolah sudah hilang dan tinggal kayu tiang dan sepotong kayu besar yang menyangga sekolah ( ciri khusus sekolah itu ) yang hampir rubuh. Sehingga bila replika sekolah tersebut benar-benar hilang maka kalaupun masih ada tour Laskar Pelangi maka tour tersebut tidak akan pernah lengkap lagi. Kabarnya hilangnya atap dan dinding sekolah tersebut diambil oleh penduduk setempat yang memang tidak tahu, tidak peduli dan tidak juga merasakan manfaat dari keberadaan situs tersebut.Tapi sehubungan dengan akan diluncurkannya film sekuelnya yaitu Sang Pemimpi, mungkin akan ada tambahan beberapa tempat lainnya di Belitung yang akan menjadi situs wisata baru.
Saat ini saya ingin menceritakan perjalanan kami yang diadakan tanggal 14 s.d 15 November kemarin. Walaupun trip ini termasuk perjalanan yang singkat, tapi secara kualitas sangat bagus karena kami bisa mengunjungi semua tempat-tempat "must be visit " disana secara pulau Belitung sebenarnya tidaklah terlalu besar. Kami mengunjungi pulau-pulau di sekitaran Belitung Barat, 6 pantai, 3 sungai, dan 5 situs wisata disana.
Kami mendapatkan tiket Sriwijaya untuk penerbangan pagi jam 6.20. Sehingga saya sudah berangkat dari rumah dari jam 2.30 wib dinihari untuk mengantisipasi jarak tempuh yang lumayah jauh dari rumah ke bandara. Jam 3.00 bis damri yang membawa penumpang menuju bandara termasuk saya sudah berangkat dari poolnya. Dan jam 4.15 bis sudah memasuki bandara, perjalanan kali ini termasuk cepat dari biasanya yang butuh waktu 2 jam menuju bandara mungkin dikarenakan perjalanan yang dilakukan dini hari sehingga jalan terbebas dari macet dan bis bisa mengembangkan kecepatan dengan maksimal.
Karena waktu yang masih lama dan kantuk yang masih mendera akhirnya saya tidur-tiduran di kursi teras bandara itu, cukup banyak terlihat penumpang di pagi itu baik yang lagi duduk-duduk maupun lagi tiduran seperti saya. Setelah melaksanakan shalat Subuh saya menuju pelataran loket Sriwijaya yang berada di terminal 1 B sesuai janjian dengan teman-teman yang akan berangkat bersama ke Belitung. Disana sudah ada menunggu beberapa teman yang selalu kontak dari tadi, tidak menunggu lama anggota rombongan sudah lengkap semua dan kami segera ikut antrian masuk ke ruangan chek in. Di konter Sriwijaya tujuan Tg Pandan tidak banyak terlihat penumpang yang antri sehingga kami tidak terlalu lama antri disana. Untuk penerbangan ke Tg Pandan ini kelihatanya Sriwijaya sangat on time. Jam 6 tepat pintu boarding sudah dibuka dan jam 6.20 tepat roda pesawatpun bergulir menuju lapangan pacu dan terbang menuju pulau Belitung.
50 menit penerbangan kami sampai di lapangan udara HAS Hadjanoedin, sebelumnya dari atas saya melihat pulau Belitung yang sebagian terlihat bolong-bolong akibat bekas galian timah baik yang resmi maupun tidak resmi, untuk yang ini pulau Belitung terlihat tidak begitu cantik.
Begitu keluar dari pesawat teman-teman yang punya jiwa narsis lebih segera mengabadikan diri di lapangan tsb termasuk di depan plang nama lapangan udara, dan itu memakan waktu yang tidak sebentar sehingga petugas lapanganpun jadi termangu-mangu melihat turis lokal yang histeris ini ( thanks pak atas diberi kesempatan lebih ini....)
Kelar dari poto2 di lapangan terbang kami segera keluar dari pintu kedatangan dan segera di sambut oleh host kami yang telah menunggu dari tadi. Pak itho kalau gak salah namanya ( maaf pak kalau salah hehe.....). Segera kami menaiki kendaran yang sudah di sediakan dan segera melaju menuju kota Tanjung Pandan. Pemandangan yang pertama kami lihat adalah begitu bagusnya jalan-jalan disana dan yang lebih penting sepi kendaraan.......... Kami melaju tanpa terkendala macet , hanya ada satu dua kendaraan yang lewat dan sehabis itu kami juga melalui daerah yang kiri kanannya menyerupai hutan karena rimbunnya pepohonan disana. Setelah melalui hutan itu barulah kota Tanjung Pandan terlihat, tujuan kami kesini adalah mencoba Mie Belitong yang terkenal itu. Mie belitong terdiri dari mie yang ditambahi mentimun, tahu ,kerupuk dan disiram dengan kuah seperti kuah empek-empek tapi rasanya lebih manis, namun rasa manis itu segera saya tambahin dengan sambel yang tersedia disana dan sesuailah dengan selera saya yang lebih menyukai makanan dengan rasa pedas.
Harganya murah meriah, hanya Rp 7.000,- per porsi.
Sehabis dari sana kami dibawa oleh pak itho ke lokasi yang bernama Tanjung Berahu dan Tanjung Binga. Dari sini terlihat pemandangan pantai yang luar biasa indah. Disini tersedia penginapan berbentuk cottage. Sehabis bernarsis ria lagi kami kembali menaiki kendaraan menuju penginapan kami di daerah Tanjung Kelayang. Disepanjang perjalanan itu saya melihat perkampungan Bugis dengan beberapa kapal layar yang sedang dalam proses pembuatan.
Disini kami segera menurunkan barang bawaan di kamar hotel yang disediakan dan bersiap untuk berwisata air ke pulau-pulau sekitaran Belitung Barat ini. Sementara kapal kami sudah siap dan nasi box juga sedang dipersiapkan.
Pulau-pulau yang kami kunjungi adalah :
1. Pulau batu yang berbentuk kepala anjing, disini kami tidak merapat karena pulau itu memang tidak bisa di tambati kapal.
2. Pulau Burung, pantainya berpasir halus dan indah,disini tempat bagus untuk snorkling dan mempunyai bebatuan yang berbentuk kepala burung di pantainya.
3. Pulau Lengkuas, disini terdapat sebuah mercusuar tua yang dibangun Belanda pada th 1884, pengunjung bebas menaikinya kecuali kalau lagi hujan karena takut ada petir yang menyambar, saat disana hujan mengguyur deras sehingga kami menunggu lama untuk bisa menaiki mercusuar karena harus menunggu hujan reda, thanks untuk pak petugas mercusuar...
4. Pulau Babi, sebuah pulau kecil yang indah dengan deretan batu-batu unik di lepas pantainya, yah disini mirip mirip phi phi island lah... (sok teu hehe..) tapi sumpe deretan bebatuannya indah dan unik sekali. Informasinya Ini tempat paling strategis untuk melihat sunset.
5. Pulau Batu Berlayar, sebuah pulau kecil yang indah lainnya yang mempunyai batu besar banget sehingga kalau dari jauh terlihat seperti layar kapal diatas air.
Saat ini saya ingin menceritakan perjalanan kami yang diadakan tanggal 14 s.d 15 November kemarin. Walaupun trip ini termasuk perjalanan yang singkat, tapi secara kualitas sangat bagus karena kami bisa mengunjungi semua tempat-tempat "must be visit " disana secara pulau Belitung sebenarnya tidaklah terlalu besar. Kami mengunjungi pulau-pulau di sekitaran Belitung Barat, 6 pantai, 3 sungai, dan 5 situs wisata disana.
Kami mendapatkan tiket Sriwijaya untuk penerbangan pagi jam 6.20. Sehingga saya sudah berangkat dari rumah dari jam 2.30 wib dinihari untuk mengantisipasi jarak tempuh yang lumayah jauh dari rumah ke bandara. Jam 3.00 bis damri yang membawa penumpang menuju bandara termasuk saya sudah berangkat dari poolnya. Dan jam 4.15 bis sudah memasuki bandara, perjalanan kali ini termasuk cepat dari biasanya yang butuh waktu 2 jam menuju bandara mungkin dikarenakan perjalanan yang dilakukan dini hari sehingga jalan terbebas dari macet dan bis bisa mengembangkan kecepatan dengan maksimal.
Karena waktu yang masih lama dan kantuk yang masih mendera akhirnya saya tidur-tiduran di kursi teras bandara itu, cukup banyak terlihat penumpang di pagi itu baik yang lagi duduk-duduk maupun lagi tiduran seperti saya. Setelah melaksanakan shalat Subuh saya menuju pelataran loket Sriwijaya yang berada di terminal 1 B sesuai janjian dengan teman-teman yang akan berangkat bersama ke Belitung. Disana sudah ada menunggu beberapa teman yang selalu kontak dari tadi, tidak menunggu lama anggota rombongan sudah lengkap semua dan kami segera ikut antrian masuk ke ruangan chek in. Di konter Sriwijaya tujuan Tg Pandan tidak banyak terlihat penumpang yang antri sehingga kami tidak terlalu lama antri disana. Untuk penerbangan ke Tg Pandan ini kelihatanya Sriwijaya sangat on time. Jam 6 tepat pintu boarding sudah dibuka dan jam 6.20 tepat roda pesawatpun bergulir menuju lapangan pacu dan terbang menuju pulau Belitung.
50 menit penerbangan kami sampai di lapangan udara HAS Hadjanoedin, sebelumnya dari atas saya melihat pulau Belitung yang sebagian terlihat bolong-bolong akibat bekas galian timah baik yang resmi maupun tidak resmi, untuk yang ini pulau Belitung terlihat tidak begitu cantik.
Begitu keluar dari pesawat teman-teman yang punya jiwa narsis lebih segera mengabadikan diri di lapangan tsb termasuk di depan plang nama lapangan udara, dan itu memakan waktu yang tidak sebentar sehingga petugas lapanganpun jadi termangu-mangu melihat turis lokal yang histeris ini ( thanks pak atas diberi kesempatan lebih ini....)
Kelar dari poto2 di lapangan terbang kami segera keluar dari pintu kedatangan dan segera di sambut oleh host kami yang telah menunggu dari tadi. Pak itho kalau gak salah namanya ( maaf pak kalau salah hehe.....). Segera kami menaiki kendaran yang sudah di sediakan dan segera melaju menuju kota Tanjung Pandan. Pemandangan yang pertama kami lihat adalah begitu bagusnya jalan-jalan disana dan yang lebih penting sepi kendaraan.......... Kami melaju tanpa terkendala macet , hanya ada satu dua kendaraan yang lewat dan sehabis itu kami juga melalui daerah yang kiri kanannya menyerupai hutan karena rimbunnya pepohonan disana. Setelah melalui hutan itu barulah kota Tanjung Pandan terlihat, tujuan kami kesini adalah mencoba Mie Belitong yang terkenal itu. Mie belitong terdiri dari mie yang ditambahi mentimun, tahu ,kerupuk dan disiram dengan kuah seperti kuah empek-empek tapi rasanya lebih manis, namun rasa manis itu segera saya tambahin dengan sambel yang tersedia disana dan sesuailah dengan selera saya yang lebih menyukai makanan dengan rasa pedas.
Harganya murah meriah, hanya Rp 7.000,- per porsi.
Sehabis dari sana kami dibawa oleh pak itho ke lokasi yang bernama Tanjung Berahu dan Tanjung Binga. Dari sini terlihat pemandangan pantai yang luar biasa indah. Disini tersedia penginapan berbentuk cottage. Sehabis bernarsis ria lagi kami kembali menaiki kendaraan menuju penginapan kami di daerah Tanjung Kelayang. Disepanjang perjalanan itu saya melihat perkampungan Bugis dengan beberapa kapal layar yang sedang dalam proses pembuatan.
Disini kami segera menurunkan barang bawaan di kamar hotel yang disediakan dan bersiap untuk berwisata air ke pulau-pulau sekitaran Belitung Barat ini. Sementara kapal kami sudah siap dan nasi box juga sedang dipersiapkan.
Pulau-pulau yang kami kunjungi adalah :
1. Pulau batu yang berbentuk kepala anjing, disini kami tidak merapat karena pulau itu memang tidak bisa di tambati kapal.
2. Pulau Burung, pantainya berpasir halus dan indah,disini tempat bagus untuk snorkling dan mempunyai bebatuan yang berbentuk kepala burung di pantainya.
3. Pulau Lengkuas, disini terdapat sebuah mercusuar tua yang dibangun Belanda pada th 1884, pengunjung bebas menaikinya kecuali kalau lagi hujan karena takut ada petir yang menyambar, saat disana hujan mengguyur deras sehingga kami menunggu lama untuk bisa menaiki mercusuar karena harus menunggu hujan reda, thanks untuk pak petugas mercusuar...
4. Pulau Babi, sebuah pulau kecil yang indah dengan deretan batu-batu unik di lepas pantainya, yah disini mirip mirip phi phi island lah... (sok teu hehe..) tapi sumpe deretan bebatuannya indah dan unik sekali. Informasinya Ini tempat paling strategis untuk melihat sunset.
5. Pulau Batu Berlayar, sebuah pulau kecil yang indah lainnya yang mempunyai batu besar banget sehingga kalau dari jauh terlihat seperti layar kapal diatas air.
Setelah menikmati sunset yang gak penuh ( soalnya lagi banyak awan sore itu ) kami kembali ke hotel.
Malamnya mulailah kami berwisata kuliner ke kota Tanjung Pandan. Disebuah rumah makan kami memesan Gangan makanan khas Belitung yang berupa gulai Kepala Ikan Kerakap beserta makanan seafood lainnya. Hidangan Gangan lumayan mahal seharga Rp. 85.000,- per mangkok. Setelah itu kami juga diajak pak itho mencoban Cumi Bangkong alias cumi besar yang dikeringkan dan ketika akan dimakan harus di panggang dulu diatas bara dan dimakan dengan cocolan saus pedas. Makanan ini termasuk makanan cemilan bukan makan besar dan dimakan sambil melakukan kegiatan lain seperti ngobrol dan ngopi. Setelah itu kita mengunjungi Pantai Tanjung Pendam yang mirip seperti daerah Ancol dimana tempat muda mudi beradu janji. Disana juga terdapat berbagai cafe dan toko-toko.
Besoknya jam 6.00 pagi kami sudah siap chek out dari hotel dan segera memulai perjalanan napak tilas laskar pelangi.
Tempat-tempat yang kami kunjungi kebanyakan berlokasi di Belitung Timur.
1. Tanjung Tinggi, masih di Belitung Barat lokasi shooting Laksar Pelangi dan Sang Pemimpi.
2. Sijuk, tempat banyak terdapat rumah tradisional melayu belitung dan terkenal dengan kebun duriannya.
3. Vihara Dewi Kwam Im, ditemukan kembali puluhan tahun yang lalu, umurnya diperkirakan sudah 200 th labih yaitu sejak pemukim China pertama kali datang ke Belitung.
3. Pantai Burung Mandi
4. Kota Manggar dimana terdapat toko kapur Aling, kedai kopi Akiong, pasar Manggar dll.
5. Kecamatan Gantong, dimana tempat sekolah anak-anak Laskar Pelangi berada.
6. A1, Lokasi rumah petinggi tambang timah zaman dahulu dimana Flo berada.
7. Bukit Samak , disana terdapat sebuah restoran dan melihat pantai-pantai sekitar Belitung timur dari ketinggian.
8. Bendungan Peer ( kalau ga salah..) peninggalan zaman Belanda
9. Sungai Lenggang dimana tokoh tokoh Laskar Pelangi pernah beraktivitas.
10. Pantai Nyiur Melambai.
Puas berkeliling dan take picture buanyaak banget kendaraan yang membawa kami kembali menuju arah Belitung Barat untuk mencapai bandara segera karena kami dijadwalkan terbang jam 14.45, Sempat deg-degan juga karena jam sudah menunjukan pukul 12.15 dan setidaknya kami sudah harus berada di bandara jam 13.15. untuk chek in. Namun pak itho memang supir yang top, dengan mengambil jalan pintas kami bisa mencapai bandara jam 13.15 pas. Tapi ternyata bandara belum buka !!...
Kesempatan itu kami manfaatkan untuk beli oleh-oleh disekitaran bandara dan sholat. Jam 13.45 ruangan chek in pun dibukan dan setelah pamit dengan pak itho yang telah menemani selama ini kami segera masuk untuk chek in dan duduk di ruang tunggu.
Pas kami masuk hujan deras segera mengguyur bandara, pesawat Sriwjaya pun terpaksa menunda keberangkatan karena keadaan cuaca yang tidak memungkinkan itu. Setelah reda barulah penumpang diperkenankan untuk naik dan kami segera terbang menuju Jakarta kembali. Lamat-lamat pulau Belitung kami tinggalkan dengan banyak kenangan disana.
Sekitaran jam 5 pesawat sudah mendarat di Bandara Soekarno Hatta, dan kami berpisah dengan teman-teman disana untuk melanjutkan perjalanan menuju rumah. See u all friend.... semoga bertemu di trip lainnya. Thanks for join..........
bro, bisa minta contact nya pa itho gak ? and kmrn selama di belitong, sewa mobil berapa ? total berapa hari disana ?
BalasHapusSMS aja nama, jumlah rombongan, tgl berangkat dan pulang serta jam kedatangan pesawat ke no. 085885318485, nanti pak itho akan hubungi balik dan jemput di bandara,bilang aja temenya indra. Nanti penginapan, transport, perahu dan makan akan di urusin sama beliau. Sewa mobil dua hari habis 800 dah termasuk bensin dan sopir.
BalasHapus