Sebenarnya ga niat mo nulis tentang trip kali ini, berhubung trip ini hanya mengunjungi tempat yang sudah berulang kali saya posting di sini (singapore, malaysia) dah 3 kali malah yaitu di disini , disini , dan di sini .
Tapi trip kali ini salah satu yang spesial bagi saya karena ini trip yang dilakukan bersama dengan teman-teman kantor saya, teman-teman "seperjuangan dalam suka dan duka" (lebay dikit ah...) , teman-teman yang memang ketemu setiap hari dan dah kenal baik dan buruk nya. Sejak saya mulai sering melakukan traveling sudah terbersit di dalam hati suatu hari nanti ingin mengajak teman-teman sekantor untuk merasakan perjalanan ini juga, must be fun !! tentu itu bukan perkara gampang, dan ternyata keinginan itu terkabul bahkan lebih cepat dari pada yang saya duga. Dan faktanya untuk terlaksananya trip ini juga dibutuhkan perjuangan yang keras karena banyaknya aral melintang. Terbukti dengan kerasnya barrier tersebut dari 20 tiket berangkat yang kita pesan 5 tiket berguguran dengan berbagai alasan, dan 1 orang "nyaris ' tidak berangkat. Sejak dari masalah dana, ijin, pekerjaan yang belon kelar , keluarga sakit sampai ewuh pakewuh dan menjaga "perasaan" dari bagian/divisi lain.
Intinya halangan itu berasal dari adanya anggapan bahwa kalau orang yang pergi ke luar negeri itu berarti punya buanyaaak uang, dan jadi pertanyaan darimanakah uang sebanyak itu sedangkan kami ini hanya pekerja kelas bawah yang nelongso... jangan-jangan kami ini adalah "Gayus-gayus"berikutnya yang mendapatkan uang dari sumber yang tidak benar.
Padahal kan itu Duluuuuu...sekarang dah banyak penerbangan murah, tinggal rajin-rajin aja menangkapnya, bersedia mendapatkan fasilitas mimimum, bersedia naik kendaraan umun dan biaya pun dapat ditekan.
Berikutnya mungkin adalah kepantasan, yaitu kok brani-braninya baru sekali mo traveling kok langsung jalan-jalan ke luar negeri, 2 negara lagi, yang bos-bos kita pun belum pernah melakukannya. mbok ya yang deket-deket dulu, kayak Puncak, Anyer atau Bandung. Sehingga bagian/divisi lain jangan sampai cemburu.
Namun kami pasukan berani cuek, Lusi si penggagas pertama membereskan masalah izin dengan bos, dan juga pembicaraan tentang dana, garis besarnya Lusi bilang " No problem about cost boss, we have mr. Indra, he will handle this trip with minimum cost, if not he will bear the remaining funds" (Whaat!!)
dengan kata lain Lusi bilang " don't worry boss, returned from abroad, we still poor people sir."
Dan izin dari boss pun keluar dengan syarat pekerjaan harus beres dulu seberes-beresnya.
Ok, kami pun segera berburu tiket murah, pertama kali sebenarnya belum ketahuan mo kemana dulu, pada prinsipnya negara yang akan dikunjungi adalah yang memberikan tiket pesawat termurah. dan kebetulan saat itu dapatlah harga promo ke Kuala Lumpur seharga 155 rebo perorang. Kemudian cari lagi tiket pulangnya dari singapura, dan dapatlah tiket seharga 350 rebo. Tim anggaran berembuk lagi tentang dana yang dibutuhkan, sementara saya teriak2 untuk segera mengakhiri diskusi dan hitung berhitungnya karena tiket promo harus segera di booking segera sebelum keambil sama orang lain, ketika diskusi tentang pendanaan tiket selesai dan Lusi memberikan anggukan tanda setuju segera kami shoot tiket ke Kuala Lumpur. Sembilan orang pertama dengan sukses mendapatkan harga promo, dengan berdebar-debar kami kembali memasukan nama yang lainnya dan yakin harga akan berobah karena tidak mungkin harga promo diberikan lebih dari sepuluh orang, dan ternyata.............. sembilan nama lagi masih dapat harga promo, luar biasa!!... tinggal 2 nama lagi dan... dapat lagi!! 20 tiket kami dapatkan dengan biaya tidak sampai 4 juta....
Uhui... sekarang tinggal shoot tiket pulang, ketik lagi tempat asal, dan tujuan, dan whaaa... tiket promonya habis-bis...waaa.... kalau begini hitung2annya harus berobah lagi. Sempat ditahan 2 minggu akhirnya kami sepakati mengambil tiket reguler sebelum harganya naik lagi. Untuk kepulangan akhirnya tiket diambil dari dua maskapai dalam rangka mensiasati harga tiket yang hanya memberikan 9 tiket untuk harga yang sama, bila tambah tiket maka harga akan lebih mahal, sehingga untuk sisanya diambil maskapai lain yang memberikan harga yang sama.
Tiket kelar, urusan penginapan, transport dan itinerarynya teman-teman memasrahkan pada saya, sedangkan urusan lainnya teman-teman yang mengerjakannya. Saya sendiri mulai survei penginapan dan transportasi dari Malaysia ke Singapore.
Lusi si pemegang dana tetap dengan setia meneriakan doktrinnya.." mas cari penginapan dan transportasi yang murah aja ya... yang satu kamar rame2 juga ga apa-apa..sing penting murah..yang paling murah se Malaysia dan se Singapore..".
" Lus ini ada penginapan yang bagus, satu kamar malah bisa 2 orang, bedanya cuman 20 ribuan dari yang dorm.."
" yang paling murah aja mas..yang dorm..!!"
" Lus ini ada penginapan murah...cuman jauh dari mana-mana.."
" ga apa apa, booking...."
" Lus kalo makan agak enakan dikit alokasi biayanya 10 ringgit aja ya.."
" Gak usah enak2 banget, 5 ringgit aja"
Akhirnya saya booking pujangga homestay , harga dorm nya lumayan murah dengan lokasi strategis plus rating bagus di beberapa situs hostel.
Untuk di Singapore saya booking LLP Urban Hostel
Harapan Lusi terkabul, ini adalah hostel dengan biaya dorm " termurah " se Singapore setelah dibanding bandingin walaupun ratingnya ga terlampau bagus.
Sementara Pak Saipul kebagian ngurusin paspor teman2, dengan waktu yang mepet seminggu setelah wawancara pasporpun sudah sampai ketangan masing2 . Dana operasional perjalanan yang kita kumpulkan juga sudah di tukar di money changer terdekat. Lusi dan Fitri yang handle ini dibantu Pak Parman. Kendaraan pulang pergi ke bandara di urus Nur dan Pak Atim.
Beberapa kali obrol-obrol akhirnya anggota rombongan sudah mendapatkan gambaran tentang apa-apa yang mungkin akan dihadapi nantinya selama perjalanan dan siap dengan trip ala backpacker walaupun anggota rombongan sebagian besar tidak muda lagi. Ibu Morris, Ibu haji dan bu yetti adalah para seniorita kita, tapi mereka tetap punya semangat muda dan terlihat sangat antusias sekali.
D-Day pun tiba diiringi pandangan sirik dari bagian lain (hehe..) kita berangkat ke bandara dengan 2 kendaraan. Rombongan pertama sampai duluan disusul mobil kedua, Check in sempat tertahan sampai menit terakhir karena nungguin pak atim dan pak parman yang baru kelar ngurusin kerjaan di sebuah kantor , sebenarnya masih nunggu Lusi yang belon datang tapi karena waktu mepet rombongan yg sudah check in segera antri di imigrasi yang sore itu tumben2an puanjaaaang banget. Sport jantung lagi deh karena pas kelar imigrasi pas waktu tutup gate, lari2an deh saya ke gate nya, maksudnya kalo pesawatnya mo berangkat saya pegangin dulu ekornya biar ga jalan...... masih ada penumpang yang blon naik oooiiii...:)
Tapi untunglah pesawatnya pun belum datang. Jadi kita sempat selonjoran dulu di ruangan boarding melepaskan ketegangan, apalagi akhirnya Lusi muncul juga di menit2 terakhir.
Di LCCT hari udah tengah malam ketika kami mendarat, rencananya mau sewa van menuju penginapan, tapi ketika melihat loket bus kuning masih buka akhirnya kita berubah haluan, pertimbangannya apalagi kalo ga lebih murah harga tiketnya walau turunnya ga pas banget di depan hotel.
Sesampai di penginapan saya langsung tepar, tapi teman2 lain ternyata masih punya energi untuk nyamperin warung India di dekat sana, laper euy...
Day 2
Bangun pagi ibu-ibu dah pada rapi dan duduk manis di ruang makan sambil menikmati teh dan roti bakar yang bikin sendiri di dapurnya, ternyata emang kuat-kuat semua ya, saya aja bangun jam segitu masih kleyengan. Begitu juga sebagian bapak-bapak dah bangun. Pak Sartono dah asyik dengan rokoknya di meja teras depan, ngebul-ngebul,dah mandi dan rapi jali.... cumaaan masih sarungan !! hehehe.....
Di susul pak Atim dengan tampang kucelnya keluar..juga sarungan... langsung duduk dan makanin roti lapis dari piringnya bu Eneng, si empunya piring cuman bengong hahaha.... Wuaduh suasananya serasa dirumah sendiri di Jawa sana..
Kelar sarapan dan anggota rombongan dah siap semua kita keluar dari hostel dan bermaksud mau keliling2 sekitaran Bukit Bintang. Baru nyampe satu belokan di depan ibu-ibu dah pada narsis foto-foto bareng pohon dan plang nama jalan :)
Tiba-tiba ada yang sadar kalo Pak Sartono ga ada di rombongan, kemana ya? apa ketinggalan di hostel? Akhirnya diutus Sendi sebagai anggota yang paling muda untuk mencek keberadaan pak Sar di penginapan dan setelah ditunggu akhirnya Sendi datang diiringi pak Sar dari belakang. Ada apa?
Ternyata sewaktu kita mau berangkat pak Sar pergi ke toilet dulu , kelar itu mau ke kamar untuk mengganti sarungnya dengan celana panjang, tapi ternyata kamar udah dikunci dan kita dah pada ga ada ! hahaha...
Jadi pagi itu sampai siang kita keliling-keliling Bukit Bintang aja, mampir ke Lot 10, poto2 di depan patung kubus yg muter2 di depannya, trus pas masuk BB Plaza ketemu toko yang jual2 souvenir..habislah waktu disana, shoping time bagi ibu2.
Sehabis Check out kami berangkat menuju batu cave dengan monorail dan bus, trus naik taxi ke Petronas. Disana hujan gede sehingga sampai maghrib baru sampai di KL Sentral. Rencananya kami akan berangkat menuju Singapore malam ini dengan menggunakan Kereta Tanah Melayu.
(KTMB) Kereta Tanah Melayu Berhad.
Ini adalah kereta milik kerajaan Malaysia yang salah satu trayeknya adalah KL - Singapore.
Berangkatnya dari KL Sentral, dimana disana menjadi pusat kereta KL baik yang comuter maupun antar kota maupun antar bangsa.
Untuk membeli tiketnya kita bisa langsung ke loketnya, pertama kita ambil nomor antrian dulu kemudian setelah nomor antrian dipaggil kita akan dilayani disalah satu loketnya, ini daftar nama kereta beserta trayeknya masing-masing :
Untuk Trayek KL - Singapore malam hari memakai train no. 25 bernama Senandung Sutera
Untuk seat disediakan dengan jenis sbb:
Kursi kelas superior, harga : RM 34
Sleeping coach (tempat tidur) terdiri dari :
- Superior night (yang standar) harga : RM43
- Premier night deluxe, harga : RM 131
Saya book sebanyak 15 orang superior night sehingga selama perjalanan rombongan bisa tidur.
Tapi trip kali ini salah satu yang spesial bagi saya karena ini trip yang dilakukan bersama dengan teman-teman kantor saya, teman-teman "seperjuangan dalam suka dan duka" (lebay dikit ah...) , teman-teman yang memang ketemu setiap hari dan dah kenal baik dan buruk nya. Sejak saya mulai sering melakukan traveling sudah terbersit di dalam hati suatu hari nanti ingin mengajak teman-teman sekantor untuk merasakan perjalanan ini juga, must be fun !! tentu itu bukan perkara gampang, dan ternyata keinginan itu terkabul bahkan lebih cepat dari pada yang saya duga. Dan faktanya untuk terlaksananya trip ini juga dibutuhkan perjuangan yang keras karena banyaknya aral melintang. Terbukti dengan kerasnya barrier tersebut dari 20 tiket berangkat yang kita pesan 5 tiket berguguran dengan berbagai alasan, dan 1 orang "nyaris ' tidak berangkat. Sejak dari masalah dana, ijin, pekerjaan yang belon kelar , keluarga sakit sampai ewuh pakewuh dan menjaga "perasaan" dari bagian/divisi lain.
Intinya halangan itu berasal dari adanya anggapan bahwa kalau orang yang pergi ke luar negeri itu berarti punya buanyaaak uang, dan jadi pertanyaan darimanakah uang sebanyak itu sedangkan kami ini hanya pekerja kelas bawah yang nelongso... jangan-jangan kami ini adalah "Gayus-gayus"berikutnya yang mendapatkan uang dari sumber yang tidak benar.
Padahal kan itu Duluuuuu...sekarang dah banyak penerbangan murah, tinggal rajin-rajin aja menangkapnya, bersedia mendapatkan fasilitas mimimum, bersedia naik kendaraan umun dan biaya pun dapat ditekan.
Berikutnya mungkin adalah kepantasan, yaitu kok brani-braninya baru sekali mo traveling kok langsung jalan-jalan ke luar negeri, 2 negara lagi, yang bos-bos kita pun belum pernah melakukannya. mbok ya yang deket-deket dulu, kayak Puncak, Anyer atau Bandung. Sehingga bagian/divisi lain jangan sampai cemburu.
Namun kami pasukan berani cuek, Lusi si penggagas pertama membereskan masalah izin dengan bos, dan juga pembicaraan tentang dana, garis besarnya Lusi bilang " No problem about cost boss, we have mr. Indra, he will handle this trip with minimum cost, if not he will bear the remaining funds" (Whaat!!)
dengan kata lain Lusi bilang " don't worry boss, returned from abroad, we still poor people sir."
Dan izin dari boss pun keluar dengan syarat pekerjaan harus beres dulu seberes-beresnya.
Ok, kami pun segera berburu tiket murah, pertama kali sebenarnya belum ketahuan mo kemana dulu, pada prinsipnya negara yang akan dikunjungi adalah yang memberikan tiket pesawat termurah. dan kebetulan saat itu dapatlah harga promo ke Kuala Lumpur seharga 155 rebo perorang. Kemudian cari lagi tiket pulangnya dari singapura, dan dapatlah tiket seharga 350 rebo. Tim anggaran berembuk lagi tentang dana yang dibutuhkan, sementara saya teriak2 untuk segera mengakhiri diskusi dan hitung berhitungnya karena tiket promo harus segera di booking segera sebelum keambil sama orang lain, ketika diskusi tentang pendanaan tiket selesai dan Lusi memberikan anggukan tanda setuju segera kami shoot tiket ke Kuala Lumpur. Sembilan orang pertama dengan sukses mendapatkan harga promo, dengan berdebar-debar kami kembali memasukan nama yang lainnya dan yakin harga akan berobah karena tidak mungkin harga promo diberikan lebih dari sepuluh orang, dan ternyata.............. sembilan nama lagi masih dapat harga promo, luar biasa!!... tinggal 2 nama lagi dan... dapat lagi!! 20 tiket kami dapatkan dengan biaya tidak sampai 4 juta....
Uhui... sekarang tinggal shoot tiket pulang, ketik lagi tempat asal, dan tujuan, dan whaaa... tiket promonya habis-bis...waaa.... kalau begini hitung2annya harus berobah lagi. Sempat ditahan 2 minggu akhirnya kami sepakati mengambil tiket reguler sebelum harganya naik lagi. Untuk kepulangan akhirnya tiket diambil dari dua maskapai dalam rangka mensiasati harga tiket yang hanya memberikan 9 tiket untuk harga yang sama, bila tambah tiket maka harga akan lebih mahal, sehingga untuk sisanya diambil maskapai lain yang memberikan harga yang sama.
Tiket kelar, urusan penginapan, transport dan itinerarynya teman-teman memasrahkan pada saya, sedangkan urusan lainnya teman-teman yang mengerjakannya. Saya sendiri mulai survei penginapan dan transportasi dari Malaysia ke Singapore.
Lusi si pemegang dana tetap dengan setia meneriakan doktrinnya.." mas cari penginapan dan transportasi yang murah aja ya... yang satu kamar rame2 juga ga apa-apa..sing penting murah..yang paling murah se Malaysia dan se Singapore..".
" Lus ini ada penginapan yang bagus, satu kamar malah bisa 2 orang, bedanya cuman 20 ribuan dari yang dorm.."
" yang paling murah aja mas..yang dorm..!!"
" Lus ini ada penginapan murah...cuman jauh dari mana-mana.."
" ga apa apa, booking...."
" Lus kalo makan agak enakan dikit alokasi biayanya 10 ringgit aja ya.."
" Gak usah enak2 banget, 5 ringgit aja"
Akhirnya saya booking pujangga homestay , harga dorm nya lumayan murah dengan lokasi strategis plus rating bagus di beberapa situs hostel.
Untuk di Singapore saya booking LLP Urban Hostel
Harapan Lusi terkabul, ini adalah hostel dengan biaya dorm " termurah " se Singapore setelah dibanding bandingin walaupun ratingnya ga terlampau bagus.
Sementara Pak Saipul kebagian ngurusin paspor teman2, dengan waktu yang mepet seminggu setelah wawancara pasporpun sudah sampai ketangan masing2 . Dana operasional perjalanan yang kita kumpulkan juga sudah di tukar di money changer terdekat. Lusi dan Fitri yang handle ini dibantu Pak Parman. Kendaraan pulang pergi ke bandara di urus Nur dan Pak Atim.
Beberapa kali obrol-obrol akhirnya anggota rombongan sudah mendapatkan gambaran tentang apa-apa yang mungkin akan dihadapi nantinya selama perjalanan dan siap dengan trip ala backpacker walaupun anggota rombongan sebagian besar tidak muda lagi. Ibu Morris, Ibu haji dan bu yetti adalah para seniorita kita, tapi mereka tetap punya semangat muda dan terlihat sangat antusias sekali.
D-Day pun tiba diiringi pandangan sirik dari bagian lain (hehe..) kita berangkat ke bandara dengan 2 kendaraan. Rombongan pertama sampai duluan disusul mobil kedua, Check in sempat tertahan sampai menit terakhir karena nungguin pak atim dan pak parman yang baru kelar ngurusin kerjaan di sebuah kantor , sebenarnya masih nunggu Lusi yang belon datang tapi karena waktu mepet rombongan yg sudah check in segera antri di imigrasi yang sore itu tumben2an puanjaaaang banget. Sport jantung lagi deh karena pas kelar imigrasi pas waktu tutup gate, lari2an deh saya ke gate nya, maksudnya kalo pesawatnya mo berangkat saya pegangin dulu ekornya biar ga jalan...... masih ada penumpang yang blon naik oooiiii...:)
Tapi untunglah pesawatnya pun belum datang. Jadi kita sempat selonjoran dulu di ruangan boarding melepaskan ketegangan, apalagi akhirnya Lusi muncul juga di menit2 terakhir.
Di LCCT hari udah tengah malam ketika kami mendarat, rencananya mau sewa van menuju penginapan, tapi ketika melihat loket bus kuning masih buka akhirnya kita berubah haluan, pertimbangannya apalagi kalo ga lebih murah harga tiketnya walau turunnya ga pas banget di depan hotel.
Sesampai di penginapan saya langsung tepar, tapi teman2 lain ternyata masih punya energi untuk nyamperin warung India di dekat sana, laper euy...
Day 2
Bangun pagi ibu-ibu dah pada rapi dan duduk manis di ruang makan sambil menikmati teh dan roti bakar yang bikin sendiri di dapurnya, ternyata emang kuat-kuat semua ya, saya aja bangun jam segitu masih kleyengan. Begitu juga sebagian bapak-bapak dah bangun. Pak Sartono dah asyik dengan rokoknya di meja teras depan, ngebul-ngebul,dah mandi dan rapi jali.... cumaaan masih sarungan !! hehehe.....
Di susul pak Atim dengan tampang kucelnya keluar..juga sarungan... langsung duduk dan makanin roti lapis dari piringnya bu Eneng, si empunya piring cuman bengong hahaha.... Wuaduh suasananya serasa dirumah sendiri di Jawa sana..
Kelar sarapan dan anggota rombongan dah siap semua kita keluar dari hostel dan bermaksud mau keliling2 sekitaran Bukit Bintang. Baru nyampe satu belokan di depan ibu-ibu dah pada narsis foto-foto bareng pohon dan plang nama jalan :)
Tiba-tiba ada yang sadar kalo Pak Sartono ga ada di rombongan, kemana ya? apa ketinggalan di hostel? Akhirnya diutus Sendi sebagai anggota yang paling muda untuk mencek keberadaan pak Sar di penginapan dan setelah ditunggu akhirnya Sendi datang diiringi pak Sar dari belakang. Ada apa?
Ternyata sewaktu kita mau berangkat pak Sar pergi ke toilet dulu , kelar itu mau ke kamar untuk mengganti sarungnya dengan celana panjang, tapi ternyata kamar udah dikunci dan kita dah pada ga ada ! hahaha...
Jadi pagi itu sampai siang kita keliling-keliling Bukit Bintang aja, mampir ke Lot 10, poto2 di depan patung kubus yg muter2 di depannya, trus pas masuk BB Plaza ketemu toko yang jual2 souvenir..habislah waktu disana, shoping time bagi ibu2.
Sehabis Check out kami berangkat menuju batu cave dengan monorail dan bus, trus naik taxi ke Petronas. Disana hujan gede sehingga sampai maghrib baru sampai di KL Sentral. Rencananya kami akan berangkat menuju Singapore malam ini dengan menggunakan Kereta Tanah Melayu.
(KTMB) Kereta Tanah Melayu Berhad.
Ini adalah kereta milik kerajaan Malaysia yang salah satu trayeknya adalah KL - Singapore.
Berangkatnya dari KL Sentral, dimana disana menjadi pusat kereta KL baik yang comuter maupun antar kota maupun antar bangsa.
Untuk membeli tiketnya kita bisa langsung ke loketnya, pertama kita ambil nomor antrian dulu kemudian setelah nomor antrian dipaggil kita akan dilayani disalah satu loketnya, ini daftar nama kereta beserta trayeknya masing-masing :
1 - EKSPRES RAKYAT | BUTTERWORTH - SINGAPORE | - | - | - | - | 160 | 160 | 170 |
2 - EKSPRES RAKYAT | SINGAPORE - BUTTERWORTH | - | - | - | - | 152 | 132 | 160 |
10 - EKSPRES SINARAN UTARA | SENTRAL KUALA LUMPUR - BUTTERWORTH | - | - | - | - | 144 | 150 | 148 |
11 - EKSPRES SINARAN UTARA | BUTTERWORTH - SENTRAL KUALA LUMPUR | - | - | - | - | 147 | 148 | 151 |
12 - EKSPRES SINARAN SELATAN | SINGAPORE - SENTRAL KUALA LUMPUR | - | - | - | - | 186 | 178 | 165 |
13 - EKSPRES SINARAN SELATAN | SENTRAL KUALA LUMPUR - SINGAPORE | - | - | - | - | 164 | 180 | 117 |
14 - EKSPRES SINARAN TIMUR | SINGAPORE - TUMPAT | - | - | - | - | 174 | 172 | 170 |
15 - EKSPRES SINARAN TIMUR | TUMPAT - SINGAPORE | - | - | - | - | 157 | 159 | 159 |
20 - SENANDUNG LANGKAWI | SENTRAL KUALA LUMPUR - HAT YAI | - | - | - | - | 85 | 83 | 67 |
21 - SENANDUNG LANGKAWI | HAT YAI - SENTRAL KUALA LUMPUR | - | - | - | - | 78 | 79 | 67 |
22 - SENANDUNG MUTIARA | SENTRAL KUALA LUMPUR - BUTTERWORTH | - | - | - | - | 158 | 149 | 131 |
23 - SENANDUNG MUTIARA | BUTTERWORTH - SENTRAL KUALA LUMPUR | - | - | - | - | 131 | 152 | 150 |
24 - SENANDUNG SUTERA | SINGAPORE - SENTRAL KUALA LUMPUR | - | - | - | - | 144 | 72 | 10 |
25 - SENANDUNG SUTERA | SENTRAL KUALA LUMPUR - SINGAPORE | - | - | - | - | 115 | 123 | 67 |
26 - SENANDUNG TIMURAN | SINGAPORE - TUMPAT | - | - | - | - | 183 | 154 | 82 |
27 - SENANDUNG TIMURAN | TUMPAT - SINGAPORE | - | - | - | - | 130 | 166 | 181 |
28 - SENANDUNG WAU | SENTRAL KUALA LUMPUR - TUMPAT | - | - | - | - | 132 | 150 | 121 |
29 - SENANDUNG WAU | TUMPAT - SENTRAL KUALA LUMPUR | - | - | - | - | 155 | 61 | 150 |
9101 - ETS IPOH-SEREMBAN | IPOH - SEREMBAN | - | - | - | - | - | - | - |
9102 - ETS SEREMBAN-IPOH | SEREMBAN - IPOH | - | - | - | - | - | - | - |
9103 - ETS IPOH SEREMBAN | IPOH - SEREMBAN | - | - | - | - | 340 | 340 | 340 |
9104 - ETS SEREMBAN-IPOH | SEREMBAN - IPOH | - | - | - | - | 340 | 340 | 340 |
9106 - ETS SBN-IPOH | SEREMBAN - IPOH | - | - | - | - | - | - | - |
9201 - ET 01 PLATINUM | IPOH - SENTRAL KUALA LUMPUR | - | - | - | - | 350 | 350 | 350 |
9202 - ETS 02 PLATINUM | SENTRAL KUALA LUMPUR - IPOH | - | - | - | - | 350 | 350 | 350 |
9203 - ETS IPOH-KLS | IPOH - SENTRAL KUALA LUMPUR | - | - | - | - | - | - | - |
9204 - ETS KLS-IPOH | SENTRAL KUALA LUMPUR - IPOH | - | - | - | - | - | - | - |
9205 - ETS IPOH-KLS | IPOH - SENTRAL KUALA LUMPUR | - | - | - | - | 340 | 340 | 340 |
9206 - ETS KLS-IPOH | SENTRAL KUALA LUMPUR - IPOH | - | - | - | - | 340 | 340 | 340 |
9207 - ETS IPOH-KLS | IPOH - SENTRAL KUALA LUMPUR | - | - | - | - | - | - | - |
9209 - ETS IPOH - KL.SENTRAL | IPOH - SENTRAL KUALA LUMPUR | - | - | - | - | - | - | - |
9301 - ET 21 GOLD | IPOH - SENTRAL KUALA LUMPUR | - | - | - | - | - | - | - |
9302 - ET 22 GOLD | SENTRAL KUALA LUMPUR - IPOH | - | - | - | - | 345 | 345 | 345 |
9303 - ET 23 GOLD | IPOH - SENTRAL KUALA LUMPUR | - | - | - | - | - | - | - |
9304 - ET 24 GOLD | SENTRAL KUALA LUMPUR - IPOH | - | - | - | - | 344 | 344 | 344 |
9305 - ET 25 GOLD | IPOH - SENTRAL KUALA LUMPUR | - | - | - | - | 344 | 344 | 344 |
9306 - ET 26 GOLD | SENTRAL KUALA LUMPUR - IPOH | - | - | - | - | 344 | 344 | 344 |
9307 - ET 27 GOLD | IPOH - SENTRAL KUALA LUMPUR | - | - | - | - | 342 | 342 | 342 |
9308 - ET 28 GOLD | SENTRAL KUALA LUMPUR - IPOH | - | - | - | - | 344 | 344 | 344 |
9309 - ET 29 GOLD | IPOH - SENTRAL KUALA LUMPUR | - | - | - | - | 344 | 344 | 344 |
9310 - ET 30 GOLD | SENTRAL KUALA LUMPUR - IPOH | - | - | - | - | 344 | 344 | 344 |
9311 - ET 31 GOLD | IPOH - SENTRAL KUALA LUMPUR | - | - | - | - | 344 | 344 | 344 |
9312 - ET 32 GOLD | SENTRAL KUALA LUMPUR - IPOH | - | - | - | - | 344 | 344 | 344 |
9313 - ET 33 GOLD | IPOH - SENTRAL KUALA LUMPUR | - | - | - | - | 342 | 342 | 342 |
9314 - ET 34 GOLD | SENTRAL KUALA LUMPUR - IPOH | - | - | - | - | 344 | 344 | 344 |
9315 - ET 35 GOLD | IPOH - SENTRAL KUALA LUMPUR | - | - | - | - | 344 | 344 | 344 |
9316 - ET 36 GOLD | SENTRAL KUALA LUMPUR - IPOH | - | - | - | - | 344 | 344 | 344 |
9317 - ET 37 GOLD | IPOH - SENTRAL KUALA LUMPUR | - | - | - | - | 344 | 344 | 344 |
9401 - ET 51 SILVER | IPOH - SENTRAL KUALA LUMPUR | - | - | - | - | 342 | 342 | 342 |
9402 - ET 52 SILVER | SENTRAL KUALA LUMPUR - IPOH | - | - | - | - | 340 | 344 | 344 |
9403 - ET 53 SILVER | IPOH - SENTRAL KUALA LUMPUR | - | - | - | - | 340 | 344 | 344 |
9404 - ET 54 SILVER | SENTRAL KUALA LUMPUR - IPOH | - | - | - | - | 340 | 344 | 344 |
9405 - TRANSIT IPOH-KLS | IPOH - SENTRAL KUALA LUMPUR | - | - | - | - | 340 | 340 | 340 |
9406 - TRANSIT KLS-IPOH | SENTRAL KUALA LUMPUR - IPOH | - | - | - | - | 340 | 340 | 340 |
9501 - ET 61 SILVER | IPOH - SEREMBAN | - | - | - | - | - | - | - |
9502 - ET 62 SILVER | SEREMBAN - IPOH | - | - | - | - | - | - | - |
9503 - ET 63 SILVER | IPOH - SEREMBAN | - | - | - | - | - | - | - |
9504 - ET 64 SILVER | SEREMBAN - IPOH | - | - | - | - | - | - | - |
9506 - ET 66 SILVER | SEREMBAN - IPOH |
Untuk Trayek KL - Singapore malam hari memakai train no. 25 bernama Senandung Sutera
Untuk seat disediakan dengan jenis sbb:
Kursi kelas superior, harga : RM 34
Sleeping coach (tempat tidur) terdiri dari :
- Superior night (yang standar) harga : RM43
- Premier night deluxe, harga : RM 131
Saya book sebanyak 15 orang superior night sehingga selama perjalanan rombongan bisa tidur.