Ho Chi Minh City, Vietnam Slideshow: Indra’s trip to Kota Ho Chi Minh was created with TripAdvisor TripWow!
Minggu, 04 November 2012
Senin, 17 September 2012
Sabtu, 15 September 2012
KL - Hatyai - Penang
Day 1
Seperti biasa perjalanan dah di rencanakan jauh-jauh hari, kenapa jauh-jauh hari ? karena emang tiket murah dari AA adanya jauh-jauh hari. Yah sekitar 7 - 8 bulan sebelumnya lah.... biasaaa cari yang murah meriah. Pada saat itu saya dan tiga orang teman yang fix ikut dan seperti biasa juga semua perencanaan perjalanan plus iuran dananya di pasrahkan pada saya. Maka jauh-jauh hari saya udah searching kota-kota yang dituju yaitu Hatyai di perbatasan Thailand dan Malaysia beserta kota Penang sebuah pulau di ujung selatan Malaysia. Sedangkan untuk KL ga usah di searching secara udah bosen bolak balik kesana juga selain karena untuk trip kali ini KL cuman buat transit doang.
Semakin mendekati hari-hari keberangkatan eh kok ya trip kita udah tersebar ke teman-teman lainnya. Dimulai dengan Freddy yang ngotot mau ikutan karena udah punya paspor tapi sampai setahun lebih ga pernah di pakai2. Harga tiket dah naik ga apa- apa.... gue ngutang dulu, katanya. Ya udah catet...........
Eh kayaknya Freddy ngomporin dua orang cewek temannya buat ikut, ya udah ikut lagi... catet..
Abis itu bos nya Freddy juga mau ikutan , kalo doi ga boleh ikut Freddy cs ga diijinin ambil cuti...ayuuk dah ikut pak..catet..
Pak Agus yang kantornya jauh dari kita setelah mendengar isu-isu beberapa cewek dan ibu-ibu ikut trip ini bela-belain ngejar saya untuk ikutan ke Hatyai walaupun paspor belum punya..." tiketnya beliin aja, soal harga ok aja.." katanya....ya udah ..catet....
Sampai akhirnya dari cuman 4 orang yang berencana berangkat tercatatlah 16 orang fix udah mendapat tiket untuk trip kali ini. Dari si Freddy yang masih bujangan sampai Ibu Hajjah yang taun depan mau pensiun dari pekerjaan.
Pada hari pemberangkatan dijadwalkan kami terbang dengan pesawat AA paling akhir yaitu jam 8 malam. Saya janjian dengan teman lainnya untuk ngumpul di terminal 2 soetta paling telat jam 6 sore. Jadi hari itu dengan santai saya berangkat dari rumah jam setengah tiga sore dengan harapan jam 5 udah sampai di bandara. Dan benar saja jam 5 lewat dikit saya dah sampai di terminal 3 dengan menumpang bus Damri dari Bogor.
Ketika sampai di sana ternyata semua anggota rombongan udah ngumpul di lobby terminal 3, sebagian terlihat lagi makan di foodcourt. Ketika saya tanya ternyata mereka sudah berangkat menuju bandara dari jam 1 siang dan sudah standby di terminal 3 sejak jam 3. Aduuh... karena bagi sebagian besar rombongan ini adalah pengalaman pertama mereka ke LN jadi karena tak mau ketinggalan pesawat mereka bela-belain datang awal ke bandara. Sebagian ibu-ibu malah nafsu makannya jadi hilang karena saking excitednya hehe...............
Abis itu saya buru2 ngumpulin paspor untuk cek in di ruang sebelah. Ketika saya meminta imigration card ke petugas di beritahukan bahwa sekarang untuk keberangkatan tidak diperlukan lagi mengisi kartu imigrasi.
Sesuai dengan jadwal jam 8 kami turun semua menuju bus yang mengantarkan seluruh penumpang AA ke pesawat tujuan Kuala Lumpur. Dari bus kami berjalan kaki memasuki badan pesawat.
Pak Agus yang duduk di sembarang kursi sempat di gusur petugas agar duduk di nomor kursi sesuai yang tertera di boarding pass. Kasian dia , mungkin pikirnya kursi di pesawat seperti duduk di bus aja, tinggal cari posisi yang enak.
Jam 11.30 waktu KL pesawat mendarat di LLCT di Sepang. Dengan berjalan kaki kami turun dari pesawat menuju terminal kedatangan. Sempat ketemu sebuah rombongan besar (sepertinya dari Australia ) yang lagi antri di pintu yang menuju langsung ke ruang tunggu pesawat, sepertinya mereka membeli paket fly throught untuk rombongan hampir satu pesawat entah mau menuju mana pada tengah malam itu.
Sebagai seorang yang dipasrahin jadi guide trip ini begitu keluar imigrasi ( untung untuk kali ini ga ada anggota rombongan yang tertahan lama di depan loket imi ) saya langsung menuju kounter bus tujuan Puduraya. Tak butuh waktu banyak 16 tiket bus Starshuttle dah ditangan dan sama petugasnya buru-buru menuju bus karena bus akan segera berangkat. Tapi namanya juga berjalan dengan rombongan besar setelah keluar dari terminal tetap aja harus nunggu teman2 lainnya yang kebelet mau ke toilet dulu sehingga setelah itu dengan terburu-buru kami menuju bus yang sudah menanti lama. Yah namanya juga rombongan Indonesia ( teringat waktu trip ke Viet ketika ikut sharing tour.... setiap mau berangkat guide yang orang viet selalu teriak Indonesia2...nama negara lain ga pernah di panggil, ini gara2 emang kita terus yang telat ngumpul untuk berangkat ke tujuan lainnya............)
Di dalam bus selama perjalanan ga ada anggota rombongan yang berbicara, semua asik dengan pikirannya sendiri sebagian juga mungkin karena udah ngantuk berat.
Jam 1 dini hari kami sampai di luar termina puduraya yang sepi. Ditengah malam itu semua anggota rombongan keluar dari bus sambil memandang ke kiri dan kanan. Bagi mereka pastilah sekarang merasa sedang di nowhere place... negeri antah berantah. Saya segera mengajak mereka berjalan kaki menyeberang jalan menuju jl. sultan, dari sana berbelok ke kanan menuju jalan petaling. Ditengah malam itu hanya ada beberapa mini market yang buka. Sekitar satu kilo dari tempat berhenti bis tadi kami sampai di hotel yang sudah saya booking jauh-jauh hari. Sayangnya ketika kami berhadapan dengan resepsionisnya yang tersedia malam itu tinggal kamar dengan double bed, padahal kami memesan twin bed. Tapi tak apalah mungkin karena di terpa kelelahan selama perjalanan semua anggota rombongan tidak mempermasalahkan dan segera menuju kamar masing2. Tawaran saya untuk mencari makan setelah meletakan barang di kamar juga jadi angin lalu karena semua anggota rombongan sudah terkapar di kamar masing2 hehe...........
Day 2
pagi2 sekali sesuai rencana jam 5 pagi untuk anggota rombongan yang berminat untuk mengunjungi menara petronas sudah harus standby di lobby hotel untuk bersama-sama berangkat. Jam 5 tepat saya turun ke lobby, namun cuman ada pak rosyid sendirian yang sudah siap berangkat disana, Pak Rosyid terlihat kesal karena pada jam yang dijanjikan belum keliatan satupun dari anggota rombongan turun ke lobby, beliau mendesak saya untuk segera berangkat walau hanya kami berdua saja. Namun untuk memberi waktu lebih saya bilang saja pada pak Rosyid bahwa saya akan ke kamar dulu untuk menjemput teman sekamar saya. Setelah 10 menit kemudian baru saya kembali turun ke lobby bersama teman sekamar saya dan ternyata di lobby sudah terkumpul lebih dari separuh anggota rombongan, kebanyakan ibu2. Tanpa membuang waktu kami semua langsung keluar hotel menuju stasiun kereta terdekat yaitu stasiun LRT Pasar Seni. Dengan terburu2 kami menuju kesana karena direncanakan kami hanya take picture sebentar di petronas dan harus segera kembali kehotel untuk cek out karena dijadwalkan jam 8 pagi kami sudah berada di terminal puduraya untuk menaiki bus menuju kota Hatyai , Thailand.
Sempat berhenti sebentar untuk beli jajanan berupa nasi lemak, kue dan risol kami menaiki stasiun LRT tersebut di pagi yang masih gelap. Beli tiket berupa koin yang di tempelkan di gate masuk seharga 3 ringgit ( kalau ga salah inget ) untuk tujuan menara petronas.
Tak menunggu lama keretapun datang dan hanya sekitar 3 -4 stasiun kami pun sampai di tujuan. Begitu keluar dari lorong stasiun LRT terpampanglah di depan kami dua menara kembar itu, bergegas saya membawa teman2 menuju taman di belakang menara untuk mendapatkan bakcground foto yang lebih baik. Hanya 10 menit disana dan ketika semua sudah merasa cukup untuk bikin foto-foto narsis maka kami kembali memasuki lorong bawah tanah menuju stasiun LRT, ga disangka ketika menyusuri lorong kami bertemu dua teman laki-laki yang menyusul belakangan dari hotel. Apa daya karena kami terburu-buru untuk kembali ke hotel maka bersama teman yang telah tadi kami bergerak menuju stasiun kereta dan kembali ke hotel.
Sampai di hotel jam 7 pagi, segera saya cek out duluan untuk mengurus tiket bis menuju Hatyai di terminal bus Puduraya, sementara teman2 yang lainnya menunggu anggota rombongan yang belum cek out di hotel, sehabis itu mereka akan menyusul saya menuju terminal.
Jam 8 tepat urusan tiket selesai dan semua anggota rombongan pun sudah lengkap berada di ruang tunggu terminal bus. Jam 8.30 kami dipersilahkan memasuki mobil. Pertama kali saya pikir bus yang kami tumpangi berbentuk double decker atau bertingkat seperti fot-foto nya, ga taunya di kasih bis biasa yang tidak bertingkat, tapi di dalamnya lumayan nyaman, kursi 1-2 dengan AC, satu bis hanya memuat 24 penumpang. Jadi sebagian besar bis diisi oleh rombongan kami.
Bus berjalan dengan kecepatan sedang menyusuri jalanan yang mulus layaknya jalan tol. Beberapa kali kami berhenti untuk mengisi bensin bus dan juga untuk istirahat makan.
Pengalaman saya kalau di Indonesia bila kita menumpang bus jarak jauh dan berhenti di restoran kalau bus nya mau berangkat lagi biasanya orang restaurant akan mengumumkan ke pada penumpang melalui pengeras suara bahwa bus tertentu akan melanjutkan perjalanan. Tapi sepertinya di sini tidak seperti itu, penumpang kembali ke bus sesuai dengan waktu yang diberikan oleh pak supir. Jadi kalau misalkan pak supir bilang istirahat 20 menit maka setelah 20 menit terlampaui para penumpang sudah harus berada di bus kembali. Nah seperti biasa anggota rombongan santai saja beraktivitas di salah satu restaurant tempat kami berhenti, urutannya biasanya ke toilet dulu, habis itu makan, setelah itu sholat, abis sholat jajan dulu. Akibatnya pak supir jadi jengkel karena sudah setengah jam anggota rombongan kami belum juga lengkap datang. Beberapa kali dia membunyikan klason namun ngga ada yang ngeh kalau itu maksudnya panggilan buat kami. Setelah acara cari mencari akhirnya anggota rombongan lengkap sudah dan pak supir pun meluncurkan bus nya kembali ke jalan raya.
Bus kami melewati negara bagian Ipoh, kemudian Pulau Pinang dan akhirnya memasuki boarder gate di bukit kayu hitam. Di imigrasi malaysia kami tidak harus keluar hanya menyerahkan paspor ke kernet bus untuk diuruskan cap paspornya, namun ketika tiba di imigrasi thailand kami semua harus turun bersama barang bawaan dan antri di loket imigrasinya. Kita harus isi imigration card dan menyerahkannya bersama paspor di depan loket. Petugas imigrasipun tanpa banyak tanya segera menghantam paspor kami masing-masing dengan cap nya. Kelar dari sana kami kembali menaiki bus yang sudah menunggu di seberang perbatasan dan kembali melanjutkan perjalanan. Di sore itu kami memasuki kota Sadao, sebuah kota kecil namun menurut salah satu knek di bus yang tau kami ini adalah turis nyasar dari Indonesia memberikan informasi bahwa kota Sadao ini adalah surganya para penjudi karena disini banyak tersedia kasino untuk main judi dan juga banyak tersedia jasa prostitusi di sini. Hanya beberapa jam dari kota Sadao bus kami sudah memasuki kota Hatyai. Bus berhenti pas dipintu depan hotel yang sudah kami booking jauh-jauh hari. Tak menunggu lama teman2 yang sudah kecapean di bus segera menuju kamar masing2 setelah mendapatkan kunci. Kami janji akan kumpul di lobby hotel setelah sholat maghrib.
Semakin mendekati hari-hari keberangkatan eh kok ya trip kita udah tersebar ke teman-teman lainnya. Dimulai dengan Freddy yang ngotot mau ikutan karena udah punya paspor tapi sampai setahun lebih ga pernah di pakai2. Harga tiket dah naik ga apa- apa.... gue ngutang dulu, katanya. Ya udah catet...........
Eh kayaknya Freddy ngomporin dua orang cewek temannya buat ikut, ya udah ikut lagi... catet..
Abis itu bos nya Freddy juga mau ikutan , kalo doi ga boleh ikut Freddy cs ga diijinin ambil cuti...ayuuk dah ikut pak..catet..
Pak Agus yang kantornya jauh dari kita setelah mendengar isu-isu beberapa cewek dan ibu-ibu ikut trip ini bela-belain ngejar saya untuk ikutan ke Hatyai walaupun paspor belum punya..." tiketnya beliin aja, soal harga ok aja.." katanya....ya udah ..catet....
Sampai akhirnya dari cuman 4 orang yang berencana berangkat tercatatlah 16 orang fix udah mendapat tiket untuk trip kali ini. Dari si Freddy yang masih bujangan sampai Ibu Hajjah yang taun depan mau pensiun dari pekerjaan.
Pada hari pemberangkatan dijadwalkan kami terbang dengan pesawat AA paling akhir yaitu jam 8 malam. Saya janjian dengan teman lainnya untuk ngumpul di terminal 2 soetta paling telat jam 6 sore. Jadi hari itu dengan santai saya berangkat dari rumah jam setengah tiga sore dengan harapan jam 5 udah sampai di bandara. Dan benar saja jam 5 lewat dikit saya dah sampai di terminal 3 dengan menumpang bus Damri dari Bogor.
Ketika sampai di sana ternyata semua anggota rombongan udah ngumpul di lobby terminal 3, sebagian terlihat lagi makan di foodcourt. Ketika saya tanya ternyata mereka sudah berangkat menuju bandara dari jam 1 siang dan sudah standby di terminal 3 sejak jam 3. Aduuh... karena bagi sebagian besar rombongan ini adalah pengalaman pertama mereka ke LN jadi karena tak mau ketinggalan pesawat mereka bela-belain datang awal ke bandara. Sebagian ibu-ibu malah nafsu makannya jadi hilang karena saking excitednya hehe...............
Abis itu saya buru2 ngumpulin paspor untuk cek in di ruang sebelah. Ketika saya meminta imigration card ke petugas di beritahukan bahwa sekarang untuk keberangkatan tidak diperlukan lagi mengisi kartu imigrasi.
Sesuai dengan jadwal jam 8 kami turun semua menuju bus yang mengantarkan seluruh penumpang AA ke pesawat tujuan Kuala Lumpur. Dari bus kami berjalan kaki memasuki badan pesawat.
Pak Agus yang duduk di sembarang kursi sempat di gusur petugas agar duduk di nomor kursi sesuai yang tertera di boarding pass. Kasian dia , mungkin pikirnya kursi di pesawat seperti duduk di bus aja, tinggal cari posisi yang enak.
Jam 11.30 waktu KL pesawat mendarat di LLCT di Sepang. Dengan berjalan kaki kami turun dari pesawat menuju terminal kedatangan. Sempat ketemu sebuah rombongan besar (sepertinya dari Australia ) yang lagi antri di pintu yang menuju langsung ke ruang tunggu pesawat, sepertinya mereka membeli paket fly throught untuk rombongan hampir satu pesawat entah mau menuju mana pada tengah malam itu.
Sebagai seorang yang dipasrahin jadi guide trip ini begitu keluar imigrasi ( untung untuk kali ini ga ada anggota rombongan yang tertahan lama di depan loket imi ) saya langsung menuju kounter bus tujuan Puduraya. Tak butuh waktu banyak 16 tiket bus Starshuttle dah ditangan dan sama petugasnya buru-buru menuju bus karena bus akan segera berangkat. Tapi namanya juga berjalan dengan rombongan besar setelah keluar dari terminal tetap aja harus nunggu teman2 lainnya yang kebelet mau ke toilet dulu sehingga setelah itu dengan terburu-buru kami menuju bus yang sudah menanti lama. Yah namanya juga rombongan Indonesia ( teringat waktu trip ke Viet ketika ikut sharing tour.... setiap mau berangkat guide yang orang viet selalu teriak Indonesia2...nama negara lain ga pernah di panggil, ini gara2 emang kita terus yang telat ngumpul untuk berangkat ke tujuan lainnya............)
Di dalam bus selama perjalanan ga ada anggota rombongan yang berbicara, semua asik dengan pikirannya sendiri sebagian juga mungkin karena udah ngantuk berat.
Jam 1 dini hari kami sampai di luar termina puduraya yang sepi. Ditengah malam itu semua anggota rombongan keluar dari bus sambil memandang ke kiri dan kanan. Bagi mereka pastilah sekarang merasa sedang di nowhere place... negeri antah berantah. Saya segera mengajak mereka berjalan kaki menyeberang jalan menuju jl. sultan, dari sana berbelok ke kanan menuju jalan petaling. Ditengah malam itu hanya ada beberapa mini market yang buka. Sekitar satu kilo dari tempat berhenti bis tadi kami sampai di hotel yang sudah saya booking jauh-jauh hari. Sayangnya ketika kami berhadapan dengan resepsionisnya yang tersedia malam itu tinggal kamar dengan double bed, padahal kami memesan twin bed. Tapi tak apalah mungkin karena di terpa kelelahan selama perjalanan semua anggota rombongan tidak mempermasalahkan dan segera menuju kamar masing2. Tawaran saya untuk mencari makan setelah meletakan barang di kamar juga jadi angin lalu karena semua anggota rombongan sudah terkapar di kamar masing2 hehe...........
Day 2
pagi2 sekali sesuai rencana jam 5 pagi untuk anggota rombongan yang berminat untuk mengunjungi menara petronas sudah harus standby di lobby hotel untuk bersama-sama berangkat. Jam 5 tepat saya turun ke lobby, namun cuman ada pak rosyid sendirian yang sudah siap berangkat disana, Pak Rosyid terlihat kesal karena pada jam yang dijanjikan belum keliatan satupun dari anggota rombongan turun ke lobby, beliau mendesak saya untuk segera berangkat walau hanya kami berdua saja. Namun untuk memberi waktu lebih saya bilang saja pada pak Rosyid bahwa saya akan ke kamar dulu untuk menjemput teman sekamar saya. Setelah 10 menit kemudian baru saya kembali turun ke lobby bersama teman sekamar saya dan ternyata di lobby sudah terkumpul lebih dari separuh anggota rombongan, kebanyakan ibu2. Tanpa membuang waktu kami semua langsung keluar hotel menuju stasiun kereta terdekat yaitu stasiun LRT Pasar Seni. Dengan terburu2 kami menuju kesana karena direncanakan kami hanya take picture sebentar di petronas dan harus segera kembali kehotel untuk cek out karena dijadwalkan jam 8 pagi kami sudah berada di terminal puduraya untuk menaiki bus menuju kota Hatyai , Thailand.
Sempat berhenti sebentar untuk beli jajanan berupa nasi lemak, kue dan risol kami menaiki stasiun LRT tersebut di pagi yang masih gelap. Beli tiket berupa koin yang di tempelkan di gate masuk seharga 3 ringgit ( kalau ga salah inget ) untuk tujuan menara petronas.
Tak menunggu lama keretapun datang dan hanya sekitar 3 -4 stasiun kami pun sampai di tujuan. Begitu keluar dari lorong stasiun LRT terpampanglah di depan kami dua menara kembar itu, bergegas saya membawa teman2 menuju taman di belakang menara untuk mendapatkan bakcground foto yang lebih baik. Hanya 10 menit disana dan ketika semua sudah merasa cukup untuk bikin foto-foto narsis maka kami kembali memasuki lorong bawah tanah menuju stasiun LRT, ga disangka ketika menyusuri lorong kami bertemu dua teman laki-laki yang menyusul belakangan dari hotel. Apa daya karena kami terburu-buru untuk kembali ke hotel maka bersama teman yang telah tadi kami bergerak menuju stasiun kereta dan kembali ke hotel.
Sampai di hotel jam 7 pagi, segera saya cek out duluan untuk mengurus tiket bis menuju Hatyai di terminal bus Puduraya, sementara teman2 yang lainnya menunggu anggota rombongan yang belum cek out di hotel, sehabis itu mereka akan menyusul saya menuju terminal.
Jam 8 tepat urusan tiket selesai dan semua anggota rombongan pun sudah lengkap berada di ruang tunggu terminal bus. Jam 8.30 kami dipersilahkan memasuki mobil. Pertama kali saya pikir bus yang kami tumpangi berbentuk double decker atau bertingkat seperti fot-foto nya, ga taunya di kasih bis biasa yang tidak bertingkat, tapi di dalamnya lumayan nyaman, kursi 1-2 dengan AC, satu bis hanya memuat 24 penumpang. Jadi sebagian besar bis diisi oleh rombongan kami.
Bus berjalan dengan kecepatan sedang menyusuri jalanan yang mulus layaknya jalan tol. Beberapa kali kami berhenti untuk mengisi bensin bus dan juga untuk istirahat makan.
Pengalaman saya kalau di Indonesia bila kita menumpang bus jarak jauh dan berhenti di restoran kalau bus nya mau berangkat lagi biasanya orang restaurant akan mengumumkan ke pada penumpang melalui pengeras suara bahwa bus tertentu akan melanjutkan perjalanan. Tapi sepertinya di sini tidak seperti itu, penumpang kembali ke bus sesuai dengan waktu yang diberikan oleh pak supir. Jadi kalau misalkan pak supir bilang istirahat 20 menit maka setelah 20 menit terlampaui para penumpang sudah harus berada di bus kembali. Nah seperti biasa anggota rombongan santai saja beraktivitas di salah satu restaurant tempat kami berhenti, urutannya biasanya ke toilet dulu, habis itu makan, setelah itu sholat, abis sholat jajan dulu. Akibatnya pak supir jadi jengkel karena sudah setengah jam anggota rombongan kami belum juga lengkap datang. Beberapa kali dia membunyikan klason namun ngga ada yang ngeh kalau itu maksudnya panggilan buat kami. Setelah acara cari mencari akhirnya anggota rombongan lengkap sudah dan pak supir pun meluncurkan bus nya kembali ke jalan raya.
Bus kami melewati negara bagian Ipoh, kemudian Pulau Pinang dan akhirnya memasuki boarder gate di bukit kayu hitam. Di imigrasi malaysia kami tidak harus keluar hanya menyerahkan paspor ke kernet bus untuk diuruskan cap paspornya, namun ketika tiba di imigrasi thailand kami semua harus turun bersama barang bawaan dan antri di loket imigrasinya. Kita harus isi imigration card dan menyerahkannya bersama paspor di depan loket. Petugas imigrasipun tanpa banyak tanya segera menghantam paspor kami masing-masing dengan cap nya. Kelar dari sana kami kembali menaiki bus yang sudah menunggu di seberang perbatasan dan kembali melanjutkan perjalanan. Di sore itu kami memasuki kota Sadao, sebuah kota kecil namun menurut salah satu knek di bus yang tau kami ini adalah turis nyasar dari Indonesia memberikan informasi bahwa kota Sadao ini adalah surganya para penjudi karena disini banyak tersedia kasino untuk main judi dan juga banyak tersedia jasa prostitusi di sini. Hanya beberapa jam dari kota Sadao bus kami sudah memasuki kota Hatyai. Bus berhenti pas dipintu depan hotel yang sudah kami booking jauh-jauh hari. Tak menunggu lama teman2 yang sudah kecapean di bus segera menuju kamar masing2 setelah mendapatkan kunci. Kami janji akan kumpul di lobby hotel setelah sholat maghrib.
Kamis, 28 Juni 2012
Note for Japan Trip
Setelah deg-degan nunggu pengajuan visa ane di kabulkan ato enggak, ngga enak makan, ngga enak ngapa-ngapain mbayangin tiket ane yang harganya jutan hangus gitu aja karena ga dapet visa akhirnya...................... visa keluar juga.....wuhuuuuu.. rasanya gimana gitu.
Sebelumnya ane dah search abis2 an tentang Jepang terutama kota tujuan, dah bikin itinerary lengkap. Apa daya seperti biasa tetep pas mau jalan banyaak aja pengetahuan yang masih kurang. Untung ane di persenjatai tablet yang masih kinyis2... emang niat beli khusus untuk trip ini dalam rangka menjaga segala kemungkinan.
D day dari kantor ane langsung naik damri menuju bandara, karena spare waktunya lama maka ane sampe bandara ga mepet banget, sempet dapat pengalaman ga enakin dengan bis damri kali ini. Ceritanya pas bayat tiket ane dah ditanyai mo turun di terminal berapa, ane jawab terminal 3 air asia sama kernetnya, ya udah ane tenang2 aje pas bis sampe bandara trus menuju terminal 1. Eh sewaktu penumpang turun semua di terminal 2 dan ternyata cuman ane yang tinggal di bis si kernet nyamperin lagi dan nanya turun dimana. Ya ane jawab lagi turun di terminal 3...eh si kernet sama sopirnya ngedumel, ngomel2 bilang tadi dah diteriakin sapa yang mau turun di terminal 3 kok ga jawab. Ajep2 dah.... lha kan ane pas di terminal dah ngomong, lagian ngapain ngomel2 segala, kan ni bus emang harus mampir di semua terminal, kenapa terminal 3 di diskriminasi...............
Ya udah pas ane turun tu bus langsung tancap gas, kayaknya dia dapat orderan charter karena di belakang sopir ane liat ade cewek yang juga masih duduk tapi ga turun2 lagi ngasih petunjuk tujuannya dia sama sopir. Busset dah..damri tapi sopirnya kayak gitu...
Diterminal 3 setelah cek in ternyata Air Asia delay dan terlihat beberapa penumpang lagi ngantri ngambil aqua gelas ama roti di sebuah meja, ane pun ikut ngantri tapi pas diliat tiket ane petugasnya bilang itu makanan buat penumpang AA untuk pemberangkatan jam 6 sore yang sampai jam 8 ini belom juga berangkat.
Pas jam 8 lesat seperampat ( delay 15 menit ) seluruh penumpang terakhir malam itu berangkat munuju KL. Sampe di KL jam setengah 12 waktu setempat. Sekarang ga perlu ngisi kartu imigrasi lagi jadi ane langsung ke loket imigrasi. Ga ngebuang waktu ane langsung ngacir menuju loket tiket bus yang menuju terminal Puduraya karena ane dah book hotel di daerah sana untuk malam ini dan takut bus kesana dah abis.
Ternyata masih ada bus kesana dan dengan dilayani oleh petugas cewek bus starshuttle dengan ogah2an akhirnya ane dapat tiketnya. Segera ane lari2 kecil menuju tempat parkir bus............... dan ternyata busnya belon datang !!
Ok dah ane tunggu.. dan ternyata nunggunya untuk kedatangan bus aja udah setengah jam lebih dan lebih parahnya lagi bus nunggu penuh dulu baru berangkat. And you know jam berapa bus berangkat? jam setengah dua malam !! ane nunggu dari jam 12 malam kurang.
Udah deh dengan hati kebat kebit ane dibawa bus itu pada dinihari waktu malaysia menuju terminal puduraya. Ane duduk dengan seorang cewek yang dengan rombongannya sepertinya baru pertama kali juga ke KL, ane jadi ingat pertama kesini juga, mungkin paras ane sama gelisah dan pucatnya seperti dia. Bayangin............ tengah malam di suatu daerah yang jauh dan ga dikenali. Tapi untung dia barengan ama temen2nya, masih aman lah... hehe (kalo dulu ane sendirian bro ).
Bus sempet mampir dulu ke KLIA yang sepi pada malam itu sebelum sampai di Puduraya. Pas turun ane bingung karena ga ngenalin tanda2 terminalnya. Pas turun nanya sopirnya lagi untuk mastiin ane dah sampe di tujuan, seperti biasa beberapa supir taksi dengan sigap nyamperin, ya udah ane cuekin aja karena ane liat ada beberapa orang yang segera meninggalkan tempat itu dengan berjalan kaki, ya udah ane ngikutin dari belakang. Ternyata tu bus berenti di salah satu sisi di seberang terminal karena setelah itu ane dah bisa liat gedung terminal puduraya dan juga hotel besar di sebelahnya. Dengan langkah yakin ane menyusuri jalan memasuki jl sultan. Disana beberapa supermarket masih terlihat buka dan kedai mie goreng di perempatan china town juga masih buka yang membuat hati saya lumayan sedikit tentram walau tetap awas siapa tau ada orang mabuk yang lagi lewat.
Ketemu hotelnya langsung naik menuju lobby hotel, seorang pemuda india sudah menyiapkan kunci kamar ane. Pasti dia juga nunggu2 soale ane tulis ane sampai bangsa jam 12 di hotel, dan sekarang dah jam tiga pagi...............
Setelah masuk kamar, ambil air di lobby trus chating sebentar ama orang rumah ane segera tidur...dah jam setengah 4 pagi bro sedangkan besok harus berangkat ke bandara paling telat jam 9.30.
Besoknya setelah sholat subuh ane tidur lagi, masih pening..... bangun2 jam 8.30 trus cari makan diluar, sempat nengok jualan nasi campur di seberang hotel. Menarik sih...kalo di jakarta pasti ane langsung pesan dan hajar............ cuman ntu resto tulisannya China semua, trus yang jualan sama pelanggannya orang china juga. Ane jadi ragu ama ke halalannya walau tu makanan secara fisik ga masalah.... ada cah kangkung, ikan, mie, bakso, cumi dll.
Setelah mikir2 akhirnya ane makan di warung melayu di depan gedung kota raya, walau rada ga enak dan dingin tapi lumayanlah buat ngganjel perut. Apalagi ini kayaknya hari terakhir ane makan makanan yang ane kenal... kan ga tau kalau di Jepang sana makanannya kayak apa. Tau sih ada sushi dsb, tapi yang pasti ane ga doyan.
Jam 10 masih repot di kamar dan dengan buru2 cek out dari hotel dan segera menuju stasiun LRT pasar seni menuju KL Sentral. Cuman satu stasiun langsung sampe dan setelah nyemplungin koin plastik yang jadi tiket LRT ane segera menuju halte tempat bus menuju LCCT ngetem. Kali ini ane naik star shuttle lagi, bayarnya cuman 8 ringgit. lebih murah 1 ringgit dibanding bus AirAsia. Cuman bedanya sebelum naik ke bus ane dah ditagih uang tiketnya, kalau bus AA kan ditagihnya kalau dah di dalam bus.
Sampai di bandara jam 12 an...... masih ada waktu ah, ane chating lagi di foodcourt. Jam 1 an langsung bergegas ke bagian imigrasi untuk segera cek in pesawat , sempat bingung di boarding room, soalnya waktu boarding mepet banget dengan waktu masuk sholat Dzuhur. ( salah satu claim ni sama AA....kok bikin waktu departure nya barengan dengan waktu shalat... kasih spare waktu dong )
Jadi pas waktu Dzuhur masuk ane buru buru sholat dan setelah selesai langsung mencelat menuju ruang tunggu yang pas waktunya ada panggilan boarding.
Perjalanan memakan waktu sekitar 6 jam. Dengan pesawat low budget ini emang bikin mati gaya..... tidur2an.. dah bangun belum nyampe2 juga...tidur lagi...bangun lagi...masih belon nyampe.... utak atik tablet males..... mo rebahan ada orang di sebelah, mo rendahin sandaran ada orang di belakang.......... ada sih buat pengisi waktu lain yaitu bisa sewa tablet plus film atau pesen makan.... tapi ya harus ngeluarin biaya lagi.
Setelah bosen abis di pesawat akhirnya AirAsia X mendarat di Kansai Airport yang terletak di sebuah pulau. Ane keluar mengikuti aliran rombongan penumpang menuju sebuah monorail yang mengantar kita ke bagian imigrasi. Sebelumnya di pesawat kita dibagikan imigrasi card yang harus diisi lengkap termasuk berapa uang kas yang kita bawa saat itu. Jadi di depan loket imigrasi tinggal antri dan tanpa banyak tanya setekag cej vusa petugasnya menghajar paspor ane dengan stempelnya....
Selanjutnya sebelum keluar tas ane diperiksa seorang petugas lagi di pintu keluar sambil menanyakan maksud ane ke Jepang. Ane jawab "holiday sir.."
Udah, kelar dari sana ane langsung nyari petunjuk dimana stasiun kereta berada, sambil nyari2 ane mampir dulu nukar uang rupiah di sebuah money changer..... Hasil tukar duitnya bikin ane nangis bombay di dalam hati,.. nilai tukarnya parah banget !!! ga lagi2 dah ane nukar rupiah di Jepang.....kapok dah..
Setelah ketemu stasiun keretanya mulai bingung cara beli tiketnya secara belinya harus melalui mesin tiket.... masalahnya ntu mesin tulisannya huruf kanji semua... mana ane ngerti...
Akhirnya setelah ane ngeliat seorang turis minta tolong petugas untuk mencet2in mesin tiket buat beli tiket ane jadi ikut2an juga minta tolong, cukup bilang stasiun tujuan plus gerakan2 tarzan akhirnya ane dapatkan tu tiket, harganya 890 yen sekali jalan menuju Osaka.
Tiket cukup di masukin ke lubang dan setelah kita melewati portal maka tiket akan nongol lagi di ujungnya, trus kita ambil lagi deh tiketnya untuk dipergunakan sewaktu ninggalin stasiun.
Tiket yang ane beli adalah tiket kereta ekonomi alias keretanya akan berhenti di setiap stasiun jadi rada lamaan, pilihan lainnya ada kereta express yang lebih cepat dan mampir hanya di beberapa stasiun tertentu.
Di dalam kereta dengan dada berdebar ane perhatiin sekelilingnya namun berusaha bersikap santai seolah2 udah tahunan tinggal di Jepang.
Di depan ane ada sekelompok remaja yang terlihat baru pertama kali juga ke Jepang, kayaknya dari Korea deh...selama perjalanan mereka heboh bercanda dan berdebat tentang dimana mereka akan turun. Di ujung sana terlihat seorang laki dan wanita yang dah berumur dengan tas koper segede alaihim (guedeee banget.... kayak mau pindahan) lagi ngobrol pake bahasa indonesia, mungkin suami istri yang lagi dapet beasiswa belajar di Jepang. yang lainnya terlihat seperti penduduk asli Jepang yang duduk diam mendengarkan musik lewat headphone atau membaca buku.
Satu demi satu perhentian kereta ane perhatiin...takut kelewatan .. dan akhirnya stasiun yang ane tuju sampai. Bergegas ane keluar dan mengikuti petunjuk yang ada, sempat nanya ke seorang petugas dimana harus keluar stasiun malah si petugasnya bengong....ga ngerti sama sekali bahasa inggris, dan akhirnya memang papan petunjuk lebih membantu..........
Diluar stasiun udah gelap sekali, kendaraan pun udah jarang lewat...soale udah jam 1 dinihari waktu Jepang, kalo di indonesia mah masih jam 10 - 11 an.
Untung berbekalkan google map ane bisa dengan yakin menapaki jalan-jalan di sana menuju hotel yang dituju. Dah sepi banget... cuman 1 -2 orang terlihat lewat. Apalagi pas masuk lorong2 nya..wuih sepi banget..ane cuman ditemani lampu-lampu dari mesin minuman 100 yen yang banyak tersebar, yah setiap 5 meter ada deh.... sempat ngeliat seorang traveler korea yang lagi bingung nyari2 hotelnya bolak balik menyusuri jalan di depan ane. Akhirnya karena kasin ane tanya aja hotel nya dimana ? pas dia jawab ane juga ga tau tuh hotel dimana hehe... tapi pas dia bilang deket stasiun subway dobomaetsu-mae... (gitu deh kira2) ane kasih tunjuk aja jalannya ke stasiun itu. Abis dari sana akhirnya setelah beberapa ratus meter ane ketemu hotel yang ane pesen. Pertimbangan ane pesen hotel ini karena ni hotel satu2 nya yang buka 24 jam. Soale hotel2 lain cuman bukan sampe jam 22... lha jam segitu ane baru sampe bandara.
Sebelumnya ane dah search abis2 an tentang Jepang terutama kota tujuan, dah bikin itinerary lengkap. Apa daya seperti biasa tetep pas mau jalan banyaak aja pengetahuan yang masih kurang. Untung ane di persenjatai tablet yang masih kinyis2... emang niat beli khusus untuk trip ini dalam rangka menjaga segala kemungkinan.
D day dari kantor ane langsung naik damri menuju bandara, karena spare waktunya lama maka ane sampe bandara ga mepet banget, sempet dapat pengalaman ga enakin dengan bis damri kali ini. Ceritanya pas bayat tiket ane dah ditanyai mo turun di terminal berapa, ane jawab terminal 3 air asia sama kernetnya, ya udah ane tenang2 aje pas bis sampe bandara trus menuju terminal 1. Eh sewaktu penumpang turun semua di terminal 2 dan ternyata cuman ane yang tinggal di bis si kernet nyamperin lagi dan nanya turun dimana. Ya ane jawab lagi turun di terminal 3...eh si kernet sama sopirnya ngedumel, ngomel2 bilang tadi dah diteriakin sapa yang mau turun di terminal 3 kok ga jawab. Ajep2 dah.... lha kan ane pas di terminal dah ngomong, lagian ngapain ngomel2 segala, kan ni bus emang harus mampir di semua terminal, kenapa terminal 3 di diskriminasi...............
Ya udah pas ane turun tu bus langsung tancap gas, kayaknya dia dapat orderan charter karena di belakang sopir ane liat ade cewek yang juga masih duduk tapi ga turun2 lagi ngasih petunjuk tujuannya dia sama sopir. Busset dah..damri tapi sopirnya kayak gitu...
Diterminal 3 setelah cek in ternyata Air Asia delay dan terlihat beberapa penumpang lagi ngantri ngambil aqua gelas ama roti di sebuah meja, ane pun ikut ngantri tapi pas diliat tiket ane petugasnya bilang itu makanan buat penumpang AA untuk pemberangkatan jam 6 sore yang sampai jam 8 ini belom juga berangkat.
Pas jam 8 lesat seperampat ( delay 15 menit ) seluruh penumpang terakhir malam itu berangkat munuju KL. Sampe di KL jam setengah 12 waktu setempat. Sekarang ga perlu ngisi kartu imigrasi lagi jadi ane langsung ke loket imigrasi. Ga ngebuang waktu ane langsung ngacir menuju loket tiket bus yang menuju terminal Puduraya karena ane dah book hotel di daerah sana untuk malam ini dan takut bus kesana dah abis.
Ternyata masih ada bus kesana dan dengan dilayani oleh petugas cewek bus starshuttle dengan ogah2an akhirnya ane dapat tiketnya. Segera ane lari2 kecil menuju tempat parkir bus............... dan ternyata busnya belon datang !!
Ok dah ane tunggu.. dan ternyata nunggunya untuk kedatangan bus aja udah setengah jam lebih dan lebih parahnya lagi bus nunggu penuh dulu baru berangkat. And you know jam berapa bus berangkat? jam setengah dua malam !! ane nunggu dari jam 12 malam kurang.
Udah deh dengan hati kebat kebit ane dibawa bus itu pada dinihari waktu malaysia menuju terminal puduraya. Ane duduk dengan seorang cewek yang dengan rombongannya sepertinya baru pertama kali juga ke KL, ane jadi ingat pertama kesini juga, mungkin paras ane sama gelisah dan pucatnya seperti dia. Bayangin............ tengah malam di suatu daerah yang jauh dan ga dikenali. Tapi untung dia barengan ama temen2nya, masih aman lah... hehe (kalo dulu ane sendirian bro ).
Bus sempet mampir dulu ke KLIA yang sepi pada malam itu sebelum sampai di Puduraya. Pas turun ane bingung karena ga ngenalin tanda2 terminalnya. Pas turun nanya sopirnya lagi untuk mastiin ane dah sampe di tujuan, seperti biasa beberapa supir taksi dengan sigap nyamperin, ya udah ane cuekin aja karena ane liat ada beberapa orang yang segera meninggalkan tempat itu dengan berjalan kaki, ya udah ane ngikutin dari belakang. Ternyata tu bus berenti di salah satu sisi di seberang terminal karena setelah itu ane dah bisa liat gedung terminal puduraya dan juga hotel besar di sebelahnya. Dengan langkah yakin ane menyusuri jalan memasuki jl sultan. Disana beberapa supermarket masih terlihat buka dan kedai mie goreng di perempatan china town juga masih buka yang membuat hati saya lumayan sedikit tentram walau tetap awas siapa tau ada orang mabuk yang lagi lewat.
Ketemu hotelnya langsung naik menuju lobby hotel, seorang pemuda india sudah menyiapkan kunci kamar ane. Pasti dia juga nunggu2 soale ane tulis ane sampai bangsa jam 12 di hotel, dan sekarang dah jam tiga pagi...............
Setelah masuk kamar, ambil air di lobby trus chating sebentar ama orang rumah ane segera tidur...dah jam setengah 4 pagi bro sedangkan besok harus berangkat ke bandara paling telat jam 9.30.
Besoknya setelah sholat subuh ane tidur lagi, masih pening..... bangun2 jam 8.30 trus cari makan diluar, sempat nengok jualan nasi campur di seberang hotel. Menarik sih...kalo di jakarta pasti ane langsung pesan dan hajar............ cuman ntu resto tulisannya China semua, trus yang jualan sama pelanggannya orang china juga. Ane jadi ragu ama ke halalannya walau tu makanan secara fisik ga masalah.... ada cah kangkung, ikan, mie, bakso, cumi dll.
Setelah mikir2 akhirnya ane makan di warung melayu di depan gedung kota raya, walau rada ga enak dan dingin tapi lumayanlah buat ngganjel perut. Apalagi ini kayaknya hari terakhir ane makan makanan yang ane kenal... kan ga tau kalau di Jepang sana makanannya kayak apa. Tau sih ada sushi dsb, tapi yang pasti ane ga doyan.
Jam 10 masih repot di kamar dan dengan buru2 cek out dari hotel dan segera menuju stasiun LRT pasar seni menuju KL Sentral. Cuman satu stasiun langsung sampe dan setelah nyemplungin koin plastik yang jadi tiket LRT ane segera menuju halte tempat bus menuju LCCT ngetem. Kali ini ane naik star shuttle lagi, bayarnya cuman 8 ringgit. lebih murah 1 ringgit dibanding bus AirAsia. Cuman bedanya sebelum naik ke bus ane dah ditagih uang tiketnya, kalau bus AA kan ditagihnya kalau dah di dalam bus.
Sampai di bandara jam 12 an...... masih ada waktu ah, ane chating lagi di foodcourt. Jam 1 an langsung bergegas ke bagian imigrasi untuk segera cek in pesawat , sempat bingung di boarding room, soalnya waktu boarding mepet banget dengan waktu masuk sholat Dzuhur. ( salah satu claim ni sama AA....kok bikin waktu departure nya barengan dengan waktu shalat... kasih spare waktu dong )
Jadi pas waktu Dzuhur masuk ane buru buru sholat dan setelah selesai langsung mencelat menuju ruang tunggu yang pas waktunya ada panggilan boarding.
Perjalanan memakan waktu sekitar 6 jam. Dengan pesawat low budget ini emang bikin mati gaya..... tidur2an.. dah bangun belum nyampe2 juga...tidur lagi...bangun lagi...masih belon nyampe.... utak atik tablet males..... mo rebahan ada orang di sebelah, mo rendahin sandaran ada orang di belakang.......... ada sih buat pengisi waktu lain yaitu bisa sewa tablet plus film atau pesen makan.... tapi ya harus ngeluarin biaya lagi.
Setelah bosen abis di pesawat akhirnya AirAsia X mendarat di Kansai Airport yang terletak di sebuah pulau. Ane keluar mengikuti aliran rombongan penumpang menuju sebuah monorail yang mengantar kita ke bagian imigrasi. Sebelumnya di pesawat kita dibagikan imigrasi card yang harus diisi lengkap termasuk berapa uang kas yang kita bawa saat itu. Jadi di depan loket imigrasi tinggal antri dan tanpa banyak tanya setekag cej vusa petugasnya menghajar paspor ane dengan stempelnya....
Selanjutnya sebelum keluar tas ane diperiksa seorang petugas lagi di pintu keluar sambil menanyakan maksud ane ke Jepang. Ane jawab "holiday sir.."
Udah, kelar dari sana ane langsung nyari petunjuk dimana stasiun kereta berada, sambil nyari2 ane mampir dulu nukar uang rupiah di sebuah money changer..... Hasil tukar duitnya bikin ane nangis bombay di dalam hati,.. nilai tukarnya parah banget !!! ga lagi2 dah ane nukar rupiah di Jepang.....kapok dah..
Setelah ketemu stasiun keretanya mulai bingung cara beli tiketnya secara belinya harus melalui mesin tiket.... masalahnya ntu mesin tulisannya huruf kanji semua... mana ane ngerti...
Akhirnya setelah ane ngeliat seorang turis minta tolong petugas untuk mencet2in mesin tiket buat beli tiket ane jadi ikut2an juga minta tolong, cukup bilang stasiun tujuan plus gerakan2 tarzan akhirnya ane dapatkan tu tiket, harganya 890 yen sekali jalan menuju Osaka.
Tiket cukup di masukin ke lubang dan setelah kita melewati portal maka tiket akan nongol lagi di ujungnya, trus kita ambil lagi deh tiketnya untuk dipergunakan sewaktu ninggalin stasiun.
Tiket yang ane beli adalah tiket kereta ekonomi alias keretanya akan berhenti di setiap stasiun jadi rada lamaan, pilihan lainnya ada kereta express yang lebih cepat dan mampir hanya di beberapa stasiun tertentu.
Di dalam kereta dengan dada berdebar ane perhatiin sekelilingnya namun berusaha bersikap santai seolah2 udah tahunan tinggal di Jepang.
Di depan ane ada sekelompok remaja yang terlihat baru pertama kali juga ke Jepang, kayaknya dari Korea deh...selama perjalanan mereka heboh bercanda dan berdebat tentang dimana mereka akan turun. Di ujung sana terlihat seorang laki dan wanita yang dah berumur dengan tas koper segede alaihim (guedeee banget.... kayak mau pindahan) lagi ngobrol pake bahasa indonesia, mungkin suami istri yang lagi dapet beasiswa belajar di Jepang. yang lainnya terlihat seperti penduduk asli Jepang yang duduk diam mendengarkan musik lewat headphone atau membaca buku.
Satu demi satu perhentian kereta ane perhatiin...takut kelewatan .. dan akhirnya stasiun yang ane tuju sampai. Bergegas ane keluar dan mengikuti petunjuk yang ada, sempat nanya ke seorang petugas dimana harus keluar stasiun malah si petugasnya bengong....ga ngerti sama sekali bahasa inggris, dan akhirnya memang papan petunjuk lebih membantu..........
Diluar stasiun udah gelap sekali, kendaraan pun udah jarang lewat...soale udah jam 1 dinihari waktu Jepang, kalo di indonesia mah masih jam 10 - 11 an.
Untung berbekalkan google map ane bisa dengan yakin menapaki jalan-jalan di sana menuju hotel yang dituju. Dah sepi banget... cuman 1 -2 orang terlihat lewat. Apalagi pas masuk lorong2 nya..wuih sepi banget..ane cuman ditemani lampu-lampu dari mesin minuman 100 yen yang banyak tersebar, yah setiap 5 meter ada deh.... sempat ngeliat seorang traveler korea yang lagi bingung nyari2 hotelnya bolak balik menyusuri jalan di depan ane. Akhirnya karena kasin ane tanya aja hotel nya dimana ? pas dia jawab ane juga ga tau tuh hotel dimana hehe... tapi pas dia bilang deket stasiun subway dobomaetsu-mae... (gitu deh kira2) ane kasih tunjuk aja jalannya ke stasiun itu. Abis dari sana akhirnya setelah beberapa ratus meter ane ketemu hotel yang ane pesen. Pertimbangan ane pesen hotel ini karena ni hotel satu2 nya yang buka 24 jam. Soale hotel2 lain cuman bukan sampe jam 22... lha jam segitu ane baru sampe bandara.
Hotelnya masih buka walau yang buka cuman pintu masuknya doang. Sampai di dalam seperti biasa dengan bahasa isyarat ane bertukar isyarat dengan bapak2 front office. Dia ngasih kunci trus ngasih selembar kertas bertuliskan peraturan2 di hotel tsb termasuk jam mandi....................
Yap disini jam mandi ditentukan waktunya termasuk dibedakan jam untuk pria dan wanita. Tersedia mandi gaya jepang atau barat and yang pasti ane pilih kamar mandi gaya barat alias yang biasa kita mandi di indonesia.....kalo yang ala jepang mandinya rame2 dan harus bugil...hiii...mana tahan.
Ni hotel kalo ane bilang sih hotel backpacker, tersedia kamar dengan kasur saja ga pake dipan alias tidur ala jepang, glesor di lantai. Kamar berbentuk kabin-kabin walau isi kamar lengkap berupa AC jadul plus TV kecil jadul juga. Di hotel ini jangan ngarapin fasilitas modern ala Jepang ya, kita harus bergaya ala backpacker tulen.
Toiletnya sempet ane nahan2 buang air selama beberapa hari. Toiletnya kaya WC duduk kita, cumaaan........ kotoran ga nyemplung langsung ke lubang air tapi ngumpul dulu di toiletnya baru di siram. Yang pasti di wc nya ga ada air buat bersih2 ya, kalau mau ya harus bawa botol aqua dulu.
Yah lupakanlah toilet modern dengan banyak tombol seperti terlihat di pilem atau brosur. (bahkan di bandara modern Kansai airport , ane masih ketemu sama kakus kayak ini..........................)
Tapi selain itu hotel ini lumayan ok buat kelas kere kayak ane.
Malam itu hp ane mati total karena ga satupun operator indonesia yang idup disini.... katanya tinggal bawa aja ke seluruh dunia dan langsung konek dengan operator lokal..buktinya ane langsung putus hubungan.... (psst ane bawa xl ama indosat.... keduanya ga nyala..)
Untung ane masih bisa chat sama orang rumah pake facebook !!
Setelah search pake google map untuk tujuan besok akhirnya ane tidur dan idupan alarm untuk bangun jam 6 pagi waktu jepang.
Besoknya pagi2 jam 6 waktu Jepang alias jam 4 waktu indonesia ane bangun and mo shalat subuh and you know what...ketika ane liat keluar hari udah terang banget, lha kan biasanya jam 6 itu masih gelap2 kok ini terang?
Ya udah ane buru2 sholat sambil kucing2 an ngambil wuduk di wastafel umum ( kaki diangkat2 masuk wastafel.... orang jepang kalo sempat mergokin pasti jadi bingung)
Abis itu ane nyarap mie gelas yang ane bawa dari rumah, lumayan ngganjel perut, kemudian berangkat ke bawah ( ane di lantai 4) untuk mandi. Kebetulan di hotel itu cuman tersedia 1 kamar mandi ala barat, tapi untungnya khusus orang jepang memang ga ada yang mandi kalo pagi, jadi ane bisa leluasa mandi setelah di kasih kunci sama bapak2 di FO.
Abis mandi ane bersiap mengexplore kota OSAKA.
Tujuan pertaman ane mo ke Osaka Castle, sesuai dengan google map ane kembali kestasiun semalam, disana kembali bingung cara b eli tiketnya, tapi setelah dipelajari sedikit akhirnya ane paham kalau mo pergi kemana2 itu yang paling penting tau nama stasiun tujuan dan harga tiket. Diatas mesin2 penjualan tiket biasanya ada peta besar nama2 stasiun beserta harga tiketnya. Cara kerjanya : setelah tahu stasiun tujuan dan harganya segera masukan uang yen seharga tiket ke mesin kemudian pencet tombol yang bergambar satu orang (single) atau angka 1, maka akan keluar tiket seharga uang yang kita masukan.
Sempat salah peron akhirnya kereta JR yang dimaksud berhasil ane masukin. Trus ngeliat interior di dalam kereta ane seperti kembali menaiki kereta komuter jurusan Bogor - Jakarta Kota yang setiap hari ane naikin. Persis sama!!!........ yang membedakan mungkin cuma tempelan iklan2 yang menutupi hampir seluruh langit2 nya. Dan tentu saja jadwal kereta yang tepat waktu dan gak begitu rame penumpangnya.
Menurut ane orang Jepang memang gila makan... soalnya dimana2 ane pasti ketemu toko yang jualan makanan. Pas keluar kereta menuju pintu keluar ane udah dihadepin dengan deretan toko2 yang jualan makanan. Ini toko kue ya.. bukan warung. Jadi di toko kue ini segala bentuk makanan di pamerin di pintu masuknya. Yang dipamerin biasanya tiruan makanannya, tapi persis banget bentuknya sehingga kita ga bisa bedain itu asli atau bukan.
Harganya ya lumayan...standar Jepang, ..paling murah 400 yen alias 60 ribu ! itu dah murah, soale.... itu sama dengan harga sebiji gantungan kunci !!
Ketika keluar dari pintu stasiun cukup dengan sekali nyebrang jalan kita udah berada di pintu masuk lokasi taman osaka castle, masuk tamannya ga bayar, taman itu sangat luas dan untuk menuju castle nya sendiri harus jalan sekita 2 - 3km lagi ke dalam. Tamannya sendiri sangat bagus dan banyak keluarga yang membawa anak2nya untuk sekedar berjalan2 dan duduk2 di bawah rindangnya pepohonan disana.
Tentang osaka castle lengkapnya mungkin bisa dicari sendiri ya di mbah google.
Abis poto2 di depan castle ( kalau mo masuk bayar tiket sekitar 600 yen kalo ga salah ) ane langsung kembali ke stasiun kereta. Tujuan ane berikutnya mo langsung ke luar kota... yaitu kota NARA. Kota ini terkenal dengan beberapa templenya...slah satunya adalah Todaiji temple, selain itu taman2 nya dipenuhi oleh rusa2 yang hidup liar. Ikon kota Nara sendiri adalah rusa2 tsb.
Setelah sampe di stasiun dalam kota ane harus beli tiket lagi untuk naik kereta antar kota. Disini sempet ngobrol ala bebek ama itik sama petugasnya ketika ane nanya kereta ke nara. Dia ngomong ane ga ngerti, ane ngomong dia juga ga ngerti, kayaknya dia nanya tiket ane yang dari osaka castle tapi ane ga ngeh...akhirnya dia mempersilahkan ane masuk ke stasiun kereta yang menuju nara.
Di sini sepertinya harga tiket sama untuk semua tipe kereta, mau pake kereta ekonomi, mau yang semi expres atau yang expres biaya sama. Disini yang membedakan tipe kereta adalah seberapa banyak kereta berhenti di setiap stasiun, yang paling sedikit mampir maka itulah kereta expres. Untuk fasilitas kereta semua sama, semua kereta ber AC dan tepat waktu.
Di nara ketika keluar dari pintu stasiun ada sepotong jalan yang kiri kanannya di penuhi toko2 yang berjualan makanan, satu dua ada super market, termasuk disana ada toko Daiso yang menjual pernik2 Jepang dengan harga murah. Sempat sebentar ngider2 disana mo cari makanan, tapi karena semua tulisannya pake bahasa kanji ane jadi ga tau ingredient itu makanan, akhirnya ane melanjutkan perjalanan menuju temple2 yang ada di Nara, tidak lupa bercanda dengan rusa2 nya tentu saja.
Di Nara ane cuman mengunjungi konfikuji temple ama todaiji temple, disana tumpah ruah pengunjungnya terutama anak-anak sekolah dengan segala model seragam yang bagus-bagus. Sepertinya lagi musim field trip. Tapi ane ga ada liat mereka didampingi guru pembimbing, mereka berombongan aja kesana kemari, bahkan di bus-bus kota kadang mereka cuman berdua atau bertiga berbekalkan peta mencari tempat2 wisata tujuannya. Sama juga ama ane kadang mereka juga nanya2 ama supir dimana harus b erhenti/turun.
Suasana Nara terasa adem dan santai beda dengan Osaka yang sibuk dan tergesa-gesa, temple banyak bertebaran disana, enak buat jalan kaki santai. Pulangnya sebelum masuk ke stasiun nara ane kembali ke sepotong jalan tadi dengan niat mau ngisi perut, sekarang dah jam 3 dan cuman terisi pop mie pagi tadi.
Lagi-lagi karena semua huruf yang tertera di menu ane ga ngerti akhirnya ane berlabuh di McD, beli paket ayam plus kentang abis sekitar 650 yen. Tinggal tunjuk2 gambar pesanan ane langsung tersedia.
Sambil makan di lantai 2 ane perhatiin suasana keramaian di lorong yang penuh dengan penjual dan pembeli. Terlihat pas di depan Mc ada toko kue yang pegawainya gantian mejeng di depan toko teriak2 sambil menawarkan kue-kue contoh ke pada pejalan kaki. Satu dua orang mencoba kue contohnya dan kemudian berlalu, beberapa yang lain setelah mencoba kue contoh langsung nyamperin tokonya untuk membeli.
Ok deh...perut kenyang, badan capek bawaannya malah jadi males buat jalan lagi. Akhirnya ane tinggalin Mc D menuju stasiun kereta untuk kembali menuju Osaka.
Kali ini masih ada satu target tempat tujuan ane yaitu Dotonburi yang terkenal dengan ilumination- nya dan icon-icon kota osaka seperti si Glico man.
Dari nara ane terus ke stasiun namba, dari sana pas keluar bingung lagi jalannya yang mana. Keluarin google map lagi, tetep aja bingung. Akhirnya nanya polis (apa satpam ya? ga gitu ngeh ama seragam polis sih) yang dikasih petunjuk arahnya, ternyata lumayan jauh juga jalan kaki.
Sampai disana malah salah arah lagi. Ane masuk lorong dotonburi yang seberang nya, disana ane cuman ketemu hotel dotonbori yang pilar2 hotel di depannya terdiri dari patung2 kepala orang, ga tau tuh kepala siapa. Ane telusuri sampe ujung kok ga ketemu keramaian seperti yang ane liat2 di internet, apalagi ilumination nya si glico man. Akhirnya balik lagi dan nyoba nyebrang ke lorong berikutnya, kali ini ane ga salah. Disana rame orang lalu lalang, bahkan di sebuah perempatan jalan pengunjung yang datang dah kayak demo dan bikini kita susah jalan. Disana ane ketemu juga dengan patung si kepiting, angry man, sapi item dan terakhir setelah capek keliling2 ketemu juga si glico man, ternyata iluminasi yang satu ini adanya di belakang deretan toko2 yang menghadap ke sungai,kita bisa ngeliatnya cuman dari jembatan. Semakin sore semakin rame pengunjungnya, dan semakin cantik lampu2 yang bertebaran disana.
Banyak makanan yang dijual disana, seperti aneka gorengan laut (ikan,cumi dll) dan manisan, namun sekali lagi karena ga ngerti tulisannya ane ga nyoba beli. Sebentar aja disana ane tiba-tiba ngerasa badan dah ga enak, panas mulai menjalar di badan, kepala mulai pusing. Ah ane mo kena demam nih, waduh ga bawa bodrex lagi. Trus setelah coba nyari2 toko obat ga berhasil akhirnya ane kembali ke stasiun namba untuk pulang.Dari namba ane nyoba subway yang menuju Dobutsu-mae. Dari sana dengan badan yang meriang ane kembali mencari-cari jalan menuju hotel, di perjalanan sempat liat toko 100yen , jadi ane mampir, beli-beli nasi putih (ane pikir ntar dimakan ama pop mie) trus ama air minum plus ada kipas2 khas Jepang tapi buatan China buat oleh2 .
Sampai di hotel abis sholat, chating ama orang rumah langsung tepar.
Suasana Nara terasa adem dan santai beda dengan Osaka yang sibuk dan tergesa-gesa, temple banyak bertebaran disana, enak buat jalan kaki santai. Pulangnya sebelum masuk ke stasiun nara ane kembali ke sepotong jalan tadi dengan niat mau ngisi perut, sekarang dah jam 3 dan cuman terisi pop mie pagi tadi.
Lagi-lagi karena semua huruf yang tertera di menu ane ga ngerti akhirnya ane berlabuh di McD, beli paket ayam plus kentang abis sekitar 650 yen. Tinggal tunjuk2 gambar pesanan ane langsung tersedia.
Sambil makan di lantai 2 ane perhatiin suasana keramaian di lorong yang penuh dengan penjual dan pembeli. Terlihat pas di depan Mc ada toko kue yang pegawainya gantian mejeng di depan toko teriak2 sambil menawarkan kue-kue contoh ke pada pejalan kaki. Satu dua orang mencoba kue contohnya dan kemudian berlalu, beberapa yang lain setelah mencoba kue contoh langsung nyamperin tokonya untuk membeli.
Ok deh...perut kenyang, badan capek bawaannya malah jadi males buat jalan lagi. Akhirnya ane tinggalin Mc D menuju stasiun kereta untuk kembali menuju Osaka.
Kali ini masih ada satu target tempat tujuan ane yaitu Dotonburi yang terkenal dengan ilumination- nya dan icon-icon kota osaka seperti si Glico man.
Dari nara ane terus ke stasiun namba, dari sana pas keluar bingung lagi jalannya yang mana. Keluarin google map lagi, tetep aja bingung. Akhirnya nanya polis (apa satpam ya? ga gitu ngeh ama seragam polis sih) yang dikasih petunjuk arahnya, ternyata lumayan jauh juga jalan kaki.
Sampai disana malah salah arah lagi. Ane masuk lorong dotonburi yang seberang nya, disana ane cuman ketemu hotel dotonbori yang pilar2 hotel di depannya terdiri dari patung2 kepala orang, ga tau tuh kepala siapa. Ane telusuri sampe ujung kok ga ketemu keramaian seperti yang ane liat2 di internet, apalagi ilumination nya si glico man. Akhirnya balik lagi dan nyoba nyebrang ke lorong berikutnya, kali ini ane ga salah. Disana rame orang lalu lalang, bahkan di sebuah perempatan jalan pengunjung yang datang dah kayak demo dan bikini kita susah jalan. Disana ane ketemu juga dengan patung si kepiting, angry man, sapi item dan terakhir setelah capek keliling2 ketemu juga si glico man, ternyata iluminasi yang satu ini adanya di belakang deretan toko2 yang menghadap ke sungai,kita bisa ngeliatnya cuman dari jembatan. Semakin sore semakin rame pengunjungnya, dan semakin cantik lampu2 yang bertebaran disana.
Banyak makanan yang dijual disana, seperti aneka gorengan laut (ikan,cumi dll) dan manisan, namun sekali lagi karena ga ngerti tulisannya ane ga nyoba beli. Sebentar aja disana ane tiba-tiba ngerasa badan dah ga enak, panas mulai menjalar di badan, kepala mulai pusing. Ah ane mo kena demam nih, waduh ga bawa bodrex lagi. Trus setelah coba nyari2 toko obat ga berhasil akhirnya ane kembali ke stasiun namba untuk pulang.Dari namba ane nyoba subway yang menuju Dobutsu-mae. Dari sana dengan badan yang meriang ane kembali mencari-cari jalan menuju hotel, di perjalanan sempat liat toko 100yen , jadi ane mampir, beli-beli nasi putih (ane pikir ntar dimakan ama pop mie) trus ama air minum plus ada kipas2 khas Jepang tapi buatan China buat oleh2 .
Sampai di hotel abis sholat, chating ama orang rumah langsung tepar.
Senin, 04 Juni 2012
JAPAN (3) KYOTO
Pagi pagi setelah makan pop mie yang dibawa dari jakarta di kamar, ane segera cek out dari hotel Wako tersebut.
Ini gambar selasar hotel Wako , serasa di lorong penjara :) , ni hotel emang buat para backpacker ya... jadi kalo keluarga ga usah bawa kesini.
Menyusuri jalan kali ini tujuan ane ke stasiun subway Dobutsu-mae yang ane liat semalem ga jauh lokasi pintu masuknya dari hotel. Namun sampai dibawah lorongnya kok jauh amat ya...
Ini petunjuknya, yaitu harus pilih jalur midosuji Line untuk menuju Umeda station, dari sana baru ambil kereta tujuan Kyoto
Ini suasana lagi nunggu kereta menuju Kyoto, harga tiket 540 yen.
Suasana dalam kereta menuju Kyoto, ternyata saya salah ngambil kereta, maunya yang express yang cuman berhenti 3 kali, eh ngga taunya ni kereta berenti di setiap stasiun...bikin deg..degan aja..takut salah naik kereta, jadi setiap stasiun ane pelototin namanya, takut kelewatan.
Akhirnya sampai di kyoto
Pertama harus ketemu iconnya kota Kyoto dulu sebagai patokan arah ane menuju tujuan yaitu menara Kyoto, jadi keluar dari stasiun langsung nyari2 ini benda.
Nah di depan tower ini ada terminal bus kota Kyoto untuk menuju tempat tempat wisata di penjuru Kyoto.
Sesuai dengan info yang didapat penginapan tempat ane nginap cuman buka front office jam 3 sore jadi pagi ini ane mo ke tempat wisatanya dulu. Yang jadi tujuan pertama adalah Komiyuzudera . Di terminal tsb sudah ada plang informasi bus yang menuju temple itu. Sebelumnya ane beli bus pass seharga 500 yen untuk bisa naik bus sesuka hati selama 1 hari. ini khusus buat turis aja. Lumayan soalnya kalau harga standar adalah 220 yen sekali jalan.
Ketika bus berhenti dan banyak penumpang yang turun ane pun ikutan turun karena pasti ini penumpang yang berwajah turis (hehe..) pada ke temple semua. Dan dengan mengikuti rombongan tersebut ane melalui jalan yang menanjak dimana kiri kanan penuh dengan toko souvenir dan parkiran mobil. Harga souvenir2 nya bikin ane nelen ludah, sebiji gantungan kunci yang imut banget harganya 400 yen, jadi bangsa 60 rebu sebiji. Sebiji looo....... dan ga mungkin kali beli gantungan kunci cuman sebiji, paling ga 10 biji deh.. itu berarti 600 rebu buat gantungan kunci doang !!! Oh No....
Akhirnya ane urungkan niat meliat2 souvenir tsb dan neken gas jalan nya supaya cepet sampai ke puncak, ditengah perjalanan ane juga liat tukang becak Jepang. Ni dia..
Sedikit lagi mo sampe..hoh..hoh..hoh..dah ngos-ngosan nih..
Beberapa bagian dari temple Koyimuzudera
Ini spot yang biasa ada di halaman2 majalah wisata itu..
Ini pemandangan dari bawah
Ada geisha juga
Ini air suci, setiap pengunjung yang mau masuk harus nyuci tangan ama kaki ( yang lain malah ada yang minum ) pakai air ini.
Pulang dari sana segera turun menuju tempat perhentian bis yang tadi ane turun, sebelumnya melewati toko toko yang jual souvenit dan makanan, banyak banget dan rame.
Trus kembali lagi ke Kyoto Station naik city bus dan cukup perlihatkan pass ane sama sopirnya pas turun alias ga perlu bayar. Sopir bilang " Arigato gozaimas... ( cuman kata2 itu yang ane inget sama..kudasai...gitu deh )
Dari Kyoto station berpatokan dengan Kyoto tower ane mulai mencari penginapan yang udah ane booking sebelumnya.
Pertama melewati Hotel Kyoto Tower dulu, abis itu melewati hotel ini.
Dari hotel hankyu kyoto nanti belok kanan
Dari jalan ini nanti ketemu perempatan, nanti nyeberang jalan ini dan masuk ke jalan kecil di depannya itu.
Ini suasana rumah penduduk di Kyoto
Abis itu ketemu simpang lagi (lumayan jauh dari kyoto station )
Masih nyebrang lagi dan memasuki lorong yang di depan itu hingga akhirnya ketemucafe bernama cafe world, di depannya ada gedung sekolahan.
Nah disampingnya itu penginapan ane : guesthouse Costa de Sol
Tapi pas masuk, aduh..... ketemu nya cuman ini :
Closed
Front office cuman bukan jam 9.00 - 11.00 buat cek out dan jam 15.00 - 21.00 buat cek in.
Waduh sekarang baru jam 01.00.
Kalo nunggu sampe jam 15.00, tempat wisata lain yang mau dikunjungi paling sore jam 16.00 dah tutup. Gimana ya ?
Ini gambar selasar hotel Wako , serasa di lorong penjara :) , ni hotel emang buat para backpacker ya... jadi kalo keluarga ga usah bawa kesini.
Menyusuri jalan kali ini tujuan ane ke stasiun subway Dobutsu-mae yang ane liat semalem ga jauh lokasi pintu masuknya dari hotel. Namun sampai dibawah lorongnya kok jauh amat ya...
Ini petunjuknya, yaitu harus pilih jalur midosuji Line untuk menuju Umeda station, dari sana baru ambil kereta tujuan Kyoto
Ini suasana lagi nunggu kereta menuju Kyoto, harga tiket 540 yen.
Suasana dalam kereta menuju Kyoto, ternyata saya salah ngambil kereta, maunya yang express yang cuman berhenti 3 kali, eh ngga taunya ni kereta berenti di setiap stasiun...bikin deg..degan aja..takut salah naik kereta, jadi setiap stasiun ane pelototin namanya, takut kelewatan.
Akhirnya sampai di kyoto
Pertama harus ketemu iconnya kota Kyoto dulu sebagai patokan arah ane menuju tujuan yaitu menara Kyoto, jadi keluar dari stasiun langsung nyari2 ini benda.
Nah di depan tower ini ada terminal bus kota Kyoto untuk menuju tempat tempat wisata di penjuru Kyoto.
Sesuai dengan info yang didapat penginapan tempat ane nginap cuman buka front office jam 3 sore jadi pagi ini ane mo ke tempat wisatanya dulu. Yang jadi tujuan pertama adalah Komiyuzudera . Di terminal tsb sudah ada plang informasi bus yang menuju temple itu. Sebelumnya ane beli bus pass seharga 500 yen untuk bisa naik bus sesuka hati selama 1 hari. ini khusus buat turis aja. Lumayan soalnya kalau harga standar adalah 220 yen sekali jalan.
Ketika bus berhenti dan banyak penumpang yang turun ane pun ikutan turun karena pasti ini penumpang yang berwajah turis (hehe..) pada ke temple semua. Dan dengan mengikuti rombongan tersebut ane melalui jalan yang menanjak dimana kiri kanan penuh dengan toko souvenir dan parkiran mobil. Harga souvenir2 nya bikin ane nelen ludah, sebiji gantungan kunci yang imut banget harganya 400 yen, jadi bangsa 60 rebu sebiji. Sebiji looo....... dan ga mungkin kali beli gantungan kunci cuman sebiji, paling ga 10 biji deh.. itu berarti 600 rebu buat gantungan kunci doang !!! Oh No....
Akhirnya ane urungkan niat meliat2 souvenir tsb dan neken gas jalan nya supaya cepet sampai ke puncak, ditengah perjalanan ane juga liat tukang becak Jepang. Ni dia..
Sedikit lagi mo sampe..hoh..hoh..hoh..dah ngos-ngosan nih..
Beberapa bagian dari temple Koyimuzudera
Ini spot yang biasa ada di halaman2 majalah wisata itu..
Ini pemandangan dari bawah
Ada geisha juga
Ini air suci, setiap pengunjung yang mau masuk harus nyuci tangan ama kaki ( yang lain malah ada yang minum ) pakai air ini.
Pulang dari sana segera turun menuju tempat perhentian bis yang tadi ane turun, sebelumnya melewati toko toko yang jual souvenit dan makanan, banyak banget dan rame.
Trus kembali lagi ke Kyoto Station naik city bus dan cukup perlihatkan pass ane sama sopirnya pas turun alias ga perlu bayar. Sopir bilang " Arigato gozaimas... ( cuman kata2 itu yang ane inget sama..kudasai...gitu deh )
Dari Kyoto station berpatokan dengan Kyoto tower ane mulai mencari penginapan yang udah ane booking sebelumnya.
Pertama melewati Hotel Kyoto Tower dulu, abis itu melewati hotel ini.
Dari hotel hankyu kyoto nanti belok kanan
Dari jalan ini nanti ketemu perempatan, nanti nyeberang jalan ini dan masuk ke jalan kecil di depannya itu.
Ini suasana rumah penduduk di Kyoto
Abis itu ketemu simpang lagi (lumayan jauh dari kyoto station )
Masih nyebrang lagi dan memasuki lorong yang di depan itu hingga akhirnya ketemucafe bernama cafe world, di depannya ada gedung sekolahan.
Nah disampingnya itu penginapan ane : guesthouse Costa de Sol
Tapi pas masuk, aduh..... ketemu nya cuman ini :
Closed
Front office cuman bukan jam 9.00 - 11.00 buat cek out dan jam 15.00 - 21.00 buat cek in.
Waduh sekarang baru jam 01.00.
Kalo nunggu sampe jam 15.00, tempat wisata lain yang mau dikunjungi paling sore jam 16.00 dah tutup. Gimana ya ?
Rabu, 30 Mei 2012
TRIP JAPAN (1) OSAKA
perjalanan dimulai dari Jakarta melalui Kuala Lumpur, mendarat malam di LCCT dan langsung menuju Puduraya , menginap semalam disana dan pagi2 kembali ke bandara melalui stasiun LRT Pasar Seni menuju KL Sentral dimana tersedia bus menuju LCCT
Kali ini AirAsia X yang menjadi tunggangan ane, pakai airbus dan tempat duduk 9 kursi per baris, dan ada 3 kolom ruang penumpang ekonomi ditambah 1 ruang penumpang premium.
Tampak depan pembatas ruang penumpang ekonomi dengan ruang penumpang ekonomi di depannya, maap tidak tersedia layar tv yaa....................... kalo mau nonton film tersedia tablet TV yang harus bayar lagi...
Selama perjalanan ( sekitar 6-7 jam) di edarkan 2 x makan, untuk yang udah pesan duluan by web tinggal terima menunya, sedangkan yang belum bisa beli ditempat.
Sambil nunggu pesawat mendarat maka pramugari membagikan kartu imigrasi dan kartu bea cukai yang harus diisi semua tanpa kecuali termasuk pertanyaan berapa uang kas yang dibawa pada saat itu.
Begitu mendarat dan selesai urusan imigrasi ane langsung menuju stasiun kereta yang berada dalam gedung yang sama di KIX (Kansai Airport Internasional) untuk menuju kota OSAKA, ada dua pilihan kereta dengan dua ticket machine berbeda, yang diatas adalah tempat beli tiket kereta Nankai. Gambar di bawah untuk pembelian tiket kereta JR.
Seperti biasa plangak plengok dulu sampai akhirnya seorang petugas tiket membantu ane cara beli tiket di ticket machine..( tulisan di mesinnya huruf kanji semua bro..)
Ini bukan kereta ane ...yang ini kereta ekspres, ..mahal....
Ini kondisi dalam kereta Nankai yang ane tumpangi menuju Shin Imamiya station
Sampai di Shin Imamiya station sudah tengah malam, dan dengan berpedoman jalur yang didapat di internet ane segera menuju Hotel , dan sukurlah ternyata masih ada petugasnya yang menunggu kedatangan ane. Soalnya di sini front office rada ketat jam buka dan tutup nya. Ane sempat cancel hotel pertama yang ane booking karena doi cuman buka sampe jam 22.00.
Ini hotelnya.
Ini perjalanan menuju hotel malam itu.
Besoknya ane bersiap untuk city tour Osaka, setelah sampai larut malam merancang perjalanan pagi ini ane langsung kembali ke Shin-Imamiya station menuju Miyanoko Station (kalo ga salah) .
Bingung lagi beli tiketnya. Tapi kuncinya adalah ane harus tahu harga tiket menuju tempat tujuan, mau naik kereta apa kek, pokoknya harga tiket sama.
Ini kereta ane..
Ini japan citizennya bareng nunggu kereta juga
Di station tujuan segera keluar , nyebrang perempatan dan langsung memasuki taman luas bagian dari Osaka castle Park.
Osaka castle dikelilingi oleh taman yang sangat luas, diantaranya pedestrian yang panjang, berbagai macam taman (pinus, palm, cherry dll) ada juga boulevard, dan taman bermaninnya.
Anak-anak senang bermain disini
Kemudian sampailah di gerbang Osaka Castle, karena hari libur maka banyak sekali orang yang berkunjung kesana , bahkan ada sekelompok komunitas go fung dae atau apalah melakukan yoga disana.
Dan inilah penampakan Osaka Castle seutuhnya..
Ini juga
Trus kembali ke station terdekat untuk langsung menuju nara. ( Foto2 nara bisa dilihat di album foto .)
sekembali dari nara langsung menuju station Namba di Osaka, karena itu station terdekat menuju Dotonbori, tempat belanja dan makan terkenal di Osaka khususnya lampu-lampi Iluminasionnya. Seperti biasa sempat nyasar dulu dan tanya2 sama petugas disana akhirnya sampai di Dotonbori dengan kepala sedikit puyeng karena dari pagi jalan terus.
Ada hotel yang tiangnya berbentuk kepala orang.
Trus menyusuri blok-blok disana nyari-nyari icon nya dotonbori yang biasa ane liat di blog-blog orang yaitu GLICOMAN, sebelumnya ketemu icon- icon ini dulu...
Si kepiting
Angry Face
dan keramaian di sana
Mesin permainan....teteuuueeep....ada dimana-mana tak terkecuali disini.
Yang paling menarik perhatian ane sebagai orang melayu..disana antrian udah membudaya, sampai beli makanan pinggir jalan aja tertib ngantri, jangan ditanya kalau mo beli tiket atau naik kereta api, desek-desekan tapi tetap antri...
Lagi
Akhirnya si Glico Man ketemu juga, ga taunya dia bisa diliat hanya dari jembatan di belakang deretan gedung jalur dotonbori.
Akhirnya walaupun belum terlalu larut ane segera kembali ke hotel, gara-gara pala dah pusing soale dari tadi kelamaan nyari2 makanan yang halal, apa daya tulisannya huruf kanji semua, nanya sama yang jualan juga ga bisa english...ane ngertinya cuman Arigato Gozaimas....akhirnya makan telat di Mc D...huhu....by by Dotonbori...my next trip go to KYOTO.
Langganan:
Postingan (Atom)